Just another WordPress.com site

Posts tagged “Changmin

[Fanfiction] Cafe to Love

poster-cafetolove

TITLE: CAFE TO LOVE
ONESHOT STORY
AUTHOR: @ZERLIINDA

Waktu tepat menunjukkan pukul 2 siang, tanda kalau sekolah telah usai. Changmin segera merapikan buku-bukunya yang berserakan di meja dan lacinya, lalu memasukkannya ke dalam loker. Wajah Changmin begitu gembira setelah keluar dari ruang kelasnya. Ia langsung berlari menuju ke parkiran, dimana sepeda birunya yang imut diletakkan.
Changmin bergegas pergi meninggalkan halaman parkiran sekolah. Begitu keluar dari gerbang, ia membelokkan sepedanya ke kiri. Seharusnya ia berbelok ke kanan, ke arah rumahnya, tapi ada sebab kenapa ia membelokkan sepedanya ke arah yang berlawanan dari arah rumahnya.
Karena ia takut pulang ke rumah? Bukan, untuk apa Changmin takut pulang ke rumahnya. Atau karena ia ingin bermain dengan teman-temannya? Bukan juga. Ia lebih memilih belajar atau tidur siang, daripada bermain tidak jelas dengan teman-temannya. Satu alasannya, karena seorang perempuan.
Ya, sudah tiga minggu terakhir Changmin selalu pergi ke cafe yang terletak di dekat perpustakaan kota. Saat itu ia tak sengaja melihat seorang perempuan sedang duduk sendirian di dalam cafe itu. Perempuan tadi duduk membelakangi jendela cafe, jadi Changmin tidak bisa melihat bagaimana wajah perempuan itu. Yang ia tahu pasti bahwa rambut perempuan tadi panjang berwarna hitam kecoklatan.
Entah apa yang terjadi pada dirinya, ia nekat masuk ke cafe itu dan membeli secangkir kopi hanya untuk melihat perempuan tadi. Hari ini ia sebenarnya tidak begitu yakin untuk pergi lagi ke cafe, karena sudah hampir seminggu ia tidak melihat perempuan itu.
Setelah memarkirkan sepedanya, ia segera masuk ke dalam cafe tersebut. Ia membeli secangkir vanilla latte. Diedarkan pandangannya ke seluruh penjuru cafe. Dan apa yang ia cari selama hampir seminggu ini akhirnya ia dapati. Perempuan itu. Ia duduk di pojok ruangan. Sendirian, seperti biasanya.
Dengan gugup, Changmin berjalan menuju ke tempat perempuan itu.
“Maaf Nona, apa boleh aku duduk di kursi ini?” tanya Changmin hati-hati.
Perempuan tadi mengangkat kepalanya, hal yang mungkin tidak pernah ia lakukan. Deg. Changmin terpaku melihat wajah perempuan ini. Wajahnya begitu cantik, pipinya tirus, kelopak matanya yang lumayan besar.
“Silahkan,” –dan suaranyapun sangat lembut.
Suara dari perempuan tadi akhirnya menyadarkan Changmin ke dunia nyata, setelah tadi ia sempat terbang ke langit. Changmin menggumamkan kata ‘terimakasih’ sambil menarik kursi yang ada di hadapan perempuan tadi.
Setelah Changmin duduk, suasana diantara keduanya menjadi canggung. Changmin bingung harus bagaimana, sementara perempuan di hadapannya sibuk dengan laptopnya.
“Maaf kalau boleh tahu, Nona sedang apa?” tanya Changmin gugup.
“Ya?” tanya perempuan tadi yang sepertinya tidak mendengar apa yang dikatakan Changmin. Mungkin ia terlalu sibuk dengan kegiatannya.
“Kalau boleh aku tahu, Nona sedang apa? Kelihatannya serius sekali?” Changmin mengulang pertanyaannya. Kali ini ia tidak segugup tadi.
“Oh. Aku hanya sedang menulis cerita. Kau mau membacanya?” tawar perempuan itu.
“Eh?” Changmin terkejut. “Bo…boleh kah?”
“Tentu saja. Kebetulan ceritanya sudah selesai. Ini, bacalah!” ia membalikkan laptopnya ka arah Changmin. “Judulnya, Cafe to Love.”
Changmin membaca kalimat demi kalimat yang tertera di layar laptop. Karena ia sering membaca buku, jadi ia dapat membacanya dengan cepat. Ia hanya membutuhkan sedikit waktu untuk membaca tulisan sebanyak 17 lembar.
Disitu diceritakan ada seorang laki-laki yang awalnya sangat benci untuk menghabiskan waktu luangnya untuk bermain—apalagi untuk pergi ke cafe—menjadi suka mengunjungi cafe karena ia bertemu secara tidak sengaja dengan seorang perempuan yang selalu ia lihat. Perempuan itu selalu duduk sendirian sambil menikmati kopi dan menulis sesuatu di notebooknya. Hingga suatu hari laki-laki itu memberanikan dirinya untuk bertemu dengan perempuan itu.
Setelah selesai, Changmin mendapati perempuan tadi menatapnya penuh harap. Changmin hanya tersenyum melihat itu.
“Bagaimana menurutmu? Ceritanya bagus tidak? Ada kurang apa tidak? Atau ada kata-kata yang salah penulisannya?” perempuan tadi langsung memburu Changmin dengan berbagai pertanyaannya.
Changmin yang melihat itu hanya terkekeh karena ia menganggap wajah perempuan itu lucu saat ia khawatir mengenai ceritanya yang tadi dibaca oleh Changmin.
“Kenapa kau tertawa? Ceritanya jelek ya? Sudah kuduga, seharusnya aku tidak menulis cerita seperti itu.” Wajahnya berubah menjadi kecewa. Changmin jadi tidak enak.
“Bu..bukan seperti itu, Nona.” kata Changmin cepat.
“Lalu?”
“Ceritanya bagus—sangat bagus, malah. Aku sangat suka dengan ceritanya. Alurnya, penggunaan kata-katanya, itu semua sudah tepat menurutku.” Changmin tersenyum ketika mengutarakan pendapatnya tentang cerita tadi.
“Jinjja?” Rasa senang itu terlihat sekali dari wajahnya yang manis. “Terima kasih.” Ia tersenyum lebar, membuat kedua matanya juga ikut tersenyum. Manis sekali.
“Sama-sama.” Changmin ikut tersenyum membalas senyuman dari perempuan tadi. “Kalau boleh tahu, Nona dapat inspirasi cerita ini darimana?”
“Ah itu, entah kenapa sejak aku berkunjung ke cafe ini aku mendapat inspirasi untuk menulis cerita seperti ini. Sepertinya cafe ini sangat cocok untuk tempat kencan atau menemukan kekasih, ya? Banyak teman-temanku yang berpacaran hanya karena tidak sengaja bertemu di cafe, salah satunya cafe ini.” Perempuan itu mengoceh panjang lebar.
Changmin hanya tersenyum mendengarkan sambil matanya terus menatap ke arah perempuan itu. Sepertinya ia benar-benar telah jatuh cinta pada pandangan pertama dengan perempuan ini.
“Hei!” Changmin langsung tersadar dari lamunannya setelah perempuan tadi mengibaskan tangannya di depan wajah Changmin. “Kau melamun? Atau kau sedang sakit” Perempuan itu menempelkan tangannya ke dahi Changmin, dan itu sukses membuatnya salah tingakah. Changmin buru-buru menjauhkan wajahnya dari tangan perempuan itu.
“A..aku tidak apa-apa, Nona.” Jawab Changmin gugup.
“Oh, syukurlah kalau kau tidak apa-apa.” Perempuan itu kembali tersenyum. “Sudah setengah empat, aku harus pulang sekarang. Aku ada les matematika.” ucapnya sambil bergegas memasukkan laptopnya ke dalam tas dan beranjak dari kursinya.
“Nona?!” Changmin segera berlari kecil mengejar perempuan itu.
Ia berhenti berjalan dan berbalik. “Ya?”
“Boleh tahu, Nona sekarang kelas berapa?” tanya Changmin penasaran.
“Oh, aku sekarang kelas 1 SMA. Ohya, aku Eunra, Kim Eunra.”
“Bagaimana kalau kita belajar matematika bersama? Kebetulan aku juga sama denganmu. Namaku Changmin, Shim Changmin.”
Eunra terlihat berpikir sebentar sebelum kemudian seulas senyum terukir di wajahnya. “Baiklah kalau begitu. Besok pukul 2 siang, aku tunggu kau disini ya.” Changmin mengangguk setuju. Sebuah bis datang dari arah barat, dan saat itu juga Eunra melambaikan tangannya kearah Changmin. “Aku pulang duluan ya. Sampai besok, Changmin~”
Changmin membalas lambaian tangan itu, dan kedua matanya terus melihat bis itu, sampai bis itu hilang dari pandangannya setelah berbelok ke kanan. Ia berjalan menuju parkiran, dan mengambil sepedanya. Hari ini ia pulang dengan perasaan yang sangat senang. Tentu saja karena ia berhasil bertemu dengan perempuan yang telah mencuri perhatiannya sejak beberapa waktu yang lalu. Apalagi ia juga bisa mengajak Eunra untuk berlajar matematika bersama. Nasibnya benar-benar beruntung hari ini.
Ia kembali teringat dengan cerita yang ditulis Eunra. Inti dalam cerita itu sangat mirip dengan apa yang dialami Changmin terhadap Eunra. Semoga saja memang benar.
Ini pasti akan jadi akhir yang menyenangkan, pikirnya yakin.


[Fanfiction] In Your Arms

edit-minsica

Author: @zerliinda
Casts: TVXQ Shim Changmin and SNSD Jung Jessica
Length: oneshot

==============================================================================================

Seperti malam-malam sebelumnya, malam ini Jessica hanya menangis di kamarnya. Ini sering dilakukannya semenjak beberapa tahun yang lalu. Momen-momen bersama orang yang dicintainya seakan berputar di kepalanya seperti rekaman sebuah film dokumenter. Semuanya. Tidak ada hal yang dilewatkan oleh Jessica.
Jessica sebenarnya bukan orang yang suka menangis. Tapi keadaannyalah yang memaksanya menjadi seperti itu. Ditinggalkan oleh seorang kekasih yang sangat dicintainya, itu jelas membuatnya tak bisa menahan airmatanya setiap ia teringat kembali oleh momen-momen yang diciptakan oleh mereka berdua.

“Oppa mau membicarakan apa? Kedengarannya serius sekali sampai mengajakku kesini?” tanya Jessica pada lelaki jangkung yang sekarang duduk tepat di hadapannya.
Terlihat Changmin menghela nafasnya sejenak. “Saat pertama kali Oppa melihatmu di halte, entah kenapa sejak saat itu Oppa jadi susah tidur. Yang ada di pikiran Oppa hanyalah kau, Sica. Oppa juga tidak tau kenapa. Tapi sekarang Oppa tau apa artinya itu…” Sekali lagi Changmin menghela nafasnya. “Saranghae. Maukah kau menjadi kekasihku, Sica?”
Jessica terlihat terkejut dengan pernyataan Changmin barusan. Ia tidak menyangka kalau cintanya pada lelaki jangkung ini ternyata tidak bertepuk sebelah tangan. “Nado saranghae, Oppa.” Jessica tersenyum.
“Jinjja? Apakah aku tidak salah dengar? Kau menerimaku, Sica?”
Jessica hanya mengangguk sambil tersenyum manis. “Gomawo, jagi.” ucap Changmin senang.

Jessica kembali meneteskan air matanya. Samar-samar ia mendengar lagu milik Krissy dan Ericka yang berjudul In Your Arms yang mengalun dari ruang tengah apartmentnya.

Remember those nights, we stayed up just laughing on the phone
Remember that time you said that “I would never let you go”
Remember that time when I said that we could never ever be
But I know it’s a lie because deep down inside

Refleks, ingatan Jessica kembali lagi ke masa lalu. Saat dimana ia dan kekasihnya itu masih bersama.

“Yaa Oppa?” panggil Jessica saat mereka tengah berjalan menuju apartment jessica.
“Ne, jagi?”
“Nanti malam menginap di apartmentku ya? Katanya sih nanti malam ada film bagus, aku ingin nonton dan ditemani Oppa~ mau ya?” pinta Jessica manja.
“Hmm… baiklah. Tapi nanti jangan lupa imbalannya ya~” Changmin mengedipkan sebelah matanya sambil menyeringai mesum.
Seakan menyadari apa yang dimaksut Changmin, Jessica langsung berteriak kesal. “Yah! Dasar byun!” Jessica memukul lengan kekasihnya itu.
“Aww aww. Ampun jagi, ampuun!” merasa bahwa Jessica tidak akan berhenti memukulnya, Changmin langsung memeluk Jessica. “Kalau kau terus memukul Oppa, Oppa akan menciummu sekarang.”
Jessica merasakan panas di pipinya. Ia hanya diam di pelukan Changmin yang hangat itu. Mereka melanjutkan perjalanan ke apartment Jessica sambil bergandengan tangan.

“Oppa?” panggil Jessica sambil menyandarkan kepalanya di bahu Changmin.
“Hmm?”
“Kalau misalnya tiba-tiba aku berubah menjadi jelek, gemuk, dan tidak menarik lagi, apa Oppa masih mencintaiku?”
“Mmm tergantung~”
“Tergantung apa?”
“Tergantung sejelek mana penampilanmu~”
Jessica menegakkan badannya. “Yaa apa maksut Oppa?!” tanya Jessica kesal.
Changmin terkekeh geli melihat ekspresi kesal pada wajah Jessica yang entah kenapa membuatnya terlihat lucu. Changmin menyandarkan kepala Jessica lagi di bahunya. “Tidak tidak, Oppa hanya bercanda, jagi. Oppa tidak akan meninggalkanmu walaupun kau berubah sejelek apapun.” jawab Changmin lembut sambil mengelus pelan rambut Jessica.
“Benarkah?” jessica melihat ke arah Changmin. Changmin hanya mengangguk.
“Oppa janji tidak akan pernah meninggalkanmu.” ucap Changmin lagi.
“Makasih Oppa. Hehehe.”
Suasana menjadi hening seketika. Mereka kembali melanjutkan menonton film.
Changmin merasakan hembusan nafas lembut Jessica. Ia menoleh ke arah Jessica, dan mendapatinya telah tertidur pulas di bahu Changmin. Changmin hanya tersenyum melihatnya. Perlahan ia mengangkat tubuh Jessica dan kemudian membawanya ke kamarnya. Ia menyelimuti tubuh Jessica lalu mengecup lembut keningnya. “Goodnight, princess.”

+++
Sore ini jessica hanya duduk sambil memeluk lututnya di sofa yang menghadap ke jendela. Saat ini diluar sedang hujan deras. Dan tentu saja udaranya menjadi sangat dingin. Lagi-lagi Jessica teringat oleh lelaki itu. Saat itu, dimana mereka memulai kisah manis mereka.

“Ah, sial! Aku kelupaan tidak membawa payung hari ini!” umpat jessica.
Hari ini hujan deras kembali mengguyur kota Seoul. Itu memaksa Jessica harus tertahan di halte bus. Ia harus berusaha bertahan di halte ini atau kalau tidak mencari tumpangan payung.
Jessica melirik jam yang melingkar manis di tangan kirinya. 4.30 p.m. Sudah 45 menit Jessica menunggu di halte ini, tapi hujannya juga tak kunjung reda. Baru saja ia akan nekat hujan-hujanan, tetapi sebuah suara menghentikannya.
“Butuh tumpangan payung, nona?” tanya seorang lelaki.
Jessica membalikkan badannya menatap sosok lelaki tadi. Badannya tegap, tinggi, wajahnya juga tampan. “I-iya.”
“Kalau begitu aku akan mengantarmu pulang. Ayo!” ajaknya.
Jessica sempat melamun sebentar ketika memandang wajah tampannya itu. “Nona?” lelaki tadi mengibaskan tangannya di depan wajah jessica, dan itu sukses membuat Jessica tersadar dari lamunannya.
“E-eh. Baiklah.” Jessica berjalan mendekat ke arah lelaki tadi. Jadilah mereka pulang bersama.
“Shim Changmin. Kau bisa memanggil Changmin.”
“Jung jessica. Kau bisa memanggilku Sica. Senang berkenalan denganmu Changmin-ah.”
“Nado.” ia tersenyum.
“Mmm sudah sampai rumahku. Kau mau mampir dulu?”
“Tidak usah, Sica. Aku langsung pulang saja.”
“Oh yasudah. Terimakasih ya.” ucap Jessica lalu berjalan menuju teras rumahnya.
“Sama-sama. Aku pulang dulu. Annyeong~”

+++

Jessica memutuskan untuk kembali ke apartmentnya setelah menghabiskan waktunya di pantai. Begitu ia akan beranjak dari tempatnya, seorang lelaki yang tengah berdiri membuatnya berhenti melangkah.
“Op-Oppa?!” tanya Jessica memastikan bahwa yang dilihatnya adalah benar-benar kekasihnya yang sudah lama dirindukannya.
“Ne, Sica. Ini Oppa.” lelaki tadi tersenyum. Senyum itu, senyum yang sangat Jessica suka. “Bisa kita bicara sebentar?” tanyanya dengan penuh harap. Jessica hanya mengangguk kemudian kembali duduk di tempatnya yang tadi.
“Oppa minta maaf.” ucapnya lalu menunduk.
“Untuk?”
“Maafkan Oppa sudah meninggalkanmu. Oppa sebenarnya tidak bermaksut meninggalkanmu. Oppa hanya menuruti perintah Appa untuk melanjutkan sekolah di Amerika. Dan waktu itu… Oppa tidak sempat berpamitan padamu. Maaf, Sica.”
Tanpa terasa, air mata Jessica kembali menetes. Changmin—lelaki tadi yang mendengar sebuah isakan, langsung menoleh ke arah Jessica.
“jagi, kau kenapa? Kenapa kau malah menangis? Oppa minta maaf, jagi.” Changmin yang tidak tahan melihat Jessica, langsung memeluk tubuh kecil perempuan itu.
“Aku merindukanmu Oppa, sangat.” isak Jessica dalam pelukan Changmin.
Changmin membelai lembut rambut Jessica. “Nado. Sudahlah, jangan menangis lagi, ne?”
Changmin melepaskan pelukannya. Ia menatap dalam kedua mata Jessica. Tanpa terasa jarak antara mereka semakin lama semakin dekat. Dan, cup. Sebuah kecupan hangat menghapus jarak diantara mereka.
“Oppa, berjanjilah kalau kau tidak akan meninggalkanku lagi seperti kemarin. Oppa tau? Aku hampir gila karena mengira bahwa Oppa sudah tidak ada.” ucap Jessica
“Ne, Oppa janji jagi. Maafkan Oppa ya?” pinta Changmin.
Jessica hanya mengangguk sambil tersenyum.

END


[FANFICTION] CONFESSION

TITLE: CONFESSION

AUTHOR: LINDAA (@lzerlindaa)

CASTS: 

– LEE SOO YEON

– JUNG YUNHO

– SHIM CHANGMIN

HAPPY READING ~

========================================================

 

“Hahaha nggak mungkinlah Min. Aku nggak mungkin jatuh cinta sama Yunho yang sombongnya setinggi langit itu,” kataku.

“Tapi Lee SooYeon, tidak menutup kemungkinan kalau kau bisa jatuh cinta pada Yunho,” ujar Changmin, sahabat dekatku sejak kecil.

“Maksudmu apa, Min?”

“Yah kau pasti tau kan alasannya, pertama karena Yunho memiliki wajah yang tampan dan IQ-nya juga tinggi, kedua karena umm yah kau tahu kan kalau dia pewaris tunggal JK corp?” tanyanya.

“Uhm yeah dia memang mendekati perfect, tapi sayangnya aku tidak menyukai sifatnya itu. Kau tentu tahu kan dia seperti apa orangnya?” tanyaku balik.

“Sombong dan menyebalkan.” Jawabnya tanpa melepaskan pandangannya dari layar TV.

“Nah itu kau sudah tau. Jadi tak mungkin kan kalau aku jatuh cinta padanya? Hahaha,” tawaku. “Sudah ah, aku mau ke café seberang dulu. Kau mau ikut?” tawarku pada Changmin yang masih asyik menonton film.

“Tidak usah, aku mau menyelesaikan film ini dulu, setelah itu aku mau menyelesaikan seluruh tugas kuliahku malam ini juga, jadi besok-besok aku tidak akan terbebani oleh tugas itu lagi,”

“Okelah. Kalau bisa kerjakan punyaku sekalian ya. Daah hahaha,” tawaku lagi.

“Hei aku titip vanilla latte ya!” teriaknya sebelum aku menutup pintu.

CONFESSION

Hai. Perkenalkan namaku Lee SooYeon. Aku berumur 19 tahun dan kini tengah berkuliah di salah satu perguruan terbaik di Seoul. Aku tinggal di Seoul bersama sahabatku, Shim Changmin. Changmin juga seumuran denganku dan satu perguruan tinggi denganku. Kami berdua bersahabat sejak kami masih kecil.

Sekarang aku tengah jalan kaki menuju ke café langgananku yang letaknya hanya di seberang rumahku.

Aku segera menempati tempat duduk yang letaknya agak pojok dan memesan minuman pada salah satu pelayan café ini. Beberapa menit setelahnya, minuman pesananku datang. Bukannya langsung meminumnya, aku malah menatap kosong pada kepulan asap kopi yang masih panas itu.

Entah kenapa saat aku melihat ke cangkir kopi itu, di kepalaku langsung muncul wajah Yunho saat sedang tersenyum.

Aku tersadar dari lamunanku saat seorang pelayan mengantarkan minuman pesanan Changmin. Aku langsung menghabiskan kopiku dan membayarnya, lalu cepat-cepat pergi dari situ.

Aku memutuskan untuk berjalan-jalan sebentar sebelum kembali ke rumah. Saat aku melewati taman kota, tempat itu terlihat sepi, mungkin karena ini sudah hampir tengah malam dan tadi juga sempat turun hujan walau tidak begitu deras.

Tapi sosok lelaki yang tengah duduk sendirian di bangku taman itu menarik perhatianku. Lelaki itu jika dilihat dari belakang seperti… Jung Yunho, mungkin?

Entahlah perasaanku mengatakan kalau lelaki itu adalah Yunho, prang yang paling menyebalkan yang pernah kukenal. Tapi untuk apa dia berada di taman kota tengah malam begini?

Aku mencoba mendekatinya perlahan. “Jung Yunho?” panggilku.

Ia seketika itu juga menoleh kearahku yang sekarang tepat berada di belakangnya. Dan tepat sekali dugaanku. Ia benar Jung Yunho. Syukurlah, kalau begitu aku tak perlu merasa malu karena salah orang.

Ia hanya menoleh sebentar, lalu kembali memunggungiku. Ada apa dengan orang ini, pikirku. “Boleh aku duduk?” tanyaku. Ia tetap diam. Aku kemudian berjalan dan duduk di sampingnya.

Lama kami terdiam, hanyut dalam pikiran masing-masing. Sebenarnya aku ingin mengajaknya ngobrol, tapi kurasa ia sedang tidak ingin diganggu.

“Kau pernah merasakan ditinggal selamanya oleh ibumu?” akhirnya ia membuka mulutnya juga.

“Tidak pernah. Kenapa?” tanyaku.

“Apa yang akan kau lakukan ketika ibumu sudah meninggal, lalu ayahmu menikah lagi dengan wanita lain yang hanya mengincar harta kekayaan keluargamu, dan ia sama sekali tidak mempedulikan keluarganya?”

“Entahlah. Aku belum pernah mengalami hal itu, jadi aku tidak tahu harus berbuat apa.” Jawabku. “Kau sedang ada masalah, Yunho?”

Ia menghembuskan nafasnya pelan, lalu mengangguk secara perlahan.

“Kau bisa berbagi masalahmu padaku, yah kalau kau mau sih. Kalau tidak juga tidak apa-apa,”

“Entahlah.” Jawabnya singkat. “Aku pulang dulu. Selamat malam.” Ucapnya lalu pergi meninggalkanku yang masih duduk di bangku taan itu.

Aku tetap duduk menungguinya sampai ia menghilang di perempatan jalan. Setelah yakin ia benar-benar tidak terlihat lagi, aku bangkit dan berjalan pulang ke rumah.

“Aku pulang!” ujarku sambil melepas sepatuku.

“Kau baru pulang? Lama sekali?” seseorang bertubuh jangkung keluar dari ruangan yang terletak di sebelah kamarku.

“Iya. Maaf tadi aku bertemu temanku sebentar. Ini pesananmu. Tapi sepertinya sudah agak dingin hehehe maaf,”

Changmin mengambil vanilla latte yang tadi kuletakkan di meja makan, kemudian meminumnya.

“Bagaimana tugas-tugasnya? Sudah kau kerjakan semua?” tanyaku sambil menyalakan televisi.

“95% sudah. Kurang sedikit lagi. Kau sudah mengerjakan tugas dari Dosen Kim?”

“Sudah sepertinya. Lihat saja di kamarku.” Jawabku. “Hei ada Lee Donghae di TV! Astaga, dia itu benar-benar tampan ya.” Ucapku.

“Ckckck dasar fangirl,” Changmin menggeleng-gelengkan kepalanya. “Sudah ya, aku mau melanjutkan tugasku lagi. Kalau kau butuh aku, aku ada di kamar. Dan terimakasih untuk vanilla latte-nya.”

“Oke.”

Pandanganku masih terus fokus ke layar televisi, namun entah kenapa pikiranku tertuju pada Yunho. Entahlah sepertinya Yunho tadi sedang mendapat masalah yang cukup berat. Biasanya aku tak pernah melihat wajahnya semurung tadi.

Aku menengok ke arah jam yang terletak tepat diatas TV. Jarum jam sudah menunjukkan pukul 3 dini hari. Aku menguap lagi. Kumatikan televisi, dan berjalan menuju kamarku. Sebelum sampai ke kamar, aku terlebih dulu mengecek Changmin.

Aku melangkah masuk ke kamar Changmin, dan aku menemukannya tertidur di tumpukan buku-buku kuliahnya. Karena kasian padanya, aku berusaha memindahkan badan Changmin ke kasur. Setelah bersusah payah, akhirnya aku berhasil menidurkan Changmin di kasur.

Sampai di kamarku, aku segera menuju kasur dan menutup mataku.

[ONE WEEK LATER]

“Aku pergi dulu ya Min.” pamitku sambil memakai jaket coklat kesayanganku—hadiah dari kakaku, Lee Jinki.

“Kau mau pergi? Tengah malam begini? Apa kau sudah gila?”

“Tidak. Aku hanya ingin mencari udara segar di luar.” Jawabku.

“Oh. Yasudah. Jangan lama-lama ya!”

“Memang kenapa? Kau takut ya kalau kutinggal sendirian di rumah? Hahaha,” ejeku lalu tertawa keras, alhasil setelah itu aku mendapat lemparan bantal dari Changmin. “Hei jangan melempariku!”

“Sudah sana cepat pergi. Kalau boleh aku belikan vanilla latte lagi ya. Hehehe,”

Aku menutup pintu rumah lalu berjalan memutari kompleks perumahanku. Sampai di taman kota, aku kembali melihat Jung Yunho sedang duduk sendirian di salah satu bangku taman yang kosong. Aku melangkah menghampirinya, lalu duduk di sebelahnya.

“Kau?!” tanya Yunho heran saat aku duduk di sampingnya. “Kenapa kau bisa ada disini? Tengah malam begini?”

“Aku tadi hanya berniat mencari udara segar, tapi begitu aku melihatmu ada disini, aku menghampirimu.” Jawabku. “Kau kenapa duduk sendirian di taman yang sepi begini? Masih ada masalah?”

“Begitulah.” Jawab Yunho pelan. “Ohya, ngomong-ngomong siapa namamu? Dari awal kita bertemu, aku belum pernah tau namamu, yah walaupun kita satu jurusan,”

Aku mengulurkan tanganku, “Lee SooYeon.”

“Senang berkenalan denganmu,” Yunho menyambut uluran tanganku dan tersenyum ramah. Saat ia tersenyum, baru kusadari ia begitu tampan dan mempesona. Hei, apa yang sedang kupikirkan ini.

“Kau tidak ingin berbagi masalahmu padaku? Siapa tau aku bisa membantu.” Tawarku.

Ia menghembuskan nafasnya, “Sebenarnya aku ingin bercerita, tapi…” ia menggantungkan kalimatnya. “Entahlah.”

“Aku tak akan memaksamu untuk menceritakan masalahmu padaku, kalau kau memang tidak mau bercerita, yasudah.”

Kami sama-sama terdiam, suasana kembali menjadi sunyi.

“Ibuku meninggal satu tahun yang lalu—tepat di hari ulangtahunku, 6 Februari…” Yunho mulai bicara. “Kemudian beberapa bulan yang lalu, ayahku menikah lagi dengan seorang wanita yang memang lumayan cantik. Tapi kau tahu, ibu tiriku itu hanya mengincar harta kekayaan ayahku saja. Ia sama sekali tidak peduli dengan keluarga kami. Jika ayahku sedang mendapat tugas di luar negeri, ibuku pasti menghabiskan uangnya untuk berpesta dengan teman-temannya. Ada satu hal yang paling fatal dari ibu tiriku itu…” ucapannya terhenti seketika.

“Apa?” aku mulai terbawa ceritanya.

“Saat ayahku pergi ke Jepang, aku melihat ibuku selingkuh dengan lelaki lain…” lanjutnya.

“Lalu bagaimana dengan ayahmu? Kau pernah menceritakan pada ayahmu tentang ibu tirimu itu?”

“Aku sudah berusaha menceritakannya pada ayahku, tapi ayahku tetap tidak percaya pada ceritaku…” ucapnya. “Suatu saat aku pernah mendengar obrolan ibu tiriku itu dengan selingkuhannya. Inti dari obrolan mereka adalah mereka ingin merebut perusahaan milik ayahku, JK corp.”

“Aku tidak tau harus bagaimana untuk membantumu. Aku belum pernah mengalami hal seperti itu. Maaf.” Kataku lalu menunduk.

Yunho menghembuskan nafasnya lalu tersenyum, “Tidak apa-apa. Bercerita denganmu sudah membuat hatiku sedikit lega. Pasalnya selama ini aku terus menyimpan masalah ini sendirian.” Katanya.

“Kalau memang kau butuh teman untuk curhat, kau bisa datang padaku hehe.” Kataku. “Sepertinya aku harus pulang sekarang. Selamat malam!”

Sebuah tangan langsung menyambar pergelangan tanganku, menahanku untuk berjalan. “Besok lusa aku tunggu kau di café ya. Jam 10 malam. Selamat malam!” ucapnya lalu pergi begitu saja.

Aku masih diam terpaku. “Yeah, good night.” Gumamku. Menit berikutnya aku berjalan pulang ke rumah.

[TOMORROW]

“WHAT?! Semalam kau bertemu Jung Yunho? Di taman?” ucap Changmin terkejut ketika aku menceritakan kejadian semalam.

Aku meminum tehku lalu mengangguk menjawab pertanyaannya.

“Wah wah ketauan sekarang. Kau kemarin pergi tengah malam untuk menemui Yunho kan? Hahaha.” Tawa Changmin meledak, dan itu membuatnya yang sedang mengunyah roti jadi tersedak. “Uhuk uhuk..”

Aku menyodorkan air putih lalu menepuk punggungnya pelan. “Tidak juga sebenarnya. Karena tiba-tiba melihatnya saja, jadi aku menghampirinya.” Jawabku sambil memandang Changmin yang meminum air putih yang kusodorkan tadi.

“Terus kalian ngobrol atau malah bertengkar?”

“Ia curhat, percaya tidak percaya sih.” Jawabku lalu mengunyah rotiku. Changmin memandangku seakan tidak percaya. “Nah kan, sudah kutebak, pasti kau tidak akan percaya. Ia benar-benar curhat padaku, Changmin.”

“Memangnya dia curhat masalah apa?”

“Keluarganya. Ternyata keluarganya kurang harmonis.”

Changmin hanya ber-“O” ria sambil melanjutkan sarapan paginya. “Kau masih ingat Yoochun? Pagi ini ia akan datang kesini bersama temannya.”

“Park Yoochun maksutmu? Yang dulu waktu SMP terkenal playboy itu?” tanyaku memastikan dan dijawab anggukan mantap dari Changmin. “Ooh.”

Kira-kira 20 menit setelahnya, bel rumahku berbunyi. Changmin sambil membetulkan rambutnya segera membukakan pintu.

“YaaPark Yoochun! Apa kabarmu?” sapa Changmin sambil memeluk teman lamanya itu. “Katamu kau mau membawa temanmu? Mana orangnya?” Changmin celingak-celinguk mencari seseorang di balik bahu Yoochun.

“Hei hei hei kebiasaanmu tidak berubah ya dari dulu. Kau pasti membiarkan tamumu di luar. Kau tidak mengajakku masuk?” ujar Yoochun lalu tertawa, dan diikuti Changmin. “Ohya, temanku tadi mampir sebentar ke supermarket dekat sini. Nanti dia akan ke sini kok, tenang saja tadi ia sudah kuberi tau rumahmu.” Jawabnya lalu melangkah masuk ke dalam rumah.

“Yoochunnie Oppa~~” panggilku.

“Hei SooYeon! Bagaimana kabarmu sekarang?” tanyanya sambil memelukku.

“Baik-baik saja hehe. Ohya, kata Changmin, kau mau membawa temanmu kesini? Dimana dia?”

“Teman Yoochun sedang mampir ke supermarket dekat café, sebentar lagi ia akan ke sini.” Sahut Changmin dari arah dapur. “Duduklah Chun. Ini kubawakan kau cola dingin.”

Tak lama setelah itu bel rumahku berbunyi. “Nah itu pasti temanku.” Ujar Yoochun.

“Biar kubukakan saja.” Ujarku sambil berjalan menuju pintu. “Selamat da—Yunho?!” aku terkejut melihat siapa yang datang. Yunho?! Kenapa ia bisa ada disini? Apa dia teman Yoochun?

“SooYeon?!” Yunho juga sama terkejutnya denganku. Ternyata ia juga tidak tahu hal ini.

Yoochun dan Changmin menghampiriku yang masih berdiam diri di depan pintu. “Ya Jung Yunho, ayo masuk! Changmin, kenalkan ia Yunho, temanku. Dan Yunho, kenalkan ini Changmin dan itu Lee SooYeon.” Ucap Yoochun. “Yunho? SooYeon? Kalian baik-baik saja kan?” ucapan Yoochun tadi mampu membuatku dan Yunho terasadar.

“Eh? Iya?” ucapku dan Yunho—bersamaan.

“Kalian ini kenapa sih? Dasar aneh.” Kata Yoochun lalu kembali duduk bersama Changmin.

“Silakan masuk.” Ucapku mempersilakan Yunho untuk masuk. Yunho segera masuk dan duduk di sofa yang letaknya berhadapan dengan sofa yang kini tengah ditempati dua orang yang sudah lumayan lama tidak bertemu, Yoochun dan Changmin. Aku berjalan dan kemudian duduk di sebelah Yunho.

“Kalian sudah berkenalan?” tanya Yoochun.

“Kami sudah saling kenal, Oppa.” Jawabku.

“Oh baiklah kalau begitu.” Kata Yoochun lagi. “Umm Changmin dan aku akan pergi sebentar ke rumah teman kami yang lain. Kau tidak apa kan Yun, jika kutinggal sebentar?”

Yunho agak terkejut dengan itu, tapi kemudian ia memaksakan tersenyum pada temannya itu. “Tidak apa-apa kok. Hati-hati di jalan ya!”

Yoochun dan Changmin segera berdiri dan berjalan menuju pintu. Sekilas aku melihat Changmin mengedipkan matanya jail ke arahku. Dasar Changmin menyebalkan!

Setelah pintu ditutup, rumahku terasa sepi sekali. Kami berdua walau duduk bersebelahan, tapi kami tidak mengucapkan sepatah katapun.

“Jadi kau tinggal disini ternyata.” Ucap Yunho memecah keheningan. “Pantas saja kau sering ke taman.”

“Yeah begitulah.” Setelah aku berkata seperti itu, keadaan kembali hening. Kami berdua rasanya sulit untuk berbicara, sampai aku mencium bau gosong dari arah dapur, dan seketika itu juga aku baru sadar kalau tadi aku tadi sedang membuat roti. “Astaga! Rotiku!” seruku lalu berlari ke arah dapur, disusul Yunho.

“Ada apa sih?” tanya Yunho lalu ia duduk di kursi meja makan.

“Yaah rotiku gosong. Ah sial kenapa bisa sampai lupa gini sih?!” runtukku sambil mengeluarkan roti yang sudah gosong itu dari oven. Entah kenapa sepertinya aku merasa ada yang memperhatikanku. Aku menoleh ke arah Yunho, dan ternyata ia sedang membetulkan rambutnya. Kau ini memikirkan apa sih, Lee SooYeon, pikirku.

“Bagaimana kalau kita membuat roti itu lagi?” pertanyaan Yunho cukup membuatku tersadar dari lamunanku barusan.

“Tapi bahan-bahannya tidak cukup sepertinya.”

“Di dekat sini ada supermarket kan? Kita bisa beli disitu dulu.”

“Er.. Boleh juga idemu. Ayo!” aku mengambil jaket dan dompetku lalu berjalan menuju pintu, diikuti Yunho. Kami berdua berjalan bersama menuju ke supermarket yang letaknya di sebelah café langgananku.

Selama kurang lebih lima belas menit kemi berbelanja, kami kembali ke rumah. Setelah meletakkan jaket, kamipun berjalan menuju dapur. “Cooking time~~”

Saat aku tengah konsen membuat adonan kue, tiba-tiba saja Yunho memoleskan sesuatu di pipiku, seperti… tepung, mungkin? “Nah kena kau! Wajahmu lucu sekali kalau terkena tepung hahaha.” Tawa Yunho meledak setelah ia berhasil memoleskan tepung di pipiku.

“Yaa Jung Yunho! Awas kau ya! Kemari kau, kubalas perbuatanmu!” ancamku sambil mengambil tepung dan berlari mengejar Yunho. Alhasil kami berlari berkejar-kejaran sambil bermain tepung. Dan yah bisa dipastikan rumahku berantakan sekarang. Bagus. Padahalkan aku kemarin baru saja membereskan semuanya.

Setelah dirasa cukup bermainnya, aku kembali melanjutkan membuat kue. “Kau mau membantuku menyelesaikan semuanya atau kau pergi dari dapur?” tanyaku sedikit membentak.

“Baik baik, aku akan membantumu. Tapi yah karena aku tidak terlalu pandai memasak, bagaimana kalau aku membantumu membereskan rumahmu ini yang, uhm berantakan ini?” tawar Yunho, dan aku dengan senang hati mengiyakan tawarannya. Itu akan memperingkat waktu.

Sekitar dua jam kemudian, kami berdua telah selesai dengan tugas masing-masing. Akhirnya kueku tidak gosong lagi, dan rasanya juga lumayan lah—setidaknya itu kata Yunho. Kalau untuk tugas Yunho, hmm sepertinya dia melakukan tugasnya dengan baik. Terlihat bagaimana rapinya rumahku sekarang.

Kami berdua sama-sama duduk di sofa ruang tamu. “Yeah cukup melelahkan juga ya ternyata. Aku berkunjung ke rumah teman lama dari temanku, kemudian temanku itu meninggalkanku berdua denganmu di rumahmu, dan setelah itu aku malah bekerja membereskan rumahmu ini. Astaga.” Kata Yunho.

“Hei, yang membuat rumah ini berantakan kan juga kau. Kalau tadi kau tidak memulainya, rumah ini pasti masih dalam keadaan baik.”

“Iyaiya aku minta maaf.” Ucap Yunho. “Ohya, kalau boleh tau, Changmin itu siapamu? Pacarmu? Atau kakakmu? Dan kau tinggal berdua saja dengannya? Dimana orangtuamu?”

“Pacar? Hahaha tentu saja bukan. Yah walaupun banyak yang mengira kami berdua berpacaran, karena kami akrab sekali, tapi kami hanya sebatas sahabat. Kami bersahabat sejak kami masih sangat kecil. Dan yah yang kau lihat sekarang, kami tinggal berdua di rumah ini. Kami mendapat beasiswa berkuliah di Seoul—sebenarnya kami ini tinggal di Daegu—yasudah akhirnya kami memutuskan untuk tinggal bersama di Seoul. Lagipula orangtua kami juga tidak mempermasalahkan hal itu.” Jelasku.

“Ooh.” Sahutnya singkat.

“Yun!” “Yeon!” kami memanggil bersamaan dan itu langsung membuat kami tertawa. “Kau duluan saja lah.” Lagi-lagi kami mengucapkannya secara bersamaan. Hei, ada apa ini.

“Ladies first.” Yunho mempersilakanku sambil tersenyum.

“Aku minta maaf.” Sesalku. Yunho hanya menatapku heran. Seolah-olah matanya berkata, minta-maaf-untuk-apa-?

“Aku minta maaf karena aku salah menilaimu. Dulu aku selalu beranggapan kalau seorang Jung Yunho adalah seseorang yang sangat sombong dan menyebalkan. Bahkan dulu aku sempat memasukan namamu ke dalam daftar orang yang kubenci. Aku minta maaf, Yun.”

“Tapi semuanya sekarang berubah. Aku tak lagi menganggapmu sombong dan menyebalkan. Dan aku juga sudah mencoret namamu dari daftar orang yang kubenci.”—sekarang aku telah memsukan namamu menjadi orang yang kusayangi setelah orangtuaku, kakaku, dan Changmin, lanjutku dalam hati.

Bukannya marah atau apa, Yunho malah tersenyum. Senyum yang sangat kusuka. Senyum itu membuatnya semakin terlihat tampan dan mempesona. “Kau tidak perlu meminta maaf akan hal itu. Aku sudah terbiasa.” Jawab Yunho. “Memang banyak orang yang belum mengenalku, menganggapku adalah sosok yang sombong, menyebalkan, dan susah bergaul. Padahal, kalau kau ingin tahu, dulu aku tidak seperti ini. Dulu aku anak yang ramah dan menyenangkan, tapi semua itu berubah semenjak kematian ibuku.”

“Aku sangat dekat dengan ibuku. Dibandingkan dengan ayahku, aku lebih dekat dengan ibuku. Aku sering cerita kepadanya tentang teman-temanku ataupun kejadian-kejadian di sekolah, tak jarang juga aku sering curhat kepadanya kalau aku sedang ada masalah. Dan yah mungkin juga aku dekat dengan ibuku karena pekerjaan ayahku yang membuatnya cukup sering pergi ke luar negeri, dan jarang ada di rumah. Itulah sebabnya kenapa aku begitu dekat dengan ibuku. Kumohon kau mau memaklumiku, Yeonnie-ah.” Ucap Yunho. Kesedihan tampak jelas di matanya. Pasti ia merasa sangat sedih karena harus kembali mengingat ibunya. Aku sedikit kasihan padanya.

“Tentu aku akan memaklumimu.” Jawabku sambil tersenyum padanya. “Nah, sekarang giliranmu. Kau tadi mau mengatakan apa?”

Yunho terlihat terkejut kemudian menggaruk kepalanya salting. “Err..” ia masih menggaruk kepalanya salting. “Aku boleh meminta nomor ponselmu?”

“Tentu saja.” Kemudian aku menyebutkan serentetan angka, dan Yunho mencatatnya di ponselnya.

“Terimakasih.” Ucapnya sambil memasukan kembali ponselnya ke dalam saku. “Err… Yeon-ah!” panggilnya lagi.

“Ya?”

“A-aku…” belum selesai Yunho bicara, pintu rumahku tiba-tiba dibuka, dan munculah sosok tubuh jangkung dan teman lamanya.

“Yunho-ah, kau sudah selesai belum pacarannya? Kalau sudah, ayo kita pulang. Ini sudah mau sore.” Begitu Yoochun berkata seperti itu. Wajahku dan Yunho langsung memerah seketika.

“Aku tidak pacaran ya Chun.” Sanggah Yunho sambil menyembunyikan wajahnya yang sekarang sudah semerah tomat. Kemudian ia berdiri dan menyusul Yoochun yang berada di depan pintu. Aku mengikutinya dari belakang. “Kami berdua pulang dulu. Terimakasih Changmin-ah, senang berkenalan denganmu.” Ucap Yunho. “Terutama kau. Yeonnie-ah.” Ia tersenyum padaku. Astaga senyumnya tadi indah sekali ya Tuhan.

“Kau tadi ngapain saja dengan Yunho?” tanya Changmin dengan wajah mesumnya, setelah menutup pintu.

“YA! Pikiranmu ini mesum sekali sih! Aku tadi hanya membat ro—“ belum selesai aku menjawab pertanyaannya. Ia sudah berlari duluan ke arah dapur. Sudah bisa ditebak apa yang dilakukannya. Ya tepat sekali. Ia memakan roti yang kubuat tadi.

“Roti buatanmu ini enak sekali, Yeonnie-ah.” Ucap Changmin. Mulutnya penuh terisi roti.

“Ish kau ini. Telan dulu rotinya, baru kau bicara. Dasar kebiasaan.” Ujarku. “Umm aku ke kamar dulu ya. Ohya, sisakan beberapa roti untukku, jangan kau habiskan ya.”

Sesampainya di kamar, aku langsung tiduran di kasurku. Sambil memainkan ponsel di tanganku, pikiranku kembali tertuju pada Yunho. Sudah beberapa hari ini pikiranku full hanya terisi oleh Yunho, Yunho, dan Yunho. Astaga apakah aku sudah gila, sampai-sampai memikirkannya terus-terusan?

Pipiku bersemu merah saat mengingat kembali cara Yunho memanggilku. Yeonnie-ah. Memang sih seluruh orang yang sudah dekat denganku pasti akan memanggilku seperti itu. Tapi entah kenapa tadi rasanya waktu Yunho menyebutkan nama itu terkesan spesial.

Tiba-tiba saja ponselku bergetar. Ada pesan masuk.

Hei Yeonnie-ah! Kau belum tidur kan? Maaf sebelumnya mengganggumu malam-malam begini. Aku hanya sekedar mau mengingatkan kalau besok aku akan menjemputmu ke café sekitar jam 4, oke? Kau bisa kan? Umm.. mungkin setelah itu aku akan mengajakmu jalan-jalan dulu sebelum pulang. Kuharap kau mau. Selamat malam ^^

 

– Yunho

 

Aku hanya tersenyum membaca pesan dari Yunho barusan.

“Aku pasti bisa kok Yun. Selamat malam juga, pangeran

tampanku.” Ucapku.

Kemudian aku meletakkan ponselku di meja kecil sebelah kasurku, lalu mulai memejamkan mataku.

[TOMORROW]

Sejak jam setengah 4 aku sudah bersiap diri. Kata Yunho semalam, ia akan menjemputku sekitar pukul 4.

“Yaa Yeonnie-ah. Kau ini sebenarnya kenapa sih? Daritadi mondar-mandir terus. Pusing aku melihatnya. Tak bisakah kau duduk menunggu dengan tenang? Atau jangan-jangan kau nervous ya karena mau diajak kencan sama Yunho? Hahaha.” Tawa Changmin, lalu mengambil kue yang ada di toples.

“Terserah kau lah, Min, mau bilang apa. Aku sedang tidak dalam mood yang baik.” Ucapku lalu melanjutkan acara ‘mondar-mandir’-ku.

Tak berapa lama setelahnya, bel rumah berbunyi. Itu pasti Yunho, ujarku senang dalam hati.

“Hei!” sapaku ketika membukakan pintu untuknya. Tak bisa kupungkiri, malam ini ia begitu tampan. Dengan pakaian biru muda bermotif kotak-kotak, ditutupi dengan jas berwarna biru tua. Ditambah lagi celana panjangnya yang berwarna hitam, ia semakin terlihat mempesona.

Yunho tidak menjawab sapaanku. Ia hanya diam sambil memandangiku dari atas sampai bawah. “Yunho? Kau kenapa? Ada yang salah denganku malam ini?” tanyaku sambil mengibaskan tanganku di depan wajahnya.

Neomu yeppeo.” Gumamnya, namun dapat terdengar jelas olehku. Berani taruhan, pasti sekarang wajahku semerah tomat begitu Yunho memujiku barusan.

Ia langsung tersadar dan menatapku. “Ayo!” ia mengulurkan tangan kanannya padaku. Bak seorang putri, aku menyambut uluran tangan pangeran tampanku itu.

Ups, apa aku barusan menyebutnya ‘pangeran tampanku’? Hahaha ternyata aku sudah sukses terpesona olehnya.

Di mobil kami hanya terdiam. Yunho sibuk menyetir, sementara aku terus saja memainkan jari-jariku di atas pahaku. Tak lama setelahnya, kami berdua sampai di sebuah café yang penampilan luarnya agak aneh. Kurang menarik. Aku sedikit tidak yakin dengan tempat itu, tapi Yunho terus memaksaku untuk turun.

“Tenanglah. Luarnya memang kurang menarik, tapi kau belum tau bagaimana dalamnya kan? Ayo!” Yunho menggandengku masuk ke dalam bangunan yang ia sebut ‘café’ itu.

Begitu kami memasuki bangunan tersebut, aku langsung terdiam memandangi bangunan café itu. Ternyata bagian dalamnya sangat berkebalikan dengan penampilan luarnya. Bagian dalamnya terlihat begitu indah. Tidak sia-sia aku menuruti ucapan Yunho tadi.

“Ayo! Kita ke bagian belakang saja!” ajak Yunho, masih tetap menggandeng tanganku.

Aku terdiam. Pipiku bersemu merah ketika melihat ke tanganku yang sedang digandeng Yunho. “Ups maaf.” Seketika itu juga ia langsung melepaskan gandengannya dan menggaruk kepalanya salting. Hihihi ia terlihat imut kalau sedang salting begitu.

Kami berdua berjalan beriringan menuju ke tempat yang di maksud Yunho.  Tak berapa lama, kami langsung menempati tempat yang agak sepi. Setelah memesan minuman, Yunho mulai mengajaku ngobrol.

“Yeonnie-ah!” panggilnya. Aku langsung mendongakan kepalaku, menatapnya. “Kau terlihat sangat cantik malam ini.” ia langsung tersenyum setelah selesai mengucapkan kalimatnya.

Pasti sekarang wajahku sudah memerah seperti tomat, mendengar ia memujiku lagi. “Dan kaupun juga terlihat super tampan malam ini, Yunho-ah.” Kata-kata itu meluncur begitu saja dari mulutku.

“Ah, biasa saja kok. Hehe.” Lagi-lagi ia menggaruk kepalanya salting. Yunho-ah, tolong berhenti melakukan itu di hadapanku, atau kau akan membuatku kehilangan nafas, jeritku dalam hati.

Aku menggumamkan ‘terima kasih’ pada pelayan yang baru saja meletakkan minuman kami di meja. “Kau sering ke sini?” tanyaku.

“Umm cukup sering. Aku biasa ke sini kalau aku sedang bosan di rumah. Biasanya aku selalu sendirian ke sini, kau adalah wanita pertama yang kuajak ke café ini.”

Aku meminum perlahan kopi pesananku tadi. Yah walaupun masih panas, namun rasa nikmat itu tetap ada ketika aku meminumnya. Ketika aku meletakkan kembali gelas itu di atas meja, aku sadar kalau kopi tadi meninggalkan bekasnya di sekitar bibirku. Itu memang kebiasaanku kalau meminum kopi ataupun susu.

Tiba-tiba saja Yunho mengambil sapu tangannya dari saku, lalu membersihkan mulutku yang belepotan kopi itu. Aku hanya bisa diam ketika diperlakukan seperti itu.

“Kau tadi lucu sekali saat wajahmu belepotan kopi.” Yunho tersenyum jahil.

Kami terus mengobrol, sampai minuman kami habis. Dan saat itu kami baru menyadari kalau kami sudah hampir satu jam berada di café. Yunho buru-buru mengajaku kembali ke mobil. Katanya sih setelah ini aku akan dibawa ke suatu tempat. Tapi Yunho tak mau memberitahukan tempat apa itu.

“Sebelum sampai di tempat yang kumaksud, kau mau mengabulkan permintaanku?” tanya Yunho. Dari raut wajahnya, terlihat jelas kalau ia butuh jawaban ‘mau’. Dan tanpa ragu lagi, aku menganggukan kepalaku. “Terimakasih.”

Ia mengeluarkan sesuatu dari dashboard mobilnya. Aku memandanginya sebentar. “Itu saputangan kan? Kau mau apa?” tanyaku. Ia hanya tersenyum tanpa menjawab pertanyaanku, lalu mulai menutup mataku dengan saputangan tadi.

Aku bingung dengan sikapnya ini. Untuk apa ia menutup mataku seperti ini. Baru saja aku mau bertanya, tapi Yunho sudah berkata duluan. “Kau tidak perlu takut. Aku tidak akan berbuat macam-macam padamu. Percayalah.” Ucap Yunho lalu tersenyum dan mulai menutup mataku dengan saputangannya.

Sekitar dua puluh menit setelahnya, mobil Yunho berhenti. Kurasa kami sudah sampai. Yunho terlebih dulu keluar dari mobil, lalu baru membukakan pintu untuku. Karena tau aku tidak bisa melihat apapun, Yunho menggandeng tanganku dan membawaku entah kemana.

“Sampai!” seru Yunho. Menit berikutnya ia mulai melepaskan sapu tangannya yang ada di mataku.

Begitu sapu tangan itu dilepas, aku terdiam memandang pemandangan yang ada di depan mataku sekarang. Takjub. Tempat ini begitu indah malam ini. Ini adalah taman, tempat dimana pertama kali kami bertemu.

Tempat ini yang biasanya hanya sebuah taman kecil biasa, sekarang disulap menjadi tempat yang menurutku sangat romantis. Disini terdapat beberapa lilin kecil yang membentuk tanda love berukuran besar. Tepat ditengah lilin terdapat sebuah bangku taman, yang di atasnya ada sebuah boneka beruang.

Tiba-tiba saja sebuah tangan menariku ke tengah lilin-lilin tersebut. “Kau menyukai ini?” tanya Yunho.

“Suka. Ini sangat indah, kau tahu. Apa ini semua kau yang membuat?” tanyaku dan dijawab anggukan kepala olehnya. “Kau romantis sekali.”

Yunho tersenyum mendengar jawabanku. Mungkin ia puas, karena kerja kerasnya tidak sia-sia. Setelah itu, Yunho langsung bersimpuh di hadapanku. Refleks aku langsung menutup mulut dengan kedua tanganku—terkejut dengan apa yang dilakukannya.

Ia menarik kedua tanganku dan menggenggamnya erat. “Would you be my wife?” ia melepaskan satu tanganku untuk mengambil sesuatu di sakunya. Aku terkesiap setelah menyadari kalau itu adalah cincin. Astaga se-serius inikah ia padaku?

“A-aku…” aku benar-benar bingung sekarang. Kukira awalnya ia hanya ingin menjadikanku sebagai pacarnya. Tapi nyatanya lebih dari itu. Bukannya aku ingin menolak, tapi aku hanya takut.

“Aku tau, kau pasti mengira awalnya aku hanya ingin menjadikanmu pacarku kan?” tepat sekali. “Iya, memang begitu rencana awalku. Tapi begitu aku menceritakanmu pada ayahku, Beliau tidak ingin kita berpacaran. Namun Beliau ingin kita segera menikah.”

“Tapi Yeonnie-ah, apa kalau aku memintamu menjadi pacarku, kau akan menerimaku?” tanyanya lagi.

Aku terdiam sejenak sebelum menjawab. “Mungkin ini memang keputusan yang terlalu cepat. Tapi sebelumnya aku juga sudah cukup mengenalmu Yunho-ah.” Jawabku.

“Aku mau menjadi istrimu.” Jawabku. Aku yakin pasti sekarang wajahku sudah memerah.

Dimasukkannya cincin itu di jari manisku, lalu ia segera berdiri dan memelukku erat. “Terimakasih.” Bisiknya lembut.

Kami berpelukan kurang lebih tiga menit. Setelah itu, Yunho mengendurkan pelukannya sehingga ada jarak diantara kami. Ia mengangkat daguku dengan telunjuknya, dan ia juga mendekatkan wajahnya ke wajahku hingga aku dapat merasakan hembusan nafasnya yang hangat. Lalu, cup. Ia menciumku dengan lembut.

– FIN –


HAPPY 8th ANNIVERSARY 동방신기 a.k.a 東方神起

Happy 8th Anniversary 동방신기 a.k.a 東方神起 !!!
Hope  東方神起 can be ONE again, not as 3 (JYJ) OR 2 (HoMin) but as FIVE 🙂
But don’t worry, We (CASSIOPEIA) will waiting until the end
ALWAYS KEEP THE FAITH!! 🙂

TVXQ say, “Merry Christmas Cassiopeia and all people in this world~!”

 

*A/N: Uhm sorry for late post.. Holiday make me can’t open this blog. Mianhae TT^TT


[LYRICS] TOHOSHINKI (HoMin) – Winter Rose

 

Romaji

Fuyuno seizano youni gairojuno akari
Sorawo oou beruno yukino otogasuru
Hanareteita jikanmo daite dakishimete
Want kiss sotto My love motto
Fukaku tsutaetai bokuha

Kimiga ireba soredeii
Sousa close to heart, close to my love
Tatta hitotsu shikanai aiga kokoni arukara
Kimino tameni irebaii
Itsumo close to heart, close to your love
Tokimekiwo kasaneau kokorono nakani winter rose

Kinya ginno mall ni afureru hitonami
Chiisana hakowo daita kimiga kaketekuru
Sono isshunni munega shimetsukerarete
Want kiss zutto Your love kitto
Kotaewo mitsuketa bokuha

Kimiga ireba soredeii
Sousa close to heart, close to my love
Futari dakewo futariha shinjite irareru hazu
Kimino tameni irebaii
Itsumo close to heart, close to your love
Samishisamo wakariau kokorono nakani winter rose

Imamadeno donna omoide nimo
Tada kono ichinichiwo yurushite
no more tears no more lies
Konyaha shiawasega mukuwareru tameno yorusa
Tsuyoku futariha musubareteru tsuyoku

Kimiga ireba soredeii
Sousa close to heart, close to my love
Tatta hitotsu shikanai aiga kokoni arukara
Kimino tameni irebaii
Itsumo close to heart, close to your love
Tokimekiwo kasaneau kokorono nakani winter rose

Translation

The winter stars, the illuminations on the roadside trees
The veil covering skies, the sound of the falling snow
Hug, hugging even the times we were apart
I want to kiss you softly, my love, more and more
I want to convey my deep feelings to you

My only hope is that, you be at my side
Yes, close to heart, close to my love
The one and only love is here in my hands
I will be here only for you, always
Close to heart, close to your love
Our love blends together, in our hearts, winter rose

The crowds overflowing in the golden and silver malls
You are running to me with a small box in your hand
Watching you at that moment, my heart leaps
I want to kiss you forever, your love, surely
I’ve finally found my answer

My only hope is that, you be at my side
Yes, close to heart, close to my love
We should be able to believe in our love
I will be here only for you, always
Close to heart, close to your love
We can even share our loneliness, in our hearts, winter rose

For each memory we hold up to this moment
Please forgive this day, no more tears, no more lies
Tonight shall be the time our happiness would be rewarded
We are strongly tied together, so strongly

My only hope is that, you be at my side
Yes, close to heart, close to my love
The one and only love is here in my hands
I will be here only for you, always
Close to heart, close to your love
Our love blends together, in our hearts, winter rose

Japanese

Source: sainokuni@vimeo & smiley@OneTVXQ.com
Translation: smiley @ OneTVXQ.com
Special thanks: (To all my friends on twitter)
Credits: OneTVXQ.com {One World. One Red Ocean. One TVXQ!}


[INFO] CAFE DAUM Ranking Top 20 Kpop Idol Grup Periode November 2011

TOP 20 (untuk Idol Groups)

1. TVXQ (728.047) http://cafe.daum.net/soul48
2. Big Bang (340.266) http://cafe.daum.net/YGBIGBANG
3. SNSD (295.170) http://cafe.daum.net/milkye
4. SS501 (231.247) http://cafe.daum.net/music77
5. B2ST (228.281) http://cafe.daum.net/playb2st
6. Super Junior (213.513) http://cafe.daum.net/secondemugame
7. 2PM (185.698) http://cafe.daum.net/2PM
8. SHINee (122.174) http://cafe.daum.net/TVNDRM
9. FT Island (97.784) http://cafe.daum.net/fti5
10. Wonder Girls (97.264) http://cafe.daum.net/wg070210
11. 2NE1 (96.376) http://cafe.daum.net/2NE1
12. MBLAQ (84.597) http://cafe.daum.net/Mblaq
13. f(x) (67.117) http://cafe.daum.net/91382073
14. SG Wannabe (60.844) http://cafe.daum.net/sgwannabelove
15. INFINITE (56.150) http://cafe.daum.net/infinite7
16. 2AM (56.001) http://cafe.daum.net/2-oclock
17. KARA (55.131) http://cafe.daum.net/Dejuanholic
18. Epik High (49.120) http://cafe.daum.net/EpikHigh
19. B1A4 (44.009) http://cafe.daum.net/-b1a4
20. Brown Eyed Girls (43.621) http://cafe.daum.net/Browneyedgirls

(sebagaimana dirilis per 2 November 2011)

 

Source: NielFacts @ twitter.com
Reuploaded: ☆sunshine @ mblaqattack.net
DO NOT ADD OR EDIT CREDITS WHEN TAKING OUT OF THE FORUM!

**

SEE?! CASSIOPEIA STILL IN NUMBER ONE!!
CASSIOPEIA DAEBAK 😀


“BEST 17” Male Idol with Best Singing Quality

1. JYJ JunSu (Tone: 8.5, Treble: 4, Skills: 4, Volume: 4, Expressiveness – 8.5, Total: 29.5)

2. PARAN Ace (Tone: 8, Treble: 5, Skills: 4, Volume: 4.5, Expressiveness – 7, Total: 28.5)

JYJ JaeJoong (Tone: 7.5, Treble: 4.5, Skills: 4, Volume: 5, Expressiveness – 7.5, Total: 28.5)

3. BigBang TaeYang (Tone: 8.5, Treble: 3, Skills: 4, Volume: 3.5, Expressiveness – 8.5, Total: 27.5)

4. FT Island HongKi (Tone: 9, Treble: 3.5, Skills: 3, Volume: 4, Expressiveness – 7, Total: 26.5)

2AM ChangMin (Tone: 6, Treble: 5, Skills: 4.5, Volume: 4, Expressiveness – 7, Total: 26.5)

SHINee JongHyun (Tone: 7, Treble: 5, Skills: 4, Volume: 4, Expressiveness – 6.5, Total: 26.5)

5. CNBLUE YongHwa (Tone: 7.5, Treble: 3.5, Skills: 3.5,Volume: 4,Expressiveness – 7, Total: 25.5)

MBLAQ G.O (Tone: 7, Treble: 4, Skills: 4, Volume: 3.5, Expressiveness – 7, Total: 25.5)

6. SHINee Onew (Tone: 8.5, Treble: 3, Skills: 3, Volume: 3.5, Expressiveness – 7, Total: 25)

7. SS501 YoungSaeng (Tone: 7.5,Treble: 4, Skills: 3.5,Vol : 3.5, Expressiveness– 6, Total: 24.5)

KyuHyun (Tone: 8,Treble: 3, Skills: 3.5,Volume: 3.5,Expressiveness – 6.5, Total: 24.5)

YeSung (Tone: 7,Treble: 3.5,Skills: 3.5,Volume: 3.5,Expressiveness – 7, Total: 24.5)

8. 2AM JoKwon (Tone: 6, Treble: 3.5, Skills: 4, Volume: 3, Expressiveness – 7.5, Total: 24)

9. RyeoWook Suju (Tone: 7.5, Treble: 3.5,Skills: 3, Volume: 3,Expressiveness – 6.5, Total: 23.5)

10. DBSK ChangMin (Tone: 5, Treble: 5, Skills: 3, Volume: 5, Expressiveness – 5, Total: 23)

U-Kiss SooHyun (Tone: 6, Treble: 4, Skills: 3, Volume: 4, Expressiveness – 6, Total: 23)

BEAST YoSeob (Tone: 6.5, Treble: 3.5, Skills: 3, Volume: 4, Expressiveness – 6, Total: 23)

11. JYJ YooChun (Tone: 6.5, Treble: 3.5, Skills: 3.5, Volume: 3, Expressiveness – 6, Total: 22.5)

CNBLUE JongHyun (Tone: 8, Treble: 2.5, Skills: 3, Vol: 2.5, Expressiveness – 6.5, Total: 22.5)

2PM JunSu (Tone: 6, Treble: 3.5, Skills: 3.5, Volume: 3.5, Expressiveness – 5.5, Total: 22.5)

12. DaeSung (Tone: 6, Treble: 3.5, Skills: 2.5, Volume: 4, Expressiveness – 5.5, Total: 21.5)

B1A4 SanDeul (Tone: 6, Treble: 3.5, Skills: 3, Volume: 3.5, Expressiveness – 5.5, Total: 21.5)

2AM Seulong (Tone: 7, Treble: 3.5, Skills: 3, Volume: 3, Expressiveness – 5, Total: 21.5)

13. SungMin Suju (Tone: 6, Treble: 3, Skills: 3, Volume: 3, Expressiveness – 5.5, Total: 20.5)

14. SHINee TaeMin (Tone: 7.5, Treble: 2.5, Skills: 2.5, Volume: 2, Expressiveness – 5, Total: 19.5)

15. TEENTOP Niel (Tone: 6, Treble: 2.5, Skills: 3, Volume: 2.5, Expressiveness – 5, Total: 19)

16. DBSK YunHo (Tone: 4, Treble: 3, Skills: 2.5, Volume: 3, Expressiveness – 3.5, Total: 16)

2AM JinWoon (Tone: 6, Treble: 2, Skills: 2, Volume: 2, Expressiveness – 4, Total: 16)

SHINee Key (Tone: 4, Treble: 3, Skills: 2.5, Volume: 3, Expressiveness – 3.5, Total: 16)

17. BigBang SeungRi (Tone: 5, Treble: 1, Skills: 2, Volume: 2, Expressiveness – 3, Total: 13)

English Translation by: Bizhen @ DS501fanpage
Source: Nate
Korean to Chinese Translation: 菁菁
Credits: CNBLUE吧 + HYS Baidu
shared by : nuha^^jinki@ MYJinki

via: korea.com

**
SEE?! KELIMA MEMBER TVXQ MASUK DAFTAR and Junsu on 1st place 😀
I’m so proud of our boys 😀


TVXQ5 FanArt :3

Beberapa hari yang lalu *enggak juga deng, udah lama kok._.* aku dapet beberapa gambar fanart-nya TVXQ5 doooong :33
Gacuma TVXQ5 sih, tapi ada YunJae jugaa. ehehe :p
Tapi sekarang aku mau nge-share yang fanart TVXQ5 duluu. check it out guys~ ^^

 

Ituu yang pict pertama.. KEREN BANGET YAALLAH >o<
Tapi pict yang lainnya juga keyen-keyen kooks :33

Sc: as tagged


[DL] Cleaned-Up Version of “MAXIMUM” (TVXQ5 Ver.) (via popreviewsnow)

http://www.mediafire.com/?iidzznssv796dod#2

*just info:
sebenernya lagu MAXIMUM itu buat lagu comeback TVXQ5 tahun 2010, tepatnya bulan Februari 2010.
tapi gara-gara JYJ nggugat SM, itu semua jadi berantakan. yaudah deh akhirnya SM nge-remake tu lagu
buat dijadiin lagunya HoMin T.T katanya juga, Keep Your Head Down itu sebenernya lagu solonya Yunho,
dan Big Time itu lagu solonya Changmin.

ohya ada info juga.. kemaren kan JYJ ngadain konser di Ibaraki, Jepang. Nah disana mereka nyanyi Stand
By U acapella version. Terus juga sebelum nyanyi Stand By U, Jaejoong nyebut-nyebut TOHOSHINKI.

semuanya udah mulai keliatan satu per satu.. insya Allah bentar lagi TVXQ5 comeback dalam satu panggung.
dan aku yakin kalo suatu saat nanti TVXQ5 comeback, itu bakal jadi THE BIGGEST COMEBACK!! I believe it! 😀


YooMin @ MKMF 2008

 

yeaaa YooMin couple a.k.a Kiss Couple :DD
2nd couple i like in DBSK after YunJae couple~~

 


DRABBLE/PLEASE DON’T GO HYUNG (YAOI)

Pairing: Yoochun-Changmin

Malam itu disaat seluruh member TVXQ sedang tertidur lelap di kamar mereka masing-masing, Yoochun, salah satu member TVXQ terbangun dari tidurnya ketika merasa tenggorokannya sangat kering. Ia berjalan menuju ke dapur dorm untuk mengambil minum, tapi belum sampai di dapur, langkah Yoochun terhenti di depan sebuah kamar. Kamar milik Changmin, anggota termuda di dalam grup sekaligus kekasih Yoochun.

“HYUUUUUUNG!!!!! HYUUUUUNG!!! hiks.. hiks..” teriak Changmin yang langsung saja membuat Yoochun segera masuk ke dalam untuk memastikan bahwa kekasihnya itu dalam keadaan baik-baik saja. “Changmin-ah! gwaenchana?!” tanya Yoochun begitu ia masuk ke dalam kamar Changmin.

“hyung.. jangan pergi.. kumohon hyung.. Yoochun hyung… hiks..” seru Changmin lagi. Kini terlihat jelas kalau wajahnya sudah basah akan airmatanya. Yoochun segera duduk di sebelah Changmin dan memeluk tubuh kekasihnya itu. “hyung ga akan pergi, Minnie. hyung ga akan ninggalin Minnie..” ucap Yoochun di telinga Changmin.

Changmin yang merasa dirinya sedang dipeluk oleh seseorang, segera bangun dari tidurnya. Changmin langsung menangis di pelukan Yoochun saat itu juga, “hyung.. kumohon kau jangan pernah pergi meninggalkanku.. hyung tidak akan meninggalkanku kan?” isak Changmin. “uljjima.. hyung berjanji kalau hyung tidak akan pernah meninggalkanmu.. uljjimayo..” bisik Yoochun lembut di telinga Changmin sambil mengusap pelan punggung kekasihnya itu.

Setelah merasa tangisan Changmin sedikit reda, Yoochun melepaskan pelukannya. Ditatapnya dalam kedua mata kekasihnya itu yang sembab akibat menangis tadi. Ia tersenyum. Senyum yang mematikan seluruh orang yang melihatnya. Didekatkannya perlahan wajahnya ke Changmin hingga mereka dapat merasakan hembusan nafas satu sama lain. Chu~ kini bibir mereka telah menempel satu sama lain. Bibir Yoochun menekan lembut bibir Changmin. Mereka berciuman hangat malam itu, tanpa ada nafsu sedikitpun. Setelah dirasa cukup, Yoochun melepaskan ciumannya, “kau sudah merasa tenang sekarang?” tanya Yoochun sambil tersenyum hangat. Changmin hanya mengangguk sambil masih terisak.

Yoochun kembali memeluk Changmin dan berbisik di telinga kekasihnya itu. “dengarkan hyung! hyung tidak akan pergi meninggalkan Minnie sampai kapanpun juga. hyung sayang Minnie, Minnie juga sayang sama hyung. paham?” bisik Yoochun lembut. “ne~” jawab Changmin sambil menganggukkan kepalanya dalam pelukan Yoochun.

FIN

===

*author note: gimana gimanaa? aneh yaaa? ini fanfic yaoi pertama author.. mana pairingnya Yoo-Min lagi. pairing yang sangat amaaaaat jaraaaang. habis kalo bikin YunJae pasti ntar bawaannya kepengen bikin yang NC -___- makanya author bikin YooMin. wkwk XDD

*bonus pict YooMin @ MKMF 2008:


[Fan Account] FAKTA PERLAKUAN SME KE DB5K

-Dulu HoMin hanya berpikir tentang melindungi nama “DBSK”. Pada awal kasus pengadilan, banyak kelompok SM masih sangat baru. SM masih tidak memiliki kelompok yang dapat menggantikan DBSK dulu.

Saat itu, SM HARUS mengatakan hal-hal seperti “Kami merindukanmu DBSK” dan “Kami menginvestasikan banyak waktu untuk mereka” dan sebagainya. SM mengandalkan popularitas HoMin untuk menciptakan dan mendebutkan kelompok baru. JYJ telah dilarang di semua acara, tetapi tahukah kalian? HoMin tidak banyak muncul juga diberbagai acara. (DIA MENULIS BANYAK HAL-HAL LAINNYA DISINI, TAPI aku TIDAK BEGITU BAIK DALAM BAHASA CINA JADI AKU TIDAK TAHU APA YANG DIA TULIS)

– Sekarang, SM mungkin menggunakan metode ini: Mereka menggunakan popularitas HoMin untuk mendapatkan lebih banyak uang untuk dibelanjakan pada kelompok lain dan untuk mendebutkan kelompok  baru. Mereka hanya membelanjakan sedikit uang untuk HoMin namun SM terus mengekspos potensi HoMin. Maksudku, SM benar-benar bisa membuatkan konser untuk HoMin kan? Jadi mengapa mereka tidak membuat tour konser saja? SM juga memahami benar-benar. Banyak fans, pergi ke konser hanya untuk melihat TVXQ (HoMin), RED OCEAN di Tokyo Dome adalah buktinya. Berita laporan tidak pernah benar dikreditkan atas upaya mereka(fans). Jadi Anda yang tidak menghadiri pertunjukan live (saya percaya bahwa dia mengacu pada Music Bank di Tokyo Dome) secara alami akan percaya pada apa kata KBS.

Pertama, mereka [SM] tidak akan bicara tentang popularitas HoMin di TV, sehingga para penggemar Korea perlahan-lahan akan percaya bahwa idola mereka tidak populer lagi, dan ketika mereka memperkenalkan TVXQ, mereka hanya akan mengatakan dengan cepat dalam satu waktu. Tujuannya? Ini untuk membiarkan popularitas TVXQ dan dominasi perlahan-lahan  memudar.

Apakah Anda masih tidak percaya? Mereka melarang JYJ karena gugatan, tetapi mereka juga diam-diam memblokir HoMin karena mereka ingin  mendebutkan dan mempromosikan kelompok-kelompok baru (yang pada gilirannya, akan membantu SM mendapatkan uang bahkan LEBIH). JIKA suatu hari, mungkin ada kelompok yang telah mencapai status TVXQ’S, siapa tahu? MEREKA BISA BENAR-BENAR MENENDANG HOMIN KELUAR. Mereka sendiri akan membubarkan TVXQ. Terserah apapun yang mereka katakan tentang “memilih yang terbaik dari yang terbaik untuk membentuk kelompok” dan “kami menginvestasikan banyak waktu untuk mereka” semua akan menjadi perkataan sampah.SM HANYA PEDULI TENTANG BERAPA UANG YANG BISA DIDAPATKAN GRUP A MEREKA SEKARANG. MEREKA TIDAK PEDULI BERAPA BANYAK # 1′S GROUP YANG TELAH pernah capai. SEKALI KELOMPOK itu kehilangan POPULARITAS MEREKA, MEREKA TIDAK AKAN PEDULI SEBAGAIMANA ‘legendaris’nya KELOMPOK ITU SEBELUMNYA. SELAMA GROUP ITU MULAI MENGHASILKAN SEDIKIT UANG UNTUK MEREKA, GROUP ITU AKAN TERLIHAT SEPERTI SAMPAH DIMATA SM. Ingat HOT, sebuah grup legendaris? Bukankah mereka merupakan grup paling terkenal dimasanya? Dan kemudian apa yang terjadi pada mereka?

Album Keempat keluar pada tanggal 24 September 2008. Mereka juga melakukan  Mirotic tour sekitar waktu yang sama. Mereka menghabiskan sekitar 5-6 bulan untuk mempromosikan album ini. Mereka juga mengeluarkan album Jepang ke-4 mereka pada saat mereka masih promosi album mirotic. Mereka mengeluarkan The Secret Code pada  Maret 25th.HoMin merilis album baru pada 5 Januari 2011. Tidakkah kalian berpikir bahwa DBSK adalah pohon uang SM? Saya juga berpikir seperti itu. Dua tahun tiga bulan pastilah cukup waktu untuk membuat sm mejadi gila karena kehilangan uang2 mereka, bukan? Mereka jadi tidak sabar untuk menghasilkan konser untuk Homin untuk mendapatkan uang lebih? Tapi mengapa mereka tidak melakukannya? Jika Anda menghitung dari album kelima sampai sekarang, yang sudah LEBIH dari 6 bulan. Bukankah ini waktu yang tepat untuk menggelar konser sekarang? Tapi mengapa bahwa SM tidak peduli tentang menghasilkan uang lebih banyak dengan cara ini? Dan mengapa mereka masih menghabiskan uang LEBIH untuk Homin untuk pergi ke acara untuk berpromosi?

Dan juga, mengapa mereka tidak merilis single korea dan kemudian merilis single Jepang setelah satu atau dua bulan? Sebaliknya, mereka merilis album kelima bagi Jepang dan Korea di bulan yang sama. Jika sm mengatakan bahwa itu untuk menjaga popularitas mereka di Jepang, maka saya ingin mengatakan sesuatu. Jika dilihat dari cara SM melakukan sesuatu, tidakkah seharusnya mereka merilis single baru kemudian mempromosikannya dengan tur? Bukankah itu cara yang paling effectif untuk mempromosikan single baru mereka? Mereka sangat populer di Jepang, tidak ada keraguan tentang itu. Jika Aku ingat benar, TIDAKKAH MEREKA ARTIS KOREA PERTAMA YANG DAPAT MENGGELAR KONSER DI TOKYO DOME? Sebenarnya, SM bahkan tidak khawatir popularitas mereka di Jepang. Jadi mengapa mereka merilis dua album sekaligus?

Mungkin aku memikirkannya sedikit sebelum ada berita Changmin terluka. Saya selalu bertanya-tanya kenapa JYJ meninggalkan SM, bertanya-tanya apakah mereka (SM) melakukan hal yang benar atau tidak .Aku begitu naif aku bahkan percaya bahwa DBSK adalah harta berharga SM.Tapi apa yang terjadi sekarang? kaki Yunho terluka, ingat? Sudah berapa lama lalu cedera itu? Namun masih ada bekas-nya.Itu haruslah seperti cedera yang mendalam bahwa setelah setelah sekian lama, masih belum sembuh benar.Mereka mengatakan bahwa itu adalah cedera ringan, tetapi masih harus dibebat. Sejauh yang saya tahu, hanya patah tulang yang perlu dibebat sama seperti ligamen. Jika itu ligamen, maka panas eksternal akan membuatnya sembuh lebih cepat. Bagaimanapun, SM belum jelas menjelaskan tentang cedera pergelangan tangan Changmin. Saya hanya ingin mengatakan bahwa kita TIDAK ahli, tapi kita masih bisa MENGANALISIS HAL SEPERTI INI.

Aku tidak ingin menjadi terlalu naif untuk benar-benar percaya pada apa kata SM. SM berusaha menutupi banyak hal banyak dengan mengatakan bahwa mereka sangat senang sekarang.SM benar-benar tidak akan pernah berubah.Mereka masih memperlakukan HoMin cara yang sama seperti yang mereka lakukan sebelumnya. Adapun Yunho & Changmin, aku hanya bisa mengatakan bahwa mereka terbiasa untuk itu. Lali juga, ketika kalian mengatakan bahwa Yunho dan Changmin adalah pengkhianat, apakah kau gunakan kepala Anda untuk berpikir? Pikirkan apa yang Park YooChun katakan dalam lirik “Lagu Untitled Song”. “” Sedikitpun, saya tidak pernah membayangkan kami yang begitu besar dan sukses, jadi aku melangkah dan bergabung dengan perusahaan. Kemudian, hasilnya keluar buruk dari apa yang kita melihatnya. Saya pikir saya salah melihatnya sehingga aku kembali memeriksa hal itu semua lagi. Sial, semua ‘biaya’ ini. Pengeluaran jenis apa yang menghabiskan begitu banyak uang? Saya ingat perusahaan mengatakan jika kami pergi akan sulit bagi kami. Kalian akan bernasip sama dengan sunbae kalian. Apakah Anda mengharapkan kami untuk tetap tinggal dan menghasilkan uang untukmu? “

Ketika mereka adalah kelompok beranggota lima, mengapa Anda berpikir bahwa mereka tinggal di SM dan mengalami semua yang disebutkan dalam lagu Yoochun? Mudah. Ini adalah untuk kita, penggemar dan bagi anggota sendiri. JIka HOMIN pergi, maka kita tidak akan pernah bisa berteriak nama “DONG BANG SHIN KI” lagi. Saya selalu berpikir bahwa HoMin berada di tempat yang aman, dan SM yang akan mengubah cara mereka. Yunho dan Changmin terlihat seperti mereka sedang mengalami segalanya dengan mudah, bukan? Tapi sebenarnya, mereka memiliki tanggung jawab yang mereka pikul diatas punggung mereka dan banyak air mata yang berusaha mereka menahan.

Sangat mudah untuk menyadari bahwa lima telah melalui banyak hambatan selama periode ini. Yunho memaksa diri untuk yang tahu bagaimana bisa meluncur dengan benar di Kiss &Cry;. Jatuh kemudian bangun, jatuh lagi kemudian bangun lagi.Setelah berlatih skating, dia naik ke atas panggung untuk bernyanyi dan menari dengan sempurna. Saya pikir, mungkin ini bukanlah sesuatu yang dia inginkan? Menjadi pemimpin SANGAT sulit.Ketik mereka pergi ke pertunjukan, ia mengatakan beberapa hal. Bahkan jika mereka hanya mengucapkan beberapa kata, dia harus senantiasa mengingat dan berlatih di kepalanya apa yangt harus mereka katakana, hal yang pantas dikatakan atau tidak.

Changmin. Pikirkan betapa sulitnya dia untuk memakai jas di cuaca seperti ini.Panas seperti yang bisa kita lihat, sebagai fans, tapi benar-benar sesakit apa yang harus dia tahan lagi? Berapa kali hal ini terjadi sebelumnya?Sekarang Changmin hanya berbicara sedikit. Banyak orang akan berpendapat bahwa ia berbicara lebih SEKARANG daripada ketika mereka kelompok beranggota 5. Saya perhatikan bahwa satu kali pertunjukan, apa yang dia lakukan hanyalah tersenyum.Mungkin apa yang mereka katakan benar-benar lucu? Dia benar-benar sederhana. Yang dia inginkah hanyalah simple bahwa ia hanya ingin berdiri di panggung dan bernyanyi.

Yoochun-Mengapa Anda berpikir bahwa dia merasa perlu untuk menulis “Untitled Song”? (Saya tidak yakin apa ia tulis di sini karena saya benar-benar tidak tahu bahwa banyak bahasa cina) Ketika lagu ini keluar, SM memblokir JYJ bahkan LEBIH Dia menulis. lagu ini dan mengungkapkan semua pengalaman yang menyakitkan mereka selama 7 tahun bersama-sama sebagai kelompok debutnya. Sebuah lagu 7 menit yang mengungkapkan kepada kita betapa sakit mereka harus bertahan. Sungkyung kwan Skandal, drama pertama yang DIA membintangi, tetapi IA tidak dapat mempromosikan dengan baik. Pada akhirnya, DIA menang dan dianugerahi.

Jaejoong-terpaksa menghubungi sponsor mereka secara prinadi untuk tur konser mereka. Dia harus menanggung segala penghinaan dan kritik untuk setiap kali ia menyebutkan sesuatu tentang kerinduannya terhadap DB5K dan untuk mengubah bio twitter dengan “JYJ from TVXQ”. Dia begitu mengasihi mereka. Dia mengasihi mereka sehingga ia bahkan mengatakan bahwa lagu-lagu yang dia menulis semua milik lima anggota TVXQ atau pada titik ini, dia tidak takut lagi.Sebenarnya, mereka semua bisa berdiri di panggung bersama-sama. Bahkan dia mengatakan bahwa dia tidak pernah berpikir bahwa dia akan diblokir di semua acara di negaranya sendiri.Hal yang bisa dilakukannya sendiri hanyalah meng-upload gambar pulau Jeju di twitter sementara membawa banyak penderitaan di dalam hatinya.

Junsu-Yang paling innocent dan jujur. Seperti Changmin, dia diam-diam menyelesaikan pekerjaannya.Apakah kalian semua masih ingat waktu ketika sekelompok anti sengaja menyerang dia di twitter Dia begitu polos dan tak tertolong.Itu menghancurkan hati saya?, Tapi saya tidak pernah tahu apa yang harus ku lakukan untuk nya.Bahkan jika itu hanya sesi latihan dia benar2 seorang perfectionist.Kalian semua tidak tahu apa yang terjadi. Junho berhenti promosi di Korea, jadi hanya ada Jepang yang tersisa. Menurut Anda kenapa dia berhenti promosi di Korea Hei,? Anda anti tidak bisakan meninggalkan saudaranya sendiri! Kemudian setelah itu, Junsu hanya bisa mengatakan hal-hal yang sangat puitis tapi sangat menyedihkan .

LIMA: Sejak debut mereka, mereka telah berjuang untuk mimpi.Berjuang untuk sasu akhir yang mereka impikan. Selalu ada kita (Cassiopeia). Tanpa kita, mereka tidak akan tahu untuk siapa mereka bernyanyi.Mereka tampaknya tidak mengatakan bahwa karena kita mereka sangat senang.Saat ini, saya tidak mengharapkan sesuatu yang rumit. Saya hanya berharap bahwa mereka semua baik2 saja.

Mungkin mereka semua telah menemukan alasan mereka sendiri? Seperti untuk saya, saya belum menemukan alasannya. Yang saya tahu hanyalah saya masih mencintai mereka.Aku selalu berkata kepada diriku sendiri bahwa “Jika mereka bukan TVXQ, lalu mereka adalah Kim JunSu, Kim Jaejoong, Jung Yunho, Park Yoochun dan Shim Changmin.Mungkin sebegitu misteriusnya hati saya ? Saya dapat menerima seluruh dunia, tapi sekarang aku hanya bisa menerima Lima dari Anda.

CREDIT:
ENG Trans: Thedongbangfan tumblr
INDO Trans: Jaejonghyun [@KA_AZKA]


Fan Fiction / ITS ALL BECAUSE CASSIOPEIA

Casts:

–        Kim Jae Joong as DBSK/JYJ Jae Joong

–        Jung Hye Mi as Hye Mi/Cassiopeia

Author: mjjejelips

 

*nb: all P.O.V are JaeJoong’s

 

–a

08.30 a.m KST

Aku terbangun dari tidurku ketika merasakan rasa sakit di kepalaku. Semalam aku telah minum lebih dari 4 botol soju berukuran besar, yah.. karena aku masih sedikit stress mengenai keputusanku dan Yoo Chun serta Jun Su untuk keluar dari SM Entertainment dan mengajukan gugatan kami. Bukan karena apa.. tapi karena aku masih memikirkan Yun Ho dan Chang Min. Bagaimana caranya kami (JYJ) bisa kembali bersama dengan mereka sebagai Dong Bang Shin Ki tanpa harus kembali ke SM Entertainment?

Kupijat pelan kepalaku sambil berjalan perlahan keluar kamar. Baruntung hari ini aku tidak ada jadwal sama sekali. Andai kalau hari ini jadwalku padat, mungkin aku bisa benar-benar gila. Kulangkahkan kakiku dengan malas menuju ke ruang tengah, tempat dimana semalam aku menghabiskan malam dengan meminum soju. Tempat itu masih berantakan, yah.. itu karena semalam aku tidak sempat membereskannya. Dengan malas aku berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhku yang bau ini.

Butuh waktu hampir 1 jam bagiku untuk mandi pagi ini, tentu saja karena aku sedang sangat malas pagi ini. Selesai mandi, aku berjalan ke balkon dengan keadaan topless untuk menjemur handuk. Saat sedang menjemur handuk, tiba-tiba saja aku dikagetkan dengan sebuah jeritan seorang wanita. Segera kutolehkan kepalaku ke arah suara jeritan tadi. Kini aku mendapati seorang gadis yang sedang berdiri di balkon apartment-nya yang terletak tepat didepan apartment-ku dan tengah menutup wajahnya menggunakan telapak tangannya

 

“KYAAA~~!!!!” jeritnya lagi.

“WAE? KENAPA KAU TERIAK BEGITU?!” tanyaku dengan sedikit berteriak agar dia bisa mendengarku.

Bukannya menjawab pertanyaanku, ia malah menurunkan sebelah telapak tangannya dan menunjukku. Mataku mengikuti arah kemana ia menunjuk. Dan ternyata ia menunjuk dadaku yang tidak tertutupi sehelai benangpun ini. Aku tertawa kecil sambil kembali menatapnya.

“CEPAT PAKAI PAKAIANMU!!” ujarnya lagi –masih dengan berteriak—

Masih dengan tertawa, aku berjalan masuk ke dalam apartment dan memakai pakaianku. Setelah memakai pakaianku dan sedikit merapikan rambutku, aku berjalan ke balkon. Sesampainya di balkon, perasaan kecewa tiba-tiba datang kepadaku. Gadis tadi sudah tidak ada di balkonnya. Perasaan bosan kembali datang. Aku bersandar pada balkonku sambil menyanyi dengan pelan. Tiba-tiba saja aku mendengar namaku dipanggil seseorang dari bawah. Segera kutengok ke bawah, dan perasaan senang menghampiriku. Gadis itu kini tengah berada di bawah sambil menunjuk-nunjukkan jarinya ke tanah. Mungkin ia menyuruhku datang kesana sekarang. Segera saja aku masuk dan mengambil jaketku, lalu turun ke bawah –tempat dimana gadis itu menungguku—

Sesampainya di bawah, aku menemukan gadis itu sedang duduk di sebuah kursi sambil kakinya memainkan sebuah kaleng bekas minuman. Kini ia memakai kacamata dan jaket. Yah pasti ia juga tidak mau mati kedinginan pagi ini, sama sepertiku. Aku berjalan kearahnya dan menyapanya, “hai!”

Ia menoleh menatapku, dan seketika matanya berbinar-binar ketika melihatku, “hei, kau DBSK Hero JaeJoong kan? aigoo~ aku tak menyangka kalau kau ternyata tinggal di depan apartment-ku. kenalkan namaku Cassiopeia, kau bisa memanggilku Cassie. kau tahu? aku adalah penggemar beratmu..” cerocosnya panjang lebar.

Aku hanya tersenyum tipis menatapnya, “terimakasih sudah menjadi penggemarku. tapi itu dulu..”

Ia menatapku bingung sambil memiringkan kepalanya, “apa yang kau maksud dengan ‘dulu’?”

“dulu aku memang DBSK Hero JaeJoong, namun tidak lagi sekarang..”

“YA! apa maksudmu? bagaimanapun juga di mata Cassiopeia di dunia ini, DBSK tetaplah LIMA … ” ujarnya dengan sedikit penekanan pada kata ‘lima’ “dan kau juga tetap sebagai member DBSK, bukan JYJ! termasuk juga YooChun dan JunSu. mereka sama-sama member DBSK, sama sepertimu dan HoMin. kau harus tahu itu!” ujarnya marah sambil melipatkan kedua tangannya di depan dada.

“sudahlah lupakan saja tadi..” ucapku mengalihkan pembicaraan, “tadi kau bilang namamu Cassiopeia?”

“memang,” jawabnya tanpa menoleh padaku.

“Cassiopeia pasti bukan nama aslimu, kan? beritahu aku nama aslimu!”

“kau tidak perlu tahu nama asliku. cukup panggil aku Cassiopeia atau Cassie,” ujarnya datar, “sudahlah aku mau kembali ke apartment-ku sekarang. aku tidak mau mati kedinginan disini hanya karena mengobrol dengan orang menyebalkan sepertimu,” ucapnya lalu berjalan meninggalkanku.

Apa tadi yang ia katakan? Orang menyebalkan? Aku?

Buru-buru aku menggenggam tangannya menahannya berjalan kembali ke apartment-nya, “kumohon temani aku.. aku sedang sangat kesepian sekarang, dan kau adalah orang yang membuatku harus turun kesini, padahal sebenarnya aku sedang sangat malas hari ini. jadi sekarang kau harus bertanggung jawab!” ucapku.

Ia berhenti berjalan dan menatapku, “bertanggung jawab? untuk apa aku harus bertanggung jawab?!”

“karena kau sudah membuatku kesini. padahal aku sedang malas melakukan apapun hari ini. jadi kau harus bertanggung jawab,” jawabku santai.

“WHAT??!! ini juga salahmu! kenapa kau tadi tidak memakai pakaianmu?!” tanyanya marah.

“ah sudahlah aku malas membahasnya. cepat ikut aku!” kutarik tangannya tanpa mempedulikan ocehannya.

“YA! lepaskan tanganku! kau mau membawaku kemana?!!” ujarnya kesal.

“ck.. kau diam saja Cassie-ah.. tenang saja, aku tidak akan membawamu ke suatu tempat yang mengerikan. kau pasti akan senang setelah ini,” ucapku lalu tersenyum jahil.

“MWO?! aish terserah kau sajalah. tapi bisakah kau mengendurkan sedikit genggamanmu pada tanganku?” ujarnya yang langsung membuatku tersadar dan langsung mengendurkan sedikit genggamanku.

–.

Hari ini aku dan seorang gadis yang baru kukenal pagi ini yang mengaku bernama Cassiopeia pergi menuju salah satu Mall yang cukup terkenal di Seoul. Tentu saja aku menyamar. Dengan menggunakan jaket, topi, beserta kacamata hitam, aku dan Cassiopeia pergi ke Mall menggunakan bus umum.

“sebenarnya kau mau membawaku kemana sih?” ujarnya kesal begitu kami masuk ke dalam bus yang tidak terlalu ramai.

“mall,”

“MWO?!  MALL?! kau serius?! kau tidak takut kalau nanti muncul skandal antara kau dan aku?” tanyanya.

“tenang saja, aku sudah menggunakan penyamaranku. jadi berdoa saja agar tidak ada yang mengetahui kita. kalau memang ada yang mengetahui dan membuat skandal itu pun aku tak masalah,” jawabku santai.

Ia melotot ke arahku, “kau bisa berkata seperti itu karena kau sudah terbiasa dengan skandal-skandal macam itu. tapi bagaimana denganku? aku tak ingin hidupku nanti diganggu oleh wartawan-wartawan menyebalkan,”

Aku tertawa kecil mendengar celotehannya, “kau tinggal berdoa agar tidak ada yang mengetahui kita,” ujarku, “kita sudah sampai. ayo turun!” ucapku lalu menggandeng tangannya turun.

Setelah turun dari bus, aku menggandeng tangan Cassie masuk ke dalam Mall. Seperti biasa, jika aku sudah ada di dalam Mall, aku pasti akan langsung pergi menuju ke toko pakaian. Aku mengajak Cassie masuk ke salah satu toko pakaian. Aku memilih beberapa pakaian untukku, sedangkan Cassie hanya duduk di kursi yang terletak tak jauh dari tempatku memilih pakaian saat ini. Aku berjalan menghampirinya dan menanyakan sesuatu padanya.

“hei, menurutmu bagus yang berwarna abu-abu atau hitam?” tanyaku sambil menunjukkan kedua kaos yang kupilih.

“abu-abu. kau lebih cocok menggunakan yang itu,” jawabnya malas.

“hm sepertinya kau benar. oke, aku akan mencobanya dulu. kau tunggu disini, oke?” ujarku lalu segera pergi menuju fitting room.

“kau pintar sekali memilihkan warna, Cassie-ah! kau tahu, kaos tadi sangat cocok untuk kupakai. sebagai balasannya, apa kau mau membeli baju? biar aku yang membelikannya untukmu,” ujarku setelah keluar dari fitting room dan menghampirinya.

“tidak usahlah. ayo pergi!” ujarnya malas lalu beranjak dari duduknya dan berjalan meninggalkanku sebelum aku menahannya lagi.

“YA! kau ini jutek sekali padaku sih?! kau ini benar-benar penggemarku atau bukan? kau tidak seperti seorang penggemar. biasanya seorang penggemar akan langsung merasa senang apabila ia diajak oleh idolanya pergi, apalagi dibelikan baju. kau ini kenapa aneh sekali?!” ujarku kesal.

“aku memang penggemar beratmu, tapi aku tidak seperti yang kau pikirkan itu. kau tahu, gara-gara siapa yang membuat mood-ku berubah menjadi seperti ini?” tanyanya. Aku hanya memiringkan kepalaku, tidak mengerti akan maksudnya, “ini semua gara-gara kau!”

“MWO?! aku?! bagaimana bisa?!”

“awalnya tadi aku sangat senang ketika kau menyapaku dan mengetahui bahwa kau ternyata tinggal di depan apartment-ku. tapi begitu kau bilang kalau kau bukan lagi member DBSK.. kau tahu? itu cukup membuat hatiku sakit. bagaimana bisa seorang idola berkata seperti itu di depan penggemarnya? itu membuatku kecewa padamu. kau tahu?”

“jadi karena itu daritadi kau bersikap jutek padaku?!”

“aku tidak perlu menjawabnya. kau tentu tahu itu,”

“baiklah kalau kau masih tetap marah padaku, kau bisa tinggalkan aku sekarang, dan pergi menenangkan dirimu. pergilah!” ujarku lalu sedikit memaksakan untuk tersenyum.

“oke selamat tinggal,” ucapnya lalu pergi meninggalkanku.

Aku duduk di tempat yang ia duduki tadi sambil kembali memikirkan ucapannya barusan, “maafkan aku. maaf. itu semua juga bukan mauku. kumohon jangan pernah kecewa padaku. aku tahu itu. aku tahu semua Cassiopeia ataupun Bigeast sangat sedih ketika mendengar hal itu. bukan, bukan hanya kalian saja. namun aku, Yoo Chun dan Jun Su juga sangat sedih dengan ini semua. dan sekarang kami juga tak bisa apa-apa lagi. kumohon maafkan aku,” ucapku lirih.

Kukembalikan kaos tadi ketempatnya semula. Entah kenapa tiba-tiba saja mood-ku hari ini menjadi buruk lagi. Bukan. Sangat buruk, maksudku. Segera aku keluar dari Mall, dan mencegat taksi lalu pulang ke apartment-ku. Setelah sampai dan membayar, aku turun dan segera masuk ke dalam apartment-ku. Kuambil segelas air putih lalu meminumnya. Kududukkan badanku di sofa putihku dengan malas.

“seharusnya tadi aku tidak bersikap seperti ini di depan seorang Cassiopeia, apalagi tadi ia adalah penggemarku. aigoo~” runtukku sambil memukul kepalaku pelan. Sekilas mataku menangkap sebuah figura foto yang kupajang diatas televisi. Sebuah foto kami berlima saat sedang di Saipan, “Yun Ho.. Chang Min.. Yoo Chun.. Jun Su.. maafkan aku kalau aku telah mengecewakan Cassiopeia kita.. maafkan aku. aku juga sebenarnya tidak berniat mengatakan hal itu. aku juga sebenarnya masih ingin menganggap diriku sebagai member DBSK dan anggota DBSK masih lima. namun ini semua sudah terjadi. ini semua tidak bisa dikembalikan seperti semula. aku memang merindukan kalian, tapi maafkan aku..” aku tak bisa lagi menahan airmataku. Airmataku langsung tumpah begitu saja saat aku kembali mengingat kenangan kami berlima.

Aku tahu kalau aku ini sedikit munafik. Dari luar aku memang terlihat dingin dan tidak mudah menangis, namun sebenarnya aku adalah orang yang gampang menangis. Apalagi setelah kami bertiga (JYJ) memutuskan untuk berpisah dengan kedua sahabat kami. Kami bukannya membenci Yun Ho dan Chang Min. Bukan seperti itu. Kami hanya ingin membawa mereka turut keluar dari agensi jahannam itu. Kami berlima telah merancanakan ini sejak awal.

 

FLASHBACK

@ DBSK’s Dorm , 09.00 P.M KST

“Yun, kau yakin kita akan melakukan semua ini?” tanyaku tak yakin pada sosok leader di hadapanku ini, Jung Yun Ho.

“tentu saja. kau dulu pernah bilang padaku kan, kalau kau sudah tak tahan lagi berada di agensi ini. yang lainnya pun juga sudah mengeluhkan itu padaku beberapa waktu yang lalu. bagaimana?” tanyanya sambil tersenyum.

“tapi aku tidak bisa berpisah denganmu dan juga Chang Min. bukan hanya aku, Yoo Chun dan Jun Su pun juga sama. mana mungkin mereka mau meninggalkan kalian berdua tetap di agensi jahannam ini sementara kami bertiga keluar dari sini. pasti setelah itu Cassiopeia akan sangat sedih, Yun,”

“iya aku tahu itu semua. namun pikirkan hal positifnya, kalau kau, ah bukan maksudku kau dan YooSu memenangkan gugatan kalian, kalian tentu bisa membawa kami turut keluar dari agensi ini. kemudian kita dapat bersama lagi sebagai DBSK,”

“aku tahu itu. tapi bagaimana kalau pada akhirnya kita tidak bisa bersama lagi? aku tidak mau berpisah denganmu dan Chang Min, Yun-ah,”

“Joongie.. kita coba dulu. kita nggak boleh punya pemikiran kayak gitu. kita harus terus berfikir positif. jadi bagaimana sekarang? kita akan tetap diperlakukan sebagai budak di agensi jahannam ini atau kita berpisah dulu untuk sementara, lalu kita bisa bersama lagi dan kembali menjadi DBSK?”

“umm..” aku menatapnya ragu sebelum akhirnya sebuah jawaban keluar dari mulutku, “baiklah kalau begitu, kita akan berpisah sementara, lalu kita bersama lagi dan menjadi DBSK,”

Yun Ho tersenyum lebar menatapku, “baiklah kalau begitu..”

END OF FLASHBACK

 

05.00 P.M KST

Kini aku tengah berada di balkon apartment-ku sambil menulis di selembar kertas. Rencananya aku ingin mengajaknya ke apartment-ku dan meminta maaf padanya. Aku tahu kalau aku mengajak seorang wanita ke dalam apartment akan menimbulkan skandal, tapi masa bodoh dengan hal itu. Aku tetap ingin mengundangnya kesini dan meminta maaf atas ucapanku tadi pagi.

Hai. Kau masih marah padaku, Cassie-ah? Kuharap tidak. Uhm.. aku ingin mengundangmu ke apartment-ku. Kau mau kan? Kuharap kau tidak keberatan. Yasudah sekian dulu suratku ini. Kutunggu di apartment-ku nanti malam ya ^^

Salam,

Kim Jae Joong

Aku tersenyum tipis begitu aku selesai menulis surat ini. Kulipat surat ini dan memasukkannya di sebuah amplop. Selesai itu, aku memakai jaket abu-abuku beserta kacamata hitam, lalu keluar apartment sambil membawa surat tadi.

Setelah mendapatkan sedikit informasi mengenai letak apartment Cassiopeia, aku segera pergi kesana. Sesampainya di depan pintu apartment-nya, aku meletakkan surat tadi tepat di bawah pintunya, dan kemudian segera pergi dari sana.

Sebelum kembali ke apartment, aku pergi sebentar ke mini market yang terletak tak jauh dari apartment. Disana aku membeli beberapa makanan kecil dan minuman. Setelah mengambil beberapa makan kecil dan minuman, aku membayarnya lalu pergi meninggalkan mini market. Dalam perjalananku kembali ke apartment, aku memakan eskrim coklat yang kubeli di mini market tadi.

Aku segera pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri setelah sampai di apartmnt dan meletakkan belanjaanku tadi di meja makan. Selesai mandi aku pergi ke dapur untuk memasak. Menuku sore ini adalah Bibimbap, makanan kesukaan Chang Min. Aigoo~ aku hampir saja menangis saat mengingat Chang Min selalu merengek minta dibuatkan Bibimbap olehku.

Tidak butuh waktu lama, Bibimbap buatanku telah siap. Kuletakkan Bibimbap itu di meja makan. Aku berjalan ke ruang tengah untuk menonton TV. Kusandarkan tubuhku di sofa putihku. Baru saja aku akan terlelap ketika tiba-tiba bel apartment-ku berbunyi, “siapa?” tanyaku sambil beranjak dari sofa. Kulihat sebentar jam dinding yang ada di atas TV, “OMO!! sudah jam 6? aigoo~ cepat sekali..” segera aku mengganti pakaianku dengan kaos putih bergaris abu-abu dan celana panjang putih, baru kemudian aku membukakan pintu untuk Cassiopeia.

“kau sudah datang? masuklah!” ujarku sambil tersenyum manis pada sosok gadis cantik di depanku ini.

Ia menatapku sebentar, “wae? ada yang salah denganku?” tanyaku bingung. Ia hanya menggeleng menjawab pertanyaanku, “ayo masuk!” ucapku lalu menarik tangannya masuk ke dalam apartment-ku.

Setelah melepas sepatunya, ia berdiri sejenak untuk memperhatikan seluruh isi apartment-ku, “bagaimana? kau tentu senang bukan, bisa bermain ke apartment idolamu?” tanyaku ketika melihat Cassie sedang memerhatikan isi apartment-ku, “tidak. biasa saja,” jawabnya lalu melangkahkan kakinya mendekatiku.

“ish kau ini benar-benar jutek ya?! padahal awalnya aku mengira kalau kau adalah seorang gadis yang ceria, bukannya jutek seperti sekarang ini,” ujarku kesal.

“sekarang katakan padaku, untuk apa kau mengundangku kesini?” tanyanya lalu duduk di sofa putihku.

“aku ingin minta maaf padamu tentang perkataanku tadi pagi yang menyebabkan mood-mu berubah. aku benar-benar minta maaf, Cassie-ah,”

“tenanglah aku sudah memaafkanmu sejak tadi. aku tahu kau pasti juga sangat sedih dengan ini semua. bukan hanya kau, Yoo Chun dan Jun Su pasti juga sedih dengan ini. aku tahu kalian bertiga pasti berat meninggalkan HoMin,” ucapnya lalu menghampiriku dan tersenyum manis padaku, “kalian bertiga pasti akan bisa membawa HoMin keluar dari agensi jahannam itu. aku percaya itu. bukan hanya aku, tapi seluruh Cassiopeia dan Bigeast pun juga percaya pada kalian berlima. kalian berlima adalah ‘faith’ kami. kami tidak akan dengan mudah begitu saja melupakan kalian berlima, meskipun kalian berlima sudah tidak bersama seperti dulu. kami tetap Cassiopeia dan Bigeast yang akan mendukung kalian berlima sampai akhir,”

Aku tersenyum dan memeluknya, “terimakasih Cassie-ah. terimakasih sudah percaya pada kami. kami berlima pasti akan kembali seperti dulu lagi. menyanyi, tertawa, menari, dan menangis bersama-sama,”

Ia membalas pelukanku, “kau seharusnya tidak berterimakasih padaku, tapi pada Cassiopeia dan Bigeast. mereka telah mempercayai kalian. kami semua akan tetap mendukung kalian, meskipun kalian sudah terbagi menjadi dua sekarang,” jawabnya dan lagi-lagi diakhiri dengan senyuman.

Baru kusadari saat Cassie menatap wajahku, senyumnya begitu manis dan matanya yang coklat itu begitu indah, “kau sudah makan?” tanyaku dan dijawab dengan gelengan kepala, “kalau begitu, ayo makan! aku memasak Bibimbap sore ini, kau pasti akan menyukai masakanku. ayo!” ajakku sambil menarik tangannya menuju meja makan, dimana disitu sudah ada Bibimbap.

“OMO!! aromanya lezat sekali.. aigoo~ aku jadi tidak sabar untuk memakannya sekarang. boleh aku makan sekarang?” tanyanya sambil menatap mataku. aigoo~ ternyata anak ini selain cantik, ia juga sangat manis, “tentu saja. makanlah yang banyak, tidak usah malu-malu,” jawabku.

Kami berdua makan malam bersama di apartment-ku dengan menu Bibimbap buatanku. Selesai makan, kami mengobrol di balkon apartment-ku sambil memakan makanan ringan yang kubeli tadi, serta beberapa minuman.

“jadi kapan kalian bertiga akan mengikuti persidangan melawan SM Entertainment?” tanya Cassie sambil menatapku yang tengah memandang lurus ke arah langit malam, “besok. besok kami baru akan memulai persidangannya. doakan kami bisa memenangkan lawsuit ini, Cassie-ah~” ucapku sambil menatap mata coklatnya yang indah.
“tanpa kau mintapun, aku beserta Cassiopeia atau Bigeast yang lain pasti akan mendoakan agar kalian bisa memenangkan lawsuit ini,” ucapnya lalu tersenyum manis, “gomawo~” ucapku lirih.

Ia mengambil minumannya dan meminumnya, sedangkan aku kembali menatap kosong langit malam, “Cassie-ah..”

“mm? ada apa?” sahutnya cepat begitu aku memanggilnya. Kualihkan pandanganku menuju kearahnya, “maukah kau menjadi adikku?” tanyaku lembut, “aku sangat menginginkanmu menjadi adikku. yah walaupun bukan adik kandung, tapi aku akan tetap menganggapmu sebagai adikku. kau tak mau kan besok atau kapan muncul skandal kita berdua?”

“umm..” gumamnya, “baiklah aku mau,” jawabnya pada akhirnya, “gomawo dongsaeng-ah.. sekarang kau telah menjadi Cassiopeia-ku sekaligus adikku,” ujarku senang.

Kemudian kami melanjutkan obrolan kami hingga larut malam. Karena kasihan melihatnya yang tertidur di kursi balkon apartment-ku, aku menggendongnya dan meletakkannya di kasurku. Kututupi tubuhnya menggunakan selimutku, “selamat tidur, dongsaeng. mimpi indah,” ucapku lalu mengecup dahinya kemudian meninggalkannya sendirian di kamarku menuju ruang tengah untuk tidur disana.

–.

Aku terbangun ketika merasakan cahaya matahari pagi menyeruak masuk ke dalam apartment-ku. Aku cukup terkejut ketika mendapati selimut yang kupakaikan untuk Cassie kemarin, sekarang aku yang memakainya. Apa kemarin aku mengambilnya dari Cassie saat tertidur ya? Ah itu sangat tidak mungkin, Jae Joong babo! Atau jangan-jangan Cassie sudah pulang?

Segera aku pergi ke kamarku untuk memastikan kalau Cassie masih tertidur disana. Tapi ternyata benar dugaanku kalau ia sudah pulang ke apartment-nya. Kulihat sekilas di meja yang terletak disudut ruangan, disana terdapat secarik kertas putih. Segera aku mengambilnya dan membacanya.

Hei kalau kau sudah membaca surat ini, berarti kau sudah bangun dan aku sudah kembali ke apartment-ku. Maafkan aku kalau semalam aku membuatmu tidur di ruang tengah tanpa menggunakan selimut. Pasti kau kedinginan kan? Maka dari itu, aku memakaikanmu selimut. Maaf juga kalau aku pulang tanpa pamit. Ohya, semoga persidangan nanti berjalan lancar ^^

Cassiopeia

Selesai membacanya, aku melipat kembali surat itu dan meletakkannya ke tempat semula, lalu pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diriku sekaligus bersiap untuk sidang pertama kami.

–.

1,5 years later

Sudah satu setengah tahun ini aku dan Cassiopeia bermain bersama-sama. Aku telah menganggapnya sebagai adik perempuanku, begitu pula dengannya. Ia telah menganggapku sebagai kakak laki-lakinya. Kami berdua sering curhat mengenai masalah kami masing-masing. Aku juga tak jarang curhat padanya kalau aku sangat merindukan HoMin.

Ohya hasil sidangku yang kemarin-kemarin cukup membuatku serta YooSu dan para Cassiopeia senang. Meskipun itu bukanlah hasil akhir persidangan, namun entah mengapa aku yakin sekali kalau kami bisa membawa HoMin keluar dari SM Entertainment.

“hei!” sapa seorang gadis cantik secara tiba-tiba sambil menepuk pundakku, “ah kau Cassie-ah. ada apa?” tanyaku. Sampai sekarang, Cassie masih belum mau memberitahukan nama aslinya padaku, entah karena apa. Selama ini aku juga belum pernah masuk kedalam apartment-nya.

“tidak aku hanya bosan di apartment. hehe.. eum kau punya makanan? aku sangat lapar~~” ujarnya sambil menatapku manja dan memegangi perutnya. Aku tertawa melihatnya sambil menggeleng-gelengkan kepalaku, “kau ini.. yasudah ayo kita masak sop ayam bersama-sama!” ajakku sambil menarik tangannya menuju ke dapur.

Kami berdua pun memasak sop ayam bersama-sama di dapur apartment-ku. Bukannya serius memasak, kami terus saja bercanada saat memasak. Akibatnya yah masakan ini jadinya sedikit lebih lama. Selesai memasak, aku menaruh mangkuk besar yang berisi sop ayam itu ke meja makan. Kemudian kami duduk di kursi meja makan dan bersiap untuk memakan sop ayam buatan kami itu.

“bagaimana rasanya? enak tidak?” tanyaku saat melihat Cassie mulai makan, “enak. rasanya sangat enak,” jawabnya, “tentu saja.. siapa dulu yang membuatnya?! aku kan memang jago masak. hahaha,” pujiku pada diriku sendiri, “yee ini juga tak hanya kau yang memasaknya.. aku kan juga ikut membantu. jadi ini juga merupakan masakanku,” ujarnya lalu mem-pout-kan bibirnya, “YA! kau kenapa mem-pout-kan bibirmu? kau mau mengikuti, huh?” tanyaku kesal, “memangnya hanya kau saja yang boleh pouting?” tanyanya balik, “tidak juga sih.. hehe,” cengirku sambil menggaruk-garuk kepalaku yang tidak gatal, “huh.. dasar aneh~”

“sudah larut malam, sebaiknya aku pulang sekarang. besok kau akan menjalani sidang kalian yang terakhir kan?” tanya Cassie setelah kami selesai menghabiskan makan malam kami, “mm.. tidurlah yang nyenyak dan jangan lupa juga doakan kami agar kami bisa memenangkan persidangannya,” ujarku sambil tersenyum dan mengelus lembut rambutnya, “iya tentu saja aku akan mendoakan kalian. aku pulang dulu. sampai besok!” ucapnya lalu memelukku, baru kemudian keluar dari apartment-ku dan pulang.

–.

02.30 P.M KST

Persidangan terakhir kami baru selesai satu jam yang lalu. Sepertinya Tuhan mendengarkan do’a kami berlima, pasalnya kami bertiga memenangkan persidangan ini dan kami bisa kembali berlima lagi seperti dulu. Tapi kami masih belum tahu apakah kami akan kembali ke agensi itu lagi atau HoMin yang akan keluar dari sana.

Sekarang aku tengah menunggu Cassie di restoran Jepang dekat apartment kami. Tadi aku sudah mencoba menghubunginya berkali-kali, namun tidak ada jawaban darinya. Karena lelah aku akhirnya mengiriminya pesan singkat. Namun sampai sekarang Cassie belum juga menampakkan batang hidungnya di hadapanku, padahal aku telah menunggu selama lebih dari setengah jam.

Kulirik lagi jam tangan yang berada di tangan kiriku, “aigoo~ kemana Cassie? kenapa dia lama sekali. tidak biasanya dia seperti ini, biasanya dia kan selalu on time..” keluhku. Semenit kemudian tiba-tiba saja ponselku berbunyi. Segera kuambil ponselku dari saku celanaku, menatap screen ponsel dan membaca siapa penelponnya, baru kemudian aku mengangkatnya, “Cassie?! YA! kau kemana saja, huh? kau tahu aku sudah menunggumu selama lebih dari setengah jam? hei jawab aku! kau dimana sekarang?” cerocosku panjang lebar.

“halo?” ucap seorang gadis, namun kupikir ia bukanlah Cassie. Dapat kuketahui dari suaranya, gadis ini bukanlah Cassie, “halo? Cassie?!” tanyaku, “Cassie? ini bukanlah Cassie, ponsel ini milik Jung Hye Mi. aku adalah temannya. benarkah anda Kim Jae Joong?” tanyanya. Aku sedikit bingung dengan yang ia maksud ‘Jung Hye Mi’. Siapa Jung Hye Mi itu? Apa Jung Hye Mi itu nama asli Cassiopeia? “iya, ini benar dengan Kim Jae Joong. ada apa menghubungi saya? dimana Jung Hye Mi?” tanyaku.

“maaf kalau mengganggu. karena kulihat anda lah yang dihubungi terakhir kali oleh Hye Mi sebelum aku. maka sebaiknya aku memberitahu sebenarnya…” ucapnya pelan, “Jung Hye Mi.. dia…” ucapnya dengan suara sedikit pelan. Perasaanku sedikit tidak enak saat mendengar nama Hye Mi disebut, “WAE? ADA APA DENGAN HYEMI? CEPAT KATAKAN!!” ujarku keras yang tentu saja membut seluruh pengunjung restoran menoleh kearahku, “Jung Hye Mi.. dia.. baru saja mengalami kecelakaan mobil dan sekarang dia sedang berada di rumah sakit,” ucapnya pelan, “MWO?! dimana rumah sakitnya?”

Setelah mengetahui dimana Cassiopeia atau Hye Mi berada, aku segera keluar dari restoran itu dan segera pergi ke rumah sakit menggunakan mobilku.

“dimana Hye Mi?” tanyaku setelah sampai di UGD rumah sakit tersebut. Seorang gadis yang tak kalah cantik dari Hye Mi, membalikkan tubuhnya dan menatapku sebentar lalu membungkuk, “apa kabar?” aku tersenyum tipis lalu balas membungkuk, “dimana Hye Mi?” tanyaku khawatir. Ia tersenyum tipis lalu mengajakku duduk.

“bagaimana kejadiannya?” tanyaku lagi. Aku benar-benar khawatir pada Cassie sekarang, “tadi Hye Mi aku suruh untuk datang ke rumahku untuk membantuku mengerjakan soal-soal latihan ujianku lusa, dan Hye Mi menyanggupinya. ia pergi ke rumahku menggunakan mobilnya. karena lama sekali, aku memutuskan untuk menghubungi Hye Mi, namun tidak diangkat, mungkin ia sedang dalam perjalanan. yasudah aku kembali mengerjakan soal-soal tadi. baru saja aku akan membaca soalnya, tiba-tiba ponselku berdering. kulihat di screen ponselku, ternyata itu dari Hye Mi. segera kuangkat telepon itu dan menanyakan mengapa ia lama sekali, namun aku terkejut ketika yang menjawab adalah seorang lelaki yang mengaku kalau ia adalah seorang polisi. dan kemudian ia mengatakan padaku kalau Hye Mi megalami kecelakaan mobil dan ada di rumah sakit. aku pun juga baru sampai disini beberapa menit yang lalu,” ucapnya.

Aku hanya termenung diam menatap kosong ke arah lantai. Lama kami terdiam, sampai akhirnya sebuah suara dari arah UGD membuat kami berdua menoleh. Aku segera berlari ke arah dokter yang baru saja keluar dari UGD, “dimana keluarga dari nona Jung?” tanya dokter itu, “tidak ada dok. saya kakak angkatnya dan gadis ini adalah temannya,” jawabku. Dokter tadi menatapku dan gadis tadi bergantian, “mm.. Tuan mari ikut saya!” ujarnya lalu berjalan dan aku mengikutinya di belakangnya.

Kami duduk berhadapan setelah sampai di ruangannya. Sedetik kemudian barulah dokter Park mengeluarkan suara, “kecelakaan tadi diakibatkan karena penyakitnya kambuh lagi,” ujarnya, “penyakit? penyakir apa Dok?” tanyaku tidak mengerti, “jadi anda tidak tahu kalau Nona Jung mengidap penyakit kanker otak stadium akhir?” tanya dokter Park. Mataku membelalak sesaat karena tak percaya dan tubuhku juga langsung melemas seketika, “tidak. ia tidak pernah memberitahu saya mengenai penyakitnya itu,” jawabku pelan.

Dokter Park menghembuskan nafasnya pelan, “sepertinya saat dijalan tadi penyakitnya kambuh. dan mungkin karena itu juga ia tidak sadar kalau ada sebuah truk barang melaju kencang dari arah sebaliknya. Nona Jung segera menyadari hal itu dan langsung membalikkan setirnya dan akhirnya menabrak pembatas jalan. itu saya ketahui dari polisi. saat dibawa ke rumah sakit sudah banyak darah yang keluar dari kepalanya, belum lagi tangan dan kakinya yang juga terluka. kalau terlambat sedikit saja, mungkin ia sudah tidak bisa ditolong lagi,” ujar Dokter Park yang membuat tubuhku menjadi sangat down sekarang.

Aku mengucapkan terimakasih baru kemudian menyeret kakiku keluar ruangan Dokter Park. Kupijat pelan kepalaku. Kepalaku sangat pusing mendengar penjelasan Dokter Park tadi, apalagi saat mengetahui kalau Hye Mi terkena penyakit Kanker Otak. Aku menemukan gadis tadi sedang menungguku di depan ruang UGD, “anda tidak apa-apa?” tanyanya kawatir. Aku hanya tersenyum tipis padanya, “Hye Mi ada di dalam?” menggeleng, “dia sudah dipindahkan ke ruang rawat inap,” jawabnya, “tapi sebelumnya aku minta maaf, aku tidak bisa menemani anda bertemu dengan Hye Mi, karena aku masih harus belajar untuk ujianku. maaf sebelumnya,” ucapnya lalu membungkuk padaku kemudian pergi meninggalkanku.

Aku masuk ke dalam salah satu ruang rawat inap yang sudah diberitahu gadis tadi. Hatiku mencelos ketika melihat keadaan Cassiopeia-ku terbaring lemah di atas ranjang putih dengan banyak perban di tubuhnya. Kuambil sebuah kursi yang tak jauh dari situ dan duduk di sebelah kanan Cassie. Kugenggam tangannya erat, “Cassie-ah kenapa kau sangat jahat padaku, huh? kenapa kau tidak bilang padaku kalau kau mengidap penyakit mengerikan macam itu? seharusnya hari ini kita bersenang-senang karena idolamu sekarang telah bersatu lagi. kenapa kau malah harus terbaring di ranjang putih ini?!” tanyaku pelan. Aku sudah tidak kuat lagi untuk menahan airmataku, kutumpahkan semua airmataku di tangan putih Cassie.

–.

08.00 A.M KST

Sekarang aku sedang meminum secangkir kopi hangat di taman rumah sakit ini. Sampai pagi ini Cassie belum juga sadar dari komanya. Entah apa yang harus kulakukan sekarang ini. Selesai meminum kopi, aku berjalan kembali menuju kamar tempat dimana Cassie di rawat.

Kembali aku melihat keadaan Cassie yang sangat tidak ingin kulihat itu. Begitu aku duduk di kursi yang ada di sebelahnya, aku melihat Cassie menggerakkan salah satu jarinya dan samar-samar aku mendengar suaranya, “Cassie!!” seruku senang. Ia mengerjapkan matanya sebentar lalu melihatku, “aku ada dimana?” tanyanya pelan. Terdengar sangat lemah, “kau ada di rumah sakit,” jawabku sambil tersenyum, “kau mau minum? akan kuambilkan. ini,” ucapku sambil memberinya segelas airputih, “gomawo~”

“Jung Hye Mi..” panggilku menggunakan nama aslinya. Ia menoleh dan menatapku bingung, seolah bisa membaca pikirannya aku pun kembali berkata, “tidak penting untuk siapa yang telah memberitahuku nama aslimu, Hye Mi-ah,” jawabku.

“katakan padaku, Jung Hye Mi.. sejak kapan kau mengidap penyakit mengerikan ini? katakan padaku!!” ujarku sedikit menaikkan nada bicaraku, “apa yang kau maksud huh? kau marah padaku?!” tanyanya, “hish bagaimana aku tidak marah padamu kalau kau menyembunyikan ini dariku. sejak kapan kau menderita penyakit kanker otak?” tanyaku, kembali menurunkan nada bicaraku.

“sejak aku masih kuliah aku sudah mengidap penyakit ini,” ia menunduk dan… menangis?

“Cassie-ah.. gwaenchana?” tanyaku panik.

“aku tidak apa-apa, oppa. maafkan aku kalau aku tidak menceritakan ini semua padamu, meskipun kau sudah kuanggap sebagai kakakku sendiri. aku tidak ingin memberitahukannya karena aku tidak ingin terlihat lemah di depanmu, aku ingin membuktikan kalau Cassiopeia itu kuat. lagipula kalau aku memberitahukanmu tentang penyakitku, apakah itu akan memberikan pengaruh baik? tidak kan? sekali lagi maafkan aku, oppa..” ucapnya terisak lalu kembali menunduk. Sesaat baru kusadari kalau inilah kali pertama ia memanggilku dengan panggilan ‘oppa’.

Aku tersenyum lalu mengangkat kepalanya dan membersihkan airmatanya, “kali ini oppa memaafkanmu, Cassie-ah. tapi kalau sekali lagi kau menyembunyikan penyakit ini dari oppa, kau akan tau apa akibatnya nanti,”

Ia tersenyum manis, “ne oppa.. tapi ngomong-ngomong bagaimana sidang kalian hari ini? hari ini sidang kalian yang terakhir kan? bagaimana hasilnya?”

“kami menang,” jawabku singkat, “JINJJA?!” tanyanya keras, “umm.. tapi kami masih belum tahu, kami akan kembali menjadi DBSK tetapi juga kembali ke SM Entertainment atau kami akan kembali menjadi DBSK tetapi berada dibawah naungan agensi lain..” jawabku lagi.

“terserah kalian akan kembali ke agensi itu lagi atau tidak, Cassiopeia pasti akan tetap mendukung kalian. chukkae yah~” ujarnya lalu tersenyum manis padaku.

Kemudian kami melanjutkan obrolan kami dengan seru. Namun tak jarang juga Hye Mi memegangi kepalanya yang sakit itu. Aku benar-benar tidak tega melihatnya seperti itu. Ingin rasanya aku memanggilkan dokter untuknya, namun ia selalu menolak dan beralasan kalau ini hanya pusing biasa.

Sore ini saat kami sedang asyik mengobrol, tiba-tiba saja ponselku berbunyi, ada panggilan masuk. Segera kuambil ponsel itu dari saku celanaku dan melihat siapa yang menelponku, baru kemudian mengangkatnya.

“halo?” sapa orang yang menelponku di seberang sana. Suaranya.. itu merupakan suara yang sangat kurindukan akhir-akhir ini. Ya suara itu milik sosok leader bernama Jung Yun Ho.

“Yun.. Yun Ho?!” tanyaku berusaha meyakinkan diriku kalau yang menelpon ini adalah Jung Yun Ho. “iya ini aku, Jae, Yun Ho. kau sudah lupa ya?” tanyanya dengan suara khasnya.

“ah.. ti.. tidak. ada apa menelponku?” tanyaku, “aku hanya rindu padamu. sudah lama kita tidak bertemu. kau ada dimana sekarang?” tanyanya, “eum.. aku sedang ada di rumah sakit,” jawabku, “MWO?! kau sakit? aigoo~ kenapa tidak bilang padaku? sakit apa k…” pertanyaan Yun Ho langsung kuputus dengan cepat, “bukan aku yang sakit, Yun,”

“ah syukurlah. lalu siapa yang sedang sakit?” tanyanya. “salah satu keluarga kita,” kulirik Cassie yang sekarang sudah tertidur dengan nyenyak. Sejak aku menerima telepon dari Yun Ho tadi, Cassie sudah tertidur. “keluarga kita? siapa Joongie?” tanyanya lagi. “Cassiopeia,” jawabku.

Kami terdiam beberapa saat, hanya terdengar hembusan nafas Yun Ho yang berat. Baru kemudian aku mengeluarkan suara, “sudah dulu ya, Yun. kalau kau mau menjenguk Cassiopeia kita, datanglah kesini besok bersama Chang Min. ohya ajak sekalian Jun Su dan Yoo Chun. oke? daah..” pamitku lalu mematikan telepon tadi.

Aku tersenyum melihat Cassiopeia yang sedang tertidut pulas itu. Kubelai lembut rambutnya yang kecoklatan. Andai saja kau tidak seperti ini, mungkin sekarang kita sedang berpesta, Cassie-ah.

Kuletakkan kepalaku tepat di sebelah tangan putih Cassie sambil tanganku masih tetap menggenggam tangannya. Sedetik kemudian aku sudah tertidur dengan posisi seperti itu.

–.

“ahh.. kepalaku pusing sekali~~” ucap seorang gadis yang suaranya sudah sangat familiar di telingaku. Segera kubuka kedua mataku dan mendongak menatap Cassie yang tengah memijat kepalanya pelan. Raut mukanya terlihat seperti sangat kesakitan, “Cassie-ah gwaenchana? mau kupanggilkan dokter?” tanyaku panik lalu segera beranjak. Tangannya yang sedikit panas itu dengan cepat menggenggam tanganku, “tidak usah oppa. sebentar lagi juga pasti akan sembuh,” ujarnya sambil berusaha tersenyum seolah berusaha meyakinkanku kalau ia baik-baik saja.

“serius?” tanyaku tidak yakin. Ia hanya menjawabku dengan seulas senyuman. “baiklah kalau begitu. ohya, nanti akan ada yang datang menjengukmu Cassie-ah,” ucapku sambil duduk kembali di kursiku tadi. “jinjja? siapa?” aku tersenyum kearahnya sambil melirik lagi jam tangan yang kupakai di tangan sebelah kiriku. Baru saja aku akan menjawab pertanyaan Cassie, terdengar pintu dibukan oleh seseorang. Pasti itu mereka! Aku segera beranjak menemui mereka terlebih dahulu.

“siapa oppa?” tanya Cassie saat aku sedang memeluk Chang Min. Segera kulepaskan pelukanku darinya dan menjawabnya, “sahabat-sahabat oppa, Cassie-ah..” ujarku, “ayo!” kugandeng tangan Chang Min masuk ke dalam ruangan Cassie. “Cassie-ah, ini teman-teman oppa..” ucapku yang membuatnya menoleh menatap kami berlima.

Matanya membelalak kaget melihat kami berlima, “Dong Bang Shin Ki?!” tanyanya tidak percaya. Yun Ho langsung mendekati Cassie yang masih saja menatap kearah kami dengan pandangan tidak percaya, “ne kau benar, gadis cantik. namaku Yun Ho, dan.. siapa namamu?”

“panggil saja aku Cassie, oppa..” ucapnya sambil tersenyum. “Yun, dialah gadis yang sekarang sudah kuangkat menjadi adikku. dia lah yang selalu menjadi teman curhatku. dan Cassie juga lah yang selalu mendukungku selama ini..” ucapku sambil mendekat kearah Yun Ho dan Cassie diikuti YooSuMin.

“Cassie-ah.. sekarang kami sudah berkumpul seperti dulu. katakan apa keinginanmu sekarang! kau ingin kam menyanyi untukmu atau apa? kami pasti akan memberikannya untukmu sekarang juga,” ujar Yoo Chun. Cassie tersenyum dan menjawab, “melihat kalian kembali bersama-sama seperti dulu saja sudah membuatku senang. Jae oppa~” panggilnya. Aku segera menoleh kearahnya, “ya? ada apa?”

“terimakasih untuk semuanya. terimakasih sudah mau menjadi kakak angkatku. terimakasih sudah menjadi teman curhatku. dan terimakasih sudah mau menemaniku di hari-hari terakhirku,” ucap Cassie yang tentu saja membuatku kaget dengan kalimat terakhirnya.

“Cassie.. apa maksutmu?” aku bertanya dengan panik. Aku sangat tidak menginginkan dia untuk pergi sekarang. Cassie mengerjapkan matanya sebentar dan tersenyum lemah padaku, “selamat tinggal~” ucapnya lalu menutup kedua matanya.

Aku yang sudah benar-benar emosi sekarang tidak bisa menahan tangisku dan segera memanggil dokter.

“maaf Nona Jung sudah pergi untuk selamanya,” ucapnya. “GAK MUNGKIN! HYEMI BELUM MATI. DOKTER PASTI BOHONG! TIDAK MUNGKIN HYEMI MENINGGALKANKU SECEPAT INI! DOKTER PASTI SALAH!” teriakku. “Tuan Kim, tenanglah dulu.. Nona Jung sudah pergi sekarang,” ucap Dokter Park lagi. “ENGGAK! DOKTER PASTI SALAH! DOKTER PEMBOHONG! HYEMI GAMUNGKIN MATI NINGGALIN AKU SECEPAT INI!” teriakku lagi. “tenanglah Joongie~ mungkin ini sudah saatnya bagi Cassie untuk pergi,” ucap Yun Ho sambil menepuk pelan pundakku.

Tubuhku menjadi lemas seketika. Kakiku seakan sudah tak bisa menopang tubuhku lagi. Aku terduduk di lantai sambil menangis. Aku masih belum bisa menerima ini semua. Cassie kenapa kau meninggalkanku begitu cepat? ujarku dalam hati.

“saya permisi dulu,” ucap Dokter Park lalu meninggalkan ruangan ini. “terimakasih Dok,” ucap Yun Ho sambil membungkuk. “hyung.. uljjima~” ucap Jun Su dan Chang Min sambil menepuk pelan bahuku. “kalian berempat bisa tolong tinggalkan aku? aku ingin sendiri saat ini,” pintaku. “tapi Jae..” ucap Yun Ho. “kumohon tinggalkan aku sekarang, Yun,” ucapku lagi. “baiklah kalau itu keinginanmu. kalau kau ingin pulang, kau bisa meneleponku dulu. aku akan menjemputmu,” ucapnya lalu beranjak pergi bersama YooSuMin.

Setelah mereka pergi, aku mencoba berdiri meskipun kakiku masih sangat lemas. Aku kembali duduk di kursi yang biasa kududuki. Kutatap wajah Cassie yang pucat itu. Masih ada di wajahnya, seulas senyuman yang tadi sempat ia perlihatkan padaku. Kugenggam tangannya sambil kembali menangis. “Cassie-ah.. kenapa kau tega membuatku sedih seperti ini? kami sudah mengabulkan permintaanmu, tapi kenapa sekarang kau malah pergi? kalau kau pergi, siapa lagi yang akan kujadikan teman curhat hah? kau jahat Cassie-ah!” ujarku kesal sambil masih menangis.

Aneh ya, aku marah-marah pada seseorang yang sudah meninggal sambil menangis. Memang. Haha, Jae Joong baboya!

 

END


TVXQ – The Shilla Dutty Free


TVXQ Changmin in Instyle


Photos emerge of TVXQ unwinding in Paris

via; alkpop


746 Facts of Why We Love DBSK/TVXQ/Tohoshinki

1. Succeeded as an acapella group
2. They don’t suck in dancing
3. Junsu’s voice
4. Yunho’s MANLY, deep, sexy voice
5. Joongie’s smooth voice (when he’s low)
6. Joongie’s rough/husky voice (when he goes high)
7. Changmin’s voice just sounds unique – like yeah
8. Junsu’s singing ability
9. Joongie’s singing ability
10. Changmin’s singing ability at such a young age
11. Junsu’s adlibs
12. Micky’s ability to make girls faint just by smiling (this has really happened)
13. Changmin’s ability to get girls to steal his underwear?
14. Their ages
15. Their yupkiness
16. JUNSU’S LAUGH!!
17. Changmin’s dorkiness
18. Changmin’s dorky laugh
19. Micky’s laugh
20. Joongie’s laugh
21. Yunho’s dancing ability
22. Junsu’s dancing ability
23. Joongie’s pierced titty
24. Yunho’s flirtiness
25. Their tri-angle outfits
26. Way You Are outfits (make them look so punk and hot )
27. Their songs! Who does not like their songs -___-?!?!
28. Their dance moves (some are funny!)
29. Changmin’s tallness (even though he’s the youngest)
30. Joongie’s prettiness (prettier than a girl…really…)
31. Junsu’s koala nose
32. Yunho’s fake teeth (lolz…)
33. Micky’s perviness
34. Changmin’s eyes
33. Junsu’s double-eyelid-less eyes
34. The fact that Junsu’s the only one without double eyelids and yet he still doesn’t want to get surgery
35. The fact that Micky doesn’t like wearing contacts
36. The fact Junsu is obsessed with SAUSAGES
37. How Changmin would sell his soul for food
38. The way Changmin tries so hard
39. How Changmin has not gone through his voice break yet
40. Junsu’s SECOND voice break
41. Micky’s hat collection (over 200 hats)
42. Yunho’s saggy tits
43. Yunho’s old teeth too
44. Yunho’s hair styles (even the guys like his hair)
45. How Joongie stole Changmin’s first kiss
46. How Changmin found out about his first kiss
47. How Changmin was shocked that his first kiss was with Joongie
48. Then the fact that Changmin didn’t know Joongie kissed him
49. How Changmin found out Joongie kissed him while he was sleeping
50. How Changmin cried after he found out!
51. Junsu’s fobby facial expressions
52. Junsu’s weird facial expressions
53. The fact that Junsu has a bit of interest in sexual stuff
54. The fact that Joongie is also interested in sexual stuff
55. How Joongie likes lingerie
56. Micky’s inability to dance
57. Micky’s hobby
58. The fact that Micky’s hobby is to imitate Rose from Titanic
59. Micky’s acting in Non-Stop
60. Yunho’s acting in Non-Stop
61. The fact that Yoo Jae Suk goes psycho over Yunho
62. The fact that Yoo Jae Suk absolutely LUFFS Yunho
63. The fact that Yoo Jae Suk absolutely LUFFS TVXQ
64. The fact that Yoo Jae Suk absolutely LUFFS Micky
65. The fact that Kang Ho Dong absolutely LUFFS Micky
66. The fact that Kang Ho Dong absolutely LUFFS Yunho
67. The fact that Kang Ho Dong absolutely LUFFS TVXQ
68. The fact that Kang Ho Dong tries to copy Yunho’s dancing
69. The fact that Yoo Jae Suk tries to copy Yunho’s dancing
70. The fact that MS. Shin tries to copy both Micky and Yunho’s dancing
71. How Micky is always eating in their car – and I mean ALWAYS
72. Joongie’s fobbiness in english
73. Joongie’s feminine side
74. Joongie’s six pack *drool*
75. How Joongie turned out so pretty/hot with 8 older sisters ;
76. How Joongie used to wear his pants up to his tits when he was around 2
77. The fact that Junsu is a twin
78. How Junsu has an unidentical twin
79. How Junsu is the younger twin
80. Junsu’s favourite phrase, “Eeh roh go it nae”
81. How Junsu still puts hearts in his SMSes to his mum
82. How Junsu promised his mum he would be successful and build a big house for his momy
83. How Junsu cares for his family so much
84. Junsu’s ever so blonde hair
85. Junsu’s thick eyebrows
86. Micky’s thick pretty lips
87. Joongie’s cute stubby nose
88. Changmin’s pretty ass eyes
89. Yunho’s nose
90. Joongie’s triceps
91. The way Yunho talks (so babyish)
92. The way Junsu wears the ring given to him by SBSK
93. Junsu’s plump butt
94. How Junsu full chucked a spaz in the making of the Magic Castle MV
95. How Junsu tried to translate the Magic Castle song and ended up only replacing a few words with english hahaha
96. Junsu’s konglish version of “POP” by N’SYNC
97. Junsu’s “heavy head” dance
98. Micky’s pointing dance (on X-men, where he points to the sky)
99. How Junsu’s the smallest in the group
100. How Junsu likes girls that speak english
101. How Changmin also likes girls that speak english
102. How Changmin was late to school
103. When Changmin stepped into his classroom on the day he was late and realised they had a test
104. When Changmin realised the moment he stepped into his classroom the test had just finished
105. The fact that Changmin came first for his yearlies in 2004
106. The fact that TVXQ are trying so hard to learn Japanese for their Japanese fans
107. The fact that TVXQ are trying so hard to learn Chinese for their Chinese fans
108. The fact that TVXQ are eager to come back to Korea
109. The fact that TVXQ miss their Korean fans the most
110. The fact that Yunho has no ass
111. Junsu’s big belly button
112. Micky’s collar bones
113. Joongie’s love for cooking
114. Changmin’s love for eating Joongie’s cooking
115. Yunho’s height (185cm)
116. Changmin’s height (186cm)
117. Changmin’s glares in The Way U Are MV
118. Junsu’s glares
119. Yunho’s yupki faces
120. Micky’s face when he’s stuffed his mouth with bread
121. The way Junsu tried to imitate Usher
122. The way Junsu hit his lip with his necklace when trying to imitate Usher
123. The fact that Joongie is married to Yunho (officially…)
124. How Junsu likes fancy girls
125. How Yunho would make such a great father
126. How Yunho absolutely loves kids
127. How Junsu likes cameras
128. How Junsu played a prank on a little kid about stealing her camera
129. How Junsu begged the little kid if he could buy it off her
130. Micky’s fobbiness
131. Micky’s famous quote, “Sucks! This Stupid!” in the SM training lessons
132. Junsu’s cuteness in his audition
133. The fact that Micky was scouted and didn’t need to audition
134. Joongie’s pajamas
135. The fact that Junsu proposed to Micky
136. The fact that Junsu also kissed Micky while he was sleeping!
137. The fact he apologised to all his fans for getting married to Micky at such a young age
138. When Junsu sings Stevie Wonder’s “Lately”
139. Joongie’s lame acting skills
140. Yunho’s rapping
141. Yunho’s “Whicky whicky wah wah~” (In Stay With Me Tonight Song)
142. The fact that Junsu loves and hates his best friend at the same time
143. Junsu’s cuteness in the 100 Q and A thing
144. How Yunho shouted “I love you Cassiopeia fans!” in front of millions and millions of people
145. Yunho’s skill in HapKiDo
146. The fact that Yunho came third in a HapKiDo championship
147. How Yunho has great leadership
148. Changmin’s innocence
149. Changmin’s shyness in front of a camera
150. Even though Changmin’s tired, he alwasy greets his fans with a smile
151. The fact that Changmin suits glasses
152. His prettiness when he smiles
153. How he always respects people, even though they’re younger than him
154. How he spends so much time talking about his faults
155. How he spends so much time saying sorry to his parents and ending up crying
156. The way Changmin said he wanted to be a normal person in University (as in, not a celebrity)
157. Changmin’s honesty
158. The fact that Changmin can eat a whole pizza by himself in only a matter of minutes!!!
159.The fact that Changmin tries so hard when he’s dancing that the other members are always worrying that he might hurt himself!
160.When Changmin feels he didn’t do satisfactory in a performance, he’d cry and say sorry to his fans(even though they didn’t mention anything about him)
161. The fact that Changmin replies to ALL his fan’s SMS messages
162. How Changmin literally GULPS his food down and ends up finishing his meals 3508375 times faster than the other members!
163. How even when Joongie sweats, he still manages to look beautiful
164. How Joongie saw Micky cry when their song came first in Inki Gayo
165. How Joongie cried with Micky on the day their song came first
166. How Joongie made other members cry on the day their song came first
167.How Yunho managed to show his happiness and manliness without crying on
the day their song came first
168. How Joongie’s hair is so shiny and silky that it could help in the suicide of a fly
169. How Joongie scolded Changmin for wanting to be a normal Uni student
170. How Joongie had such a big passion to be a singer
171. How Joongie still sometimes cries when he thinks about his first love
172. How that proves Joongie really knows what true love is
173. How Joongie ran away for a few days just because he wanted to be a singer but his parents didn’t want him to?
174. How Joongie had a huge fist fight with someone who swore about H.O.T (he must have been a big fan)
175.The fact that when Joongie was young, he couldn’t even sing a proper tone, but now that he’s practiced so much because of his passion to become a singer – he has improved and become one of the best.
176. The fact that Joongie came first when it came to the person who greeted his elders the most
177. How Joongie can’t wink
178.How Joongie realised Micky was sick just before a KMNET performance, so when he was dancing and singing, he’d always check if Micky was alright!
179. How Micky has such love for his family
180.How Micky still cries when he thinks about how he couldn’t say “I love you” to his family whe leaving the airport from America
181.How his bucket hairstyle still looks good on him although some people just look horrendous with it
182.How Micky still has a bit of innocence in him when he admitted he still likes Astro boy and Micky Mouse
183. How Micky fans other members after a performance if they’re hot, even though he’s sweating his skin off
184. How he lectures his fans for doing dangerous things
185.How Micky cancelled his American citizenship and stated he will go to the Korean Army when the time comes and remain a Korean citizen
186. How Junsu is so frikken cute when he’s shy
187. How Junsu cried a lot because of his first voice break when he was younger (kids teased him…poor guy…)
188.How Junsu said the other members of TVXQ were as important as an oasis in a desert to him
189. How Junsu did a wave infront of many fans and made some fans even have nosebleeds(for real!)
190. How Junsu is just NATURALLY cute
191. How Junsu absolutely LOVES soccer
192. How Junsu is so good at playing the piano
193. How Junsu listens to his fans when they tell him to start dieting…
194. How Junsu’s so funny and comfortable with his fans
Eg:-
FanGirl: Oppa! You’re so pretty!!
Junsu: Thanks, you’re quite handsome yourself! XD
195. How Junsu still goes to baseball games with his twin brother even though his schedule is PACKED
196. How Junsu even forgot his last name because he was so used to saying his full name was “Xiah Junsu”
197. The fact that when someone says “cute”, everyone immediately thinks “Junsu”
198. How Yunho is pretty and HOT even when he hasn’t even got any makeup or hasn’t even washed
199.How when Micky was sick and in hospital, the remainding four of TVXQ had to perform a song on stage, but Changmin was nervous so Yunho grabbed Changmin by the arm, looked straight into his eyes and said, “I believe in you.”
200. How Micky was sick and before the performance, TVXQ said, “FIGHTING!” but Yunho put his hand in last and said, “This is Micky’s hand”
201. The fact that Yunho can dance, sing, rap, act and be an MC without sucking
202. How Yunho’s hobby is to write poems or short fics
203. How Yunho even falls asleep when sending SMS messages
204.How Yunho saw a ghost but didn’t want to wake any other members,fearing they would get scared to,he faced the ghost by himself and cried by himself too?
205. How Yunho is TVXQ’s leader
206. How Yunho looks so manly yet has an adorable personality
207. How Yunho loves donuts
208. How Yunho already knows how he is going to propose to a girl
———-3 roses, “One is you, one is me, the other is how my image has changed”
209.When TVXQ have finished their performance, he would tell each member what mistakes they made and how they can improve
210. How Yunho makes dancing look so easy when it isn’t
211. How Yunho’s hands are so manly
212. How Yunho has such a great body *drool*
213. How Yunho’s head size is very small
214.How Yunho shouted, “I love you Jihye!” (his sister’s name) in front of other celebrities towards the camera
215. How Yunho loves his home suburb (KwangJoo)
216. How Yunho confessed he likes girls with long natural hair, big eyes and an elegant look
217.How Yunho made his FanGirls want to be like above^!
218. How TVXQ have only been in the music industry for a year and are bigger than most other groups
219. How TVXQ are innocent yet sexy at the same time
220. How TVXQ just exist and breathe the same air as I do
221. YunSu LUVE
222. Micky’s crush on Junsu
223. Junsu’s love for Micky
224. YooSu couple
225. JaeHo couple
226. JaeMin couple
227. YunChun couple
228. JoongShim couple
229. YooHo couple
230. JaeSu couple
231. ChangHo couple
232. ChangSu couple
233. YunMin couple
234. How every member of TVXQ have tried to kiss all their members
235. Their radio skits
236. KBS Daesang Way U Are perf – Xiah’s facial expressions are so priceless in the instrumental section
237. Junsu’s perfect teeth
238. Junsu’s LOONG snake (if you see the KMTV drawing comp. you’ll understand)
239. The meaning behind Junsu’s LOOONG snake
240. Junsu’s memories when he was in Primary school about him being short
241. Junsu’s sneezes (they’re so loud same as how he laughs!)
242. Changmin’s pouty mouth
243. Junsu’s crooked lip
244.How Micky heard Yunho crying in the middle of the night and went to see what happened because he cared for him
245.How Micky found out he was crying because he could see a ghost and he started crying too because he was even more scared
246. How TVXQ members tend to kiss other TVXQ members when they’re sleeping
247. How TVXQ sang Hweesung’s “With Me” so well
248. How TVXQ sang Tim’s “Sarang Hap Ni Da” so well
249. Micky’s fobby english (Their message to IN:COM forums,”Don’t still Jeanie nuna’s file)
250. Junsu’s piano playing skills
251. How Junsu and Junho (his twin) have never ever fought
252. Junsu’s love for chicken
253. Joongie’s ability to scream and yet sound pleasant
254. The fact that Joongie can’t rap
255. Micky’s buttery Le Mario-like narrations
256. Yunho’s squeaks in some songs
257. Yunho’s “CHOOM CHOOM CHOOM CHOOM” *from the MBC Nolluhwah special*
258.How Yunho quietly asked Lee Ji Hyun, “Are you ok?” when he REALLY LIGHTLY knocked her over in the Chicken fight game in X-MEN and everything went quiet because he spoke LOL
259. TVXQ’s yupkiness in singing Tim’s “Sarang Hap Ni Da”
260. How Joongie only likes girls of his age
261.How Joongie can’t trust himself with dating younger girls because he has never taken care of a girl younger than him (because he’s the youngest in his family and the only boy- child in his family)
262. How Changmin doesn’t trust himself with clothes
263. How Changmin admitted that he sucks with clothes and fashion
264. Their ability to speak Chinese
265. Their ability to speak Japanese
266. Their ability to speak Korean
267. Their tiny ability to speak English
268. How TVXQ can’t spell “forums”
269. How Changmin spelt forums as “forms” first, then “foums”
270. How Yunho spelt forums as “Frums”
271. Their attempts in speaking/writing English
272. Their mistakes when speaking/writing english
273. How Micky cannot stand the smell of Japanese soy-bean paste “natto”
274. How Changmin does not hate any food – no matter what it is o_O
275. How the Japanese have realised TVXQ have an abnormally large appetite
276. The fact that TVXQ were able to hire a helicopter for their “Mi Duh Yo” MV
277. The fact that TVXQ were able to clear a bridge in Bexco,America for their “Mi Duh Yo” MV
278. How many guys have mistaken Joongie for a girl
279. How many girls (not only guys) have ALSO mistaken Joongie for a girl
280. How the guys who have mistaken Joongie for a girl have called him “HOT”
281. How TVXQ came out on “Mi Ahn Ha Da, Sarang Han Da” (the Mini-series with So Ji Sup and [L]im Soo Jung)
282. How TVXQ were mentioned in the Korean Mini-series “Bom Nal” (Spring day)
283. How TVXQ’s poster was spotted in the Korean Mini-series “Kwae Girl Choon Hyang” (Delightful girl Choon Hyang)
284.How Junsu stuffed up in a Hug PERF in the Boa-Britney special
285. How Joongie stuffed up a Hug LIVE perf by coming in 2 beats earlier than normal
286. How Junsu always loses his shoe in his performances
287. How Micky slipped in a Tri-Angle perf at a concert
288. Cassiopeia parkas – I love them Those Red Pearl Winter Jackest….
289. The TVXQ caps with the fluffy things on the sides
290. The three storybooks about TVXQ
291. How Junsu relies on God the most
292. How Junsu has been with SM for more than 6 years
293. How funny and comfortable Junsu was in his audition
294. Junsu’s self confidence
295. How Junsu got 100% in his Uni prac test
296. How Yunho also got 100% in his Uni prac test!
297. How Joongie came out on “Taegukgi” as an extra!
298. Joongie’s love for saying “FOUR”
299. The fact that there’s only one group that can make children’s songs sound amazing. [When TVXQ sings “Mountain Spring”]
300.How Yunho likes to drink coke when sitting by the Han River when he has
to think about something deeply?
301. Their coolio names (Xiah Junsu/U-know Yunho/Micky Yoochun/Max Changmin/Hero JaeJoong)
302. How Junsu goes BRIGHT RED in the face when he’s surrounded by fangirls
303. How TVXQ chose Junsu as the official dishes man
304. Joongie’s occasional boners
305. How TVXQ caused major traffic jams in China because there were so many people on the road to get their autographs
306.How Junsu was chosen as an official “Ulzzang(Pretty)” of Korea – with other
contestants like lee-wan, hyun-bin, se7en, won-bin, jang dong-gun, and kang dong-won (He won by getting 600+ votes?
307. Micky’s ability to clap with his feet when standing up
308. The way Micky always thinks it’s his turn to do the MI on M-net
309. How Changmin loves video games(So does Joongie!)
310. How TVXQ suits whatever style of music
311. How Junsu was judged as a grade 2 kid by a grade 3 kid when in actual fact he was in grade 5
312. Yunho’s love for touching Jaejoong’s boner
313. Junsu’s webcam pics
314. Junsu’s batman shirt
315. Junsu’s frequent blushing
316. How Junsu pronounces “radio” in konglish
317. Junsu’s Konglish
318. Changmin’s camera shyness
319. How Changmin respects his anti’s too….
320. Miduhyo
321. Thanks to
323. Tri-Angle (ext. version feat Boa and The Trax)
324. Will you be My Girlfriend
325. Million Men
326. Like now [????]
327. I never let go
328. Kid [???]
329. You are always.. [? ???]
330. Whatever they Say (Acapella version)
331. Whatever they Say (Added Instrumental version)
332. The Way U Are
333. Tri-Angle (TVXQ version)
334. Through the Forest
335. Mountain Spring [???]
336. Stay with me Tonight
337. Try My Love
338. Oh Holy Night
339. Hug
340. Hug International Vers.
341. Santa Claus is coming to town
342. Magic Castle [??? ?]
343. Micky’s version of Choi Jong Won
344. Micky’s version of Brian McKnight’s “So Sorry”
345. Yunho’s love for Kan Cho.
346. Changmin’s pronounciation of “yummy” ??? -> ??? ??)
347. Changmin’s head swish in “HUG”
348. How Changmin did so well in his MI
349. Junsu’s MI
350. Micky’s MI
351. Micky’s FAKE MI!
352. Micky’s “Sseng Ddoong Mat Jyo!”
353. Yunho’s MI
354. Joongie’s MI
355. Yunho’s KM Artist ID
356. Junsu’s KM Artist ID
357. Joongie’s KM Artist ID
358. Changmin’s KM Artist ID
359. Micky’s KM Arist ID
360. Yunho and Jaejoong’s marriage
361. They sing GREAT
362. They’re are just pure lovely
363. Junsu’s dolphin voice is so cute
364. Junsu’s cherry butt
365. Yunho’s dancing
366. Junsu’s dancing
367. Yuchun’s astro boy shirt is so cute!
368. Best acapella group ever
369. Changmin’s talent at such a young age
370. How Changmin is ubber smart
371. Yuchun’s little brother is cute also
372. How Jaejoong has 8 sisters
373. How Yunho’s little sister is really cute
374. Junsu’s lovely twin
375. Changmin’s two little sisters look just like him
377. Junsu’s birthday comes out wrong on everything
378. Junsu singing “N’sync-Pop”
379. How Changmin messes up on his pitch so much but tries so hard
380. Yunho’s old teeth
381. Yunho’s little belly
382. Changmin falling asleep on stage
383. Yunho crying because seeing a ghost
384. Yuchun crying with Yunho not even knowing what was going on
385. Jaejoong’s hot ulzzang(pretty) pix
386. Yunho’s rapping is awesome
387. Yuchun’s english
388. Yuchun’s deep sexy voice
389. Junsu’s high squeeky voice
390. Jaejoong’s smooth soothing voice
391. Yuchun having the nickname Micky Mouse
392. Jaejoong’s cute little feet
393. Yuchun’s wonderful piano playing
394. Junsu’s AWESOME piano playing
395. Yuchun’s sexy red Ferrari
396. Yunho’s cute and bad acting
397. Yuchun’s awesome performance on Nonstop4
398. TVXQ’s love for their fans
399. Easily crying
400. How they always dedicate their awards to Cassiopeia
401. Jaejoong’s pajama’s
402. Yuchun’s piggy pajama’s
403. Changmin’s piggy pajama’s
404. Yunho’s welcoming
405. Jaejoong’s camera hogging
406. Yunho’s cute and bad singing
407. Junsu and Yuchun sleeping together O.o
408. Junsu and Yuchun’s love towards each other
409. Yunho’s very carismatic personality
410. Yunho acting like The Trax
411. Changmin TRYING to act like The Trax
412. Changmin’s very unique voice
413. Yunho and Yuchun’s voice being similar
414. Their tri-angle performance
415. Their Step By Step performance
416. Their cute and sloppy english in HUG English version
417. Their koreanish sounding Japanese
418. Their koreanish sounding Chinese
419. Jaejoong’s titty peircing
420. Their first performance of Hug
421. Yunho’s sexyness when drinking Coke
422. Junsu’s mom’s comments of him
423. How Junsu loves and hates Hyukjae
424. Yuchun’s lip gloss
425. Yuchun’s little sexy wink
426. That Kanghodong is so nice to Yunho
427. That Kuminara is so nice to Yuchun
428. How Kanghodong sorta got scared(?) when Yunho said he was the leader of TVXQ
429. How Yuchun is so good at makchoom
430. Yunho’s new “straight” teeth
431. Yuchun’s way of copying Rose
432. Changmin’s way for singing to Lexy’s song “Girls”
433. Changmin’s way of singing “Just Once”
434. TVXQ debuted on the day after Christmas
435. Such pretty ballon color (Red Pearl colour!)
436. Pretty fanclub name (Cassiopeia?
437. Jaejoong’s sexy and built body
438. Changmin’s pretty and sparkling eyes
439. Junsu translating Magic Castle into English
440. Junsu’s very cute and big belly button
441. Junsu kissing Yuchun!
442. Jaejoong kissing Yunho (Yunho’s expression was really urbenly cute!)
443. Changmin likes being a camera hog at times
444. Junsu singing the song “Lately”
445. Jaejoong singing the song “Incomplete”
446. Jaejoong singing the song “Come To Me”
447. Yuchun singing the song “Gather my Tears”
448. Junsu singing the song “To Bride”(his favorite song)
449. TVXQ singing “NRG – Hit Song”
450. TVXQ singing “Wheesung – With Me”
451. Micky rapping in Hotmail
452. Changmin’s dorky glasses
453. Yunho’s sexyness in glasses
454. Changmin’s LONG list of food he wants to eat
455. Changmin’s empty bowl of bibimbab
456. Changmin getting really sorry after saying something to Harisu
457. Changmin bobbing his head side to side while talking
458. How Changmin acts so mature for his age
459. Changmin leaving early at the radio show, telling people to text message him
460. When TVXQ cried after receiving first place in Inkogayo
461. Fast that Jaejoong couldn’t sing is shocking
462. Jaejoong’s audition
463. Changmin’s audition
464. Junsu’s audition (and very high voice)
465. Yunho’s audition
466. Yunho singing “Im Jae Bum – Go Hae”
467. Jaejoong’s really weird winking (he can’t wink!)
468. Junsu’s very cute shyness
469. How Changmin’s favorite book in Harry Potter
470. Jaejoong’s baby pictures
471. Changmin’s baby pictures
472. Yunho’s baby pictures
473. Yuchuns’s baby pictures
474. Junsu’s baby pictures
475. How in one of Junsu’s baby pic that he is wearing a Micky Mouse sweater
476. Junsu’s love for his twin with a passion
477. How Junsu calls his twin grother “hyung”
478. How in Mid Uh Yo Jaejoong’s flower got stuck in his jacket pocket at the end
479. How Jaejoong started singing too early for a Hug performance
480. How Yuchun is an awesome MC for kmtv
481. How Yunho was a great partner
482. The fact that Stepho sees TVXQ almost everyday
483. Yuchun’s lyrics/music in english that dont make any sense
484. Yuchun’s graffiti skills
485. Jaejoong’s ability to draw awesomely
486. How Yunho asked if anyone wanted to go on date with him at Disneyland
487. How TVXQ wants to go on dates with every single Cassiopeia member
488. How some girls broke into TVXQ apartment and stole Changmin’s underwear
489. Yuchun’s greesyness
490. How TVXQ always looks over their rehersal
491. How we could name all of Jaejoong’s sisters names, Jini, Suni, Mikyung. Sookjin, Ahyoung, Yoosoon, Minjung
492. TVXQ trying to spell english
493. How Jaejoong came out on TaeGukGi
494. Jaejoong’s time zone rap
495. Their four lettered names
496. How TVXQ can be DBSG, DBSK, TVXQ, TOHOSHINKI, ????
497. How Yuchun got 1st place for most goodlooking
498. How Jaejoong got 2nd place for most goodlooking
499. How Jaejoong is a camera “whore”
500. Changmin loving Video games
501. Changmin loving to read
502. How TVXQ took pictures with Hamasaki Ayumi
503. Yuchun’s and Changmin’s way of eating ramyun on the setting of Magic Castle
504. How all of them are so cute eating chicken
505. How Yuchun acts like he’s being wangdda
506. How TVXQ is so respectful to all the “sunbae” singers
507. How they got to sing with BoA and The Trax
508. How Jaejoong and Junsu still look cute as money
509. How Yuchun acting like he was sleeping is so cute
510. Thanks To MV
511. Tri-Angle MV
512. Mid Uh Yo MV
513. Hug Korean MV
514. Hug English MV
515. Stay With Me Tonight MV
516. How Yuchun’s smile is so freaking sexy
517. Micky’s PERFECT heart shaping thingy with his hands
518. Jaejoongs attepmt to make a heart with his hands to the fans
519. How TVXQ looks pretty as girls
520. How there are picture of TVXQ resteraunts
521. How TVXQ helped the disabled
522. How Changmin stopped eating just to help someone
523. How Changmin opened the door for the grandma in the Smart CF
524. How Jaejoong was pushing Yunho on rollerblades
525. How Jaejoong picked up the little kid in Smart CF
526. Yuchun’s little mambo dance
527.The fact that when I get together with my friends all I do was talk about them!^_^
528. TVXQ PAPER DOLLSS
529. How Jaejoong would look most good in everything
530. How Junsu won the Being a Girl Contest
531. How Junsu dances to Valenti
532. How Junsu dances to Sung In Shik by Park Ji Yoon
533. How TVXQ came out on Comedy House when they’re not even that funny
534. How all of them study Japanese and English and Chinese so hard
535.Jaejoong’s hairless armpits
536. Yunho’s red underwear
537. Yuchun’s blue underwear
538. Yuchun’s Micky Mouse boxers
539. The fact that Jaejoong is Bloodtype O
540. The fact that Yuchun is Bloodtype O
541. The fact that Changmin is youngest but is the tallest in TVXQ
542. The way that TVXQ sings “Bbo Bbo Bbo”
543. The way that TVXQ sings “Pong Dang Pong Dang”
544. Yuchun’s cute fobbish way of saying “water”
545. Junsu’s copying of saying “water”
546. The way that TVXQ sings “Mountian Spring”
547. I love all their songs!
548. Their sexy ‘The Way U Are’ outfits!
549. The fact that Jaejoong loves “3.6.9″ Game
550. The fact that Jajeoong loves to read Dragon Ball Z
551. The thing that Jaejoong thinks when looking at the mirror is “Mommy”
552. The fact that Jaejoong is like the “Mom” of TVXQ
553. The fact that Yunho is like the “Dad” of TVXQ
554. The way Jaejoong sleeps on his belly (Shrimp postion)
555. The fact that Jaejoong is scared of cockroaches
556. The joke that TVXQ always says “Ee rul goh eet nae~”
557. Jaejoong’s first kiss was in 6th grade
558. Changmin has never had a girlfriend
559. The fact that Jaejoong’s nickname is Boojaejoong~
560. The fact that Changmin thinks he is too dark
561. TVXQ’s Hug outfit is the far by most cutest outfits!
562. The fact that Changmin’s idea of a date is jogging with the girl
563. The fact that Changmin is Buddhist but sings songs dealing with Jesus
564. That I laugh, cry, and smile everyday because of TVXQ…
565. That Changmin at his age has NO interest in girls what-so-ever
566. The fact that Yunho likes Jeon Ji Hyun
567. Junsu’s becoming a singer is the unacheived dreams of his mother
568. The fact that Junsu is Bloodtype B, but doesn’t seem like it cause
Bloodtype B guys are known to be players(This should be Micky!)
569. The fact that Junsu mentioned Hyukjae in like every single question that he answered for a survey he once did
570. Changmin’s way of motion in Hug perf. when he is singing the second verse
571. Changmin’s way of saying “Mad Eet Nun” in Hug
572. Junsu thinks that he is ‘Perfection’
573. How Jaejoong eats hamburger in front of Tei
574.How Changmin looks so scary when people are video taping him when
eating chicken
575. The fact that Junsu thinks he was a prince in his past life
576. The fact that TVXQ is close to The Trax
577. The fact that Cassiopeia is so annoying but so close
578. The fact that Junsu’s so nice, even if the other members tease him that he has red face he doesnt get mad
579. Yuchun’s Drive outfit (where he ties the front of his shirt )
580. Changmin’s Magic Castle outfit! SO HOT
581. The little finger thingy in The Way U Are perf. during the chorus
582. Yuchun’s lovely headphones~
583. The TVXQ wristband that Yunho received from his fans
584. How TVXQ is always so poliete whenever, where ever
585. TVXQ all waving at the same time
586. Yuchun’s one million trillion zillion gagillion dollar smile
587. Yunho’s sniff the flower picture
588. TVXQ all wearing the same aporn
589. Jaejoong’s non-buttoned white shirt in the Mid Uh Yo LA MV
590. Jaejoong in the 1st TVXQ Ting CF
591. Yuchun in the 1st Ting CF
592. Jaejoong’s sexy Tri-Angle hair (they say he looks like Legolas in LOTR!)
593. TVXQ’s Magic Castle look, prince look
594. Yuchun acting like a kindergartener
595. TVXQ’s ability to laugh whenever
596. TVXQ necklaces
597. Jaejoong’s prettiness wearing a crown
598. TVXQ’s pretty letter bracelets
599. Junsu and Yuchun’s couple ring!!!
600. Changmin and his hot self in a school uniform
601. Yuchun and Junsu going(went) to the same high school
602. Junsu and Yunho being accepted into collegeeee!
603. TVXQ always practicing singing on the karaoke
604. TVXQ holding fake stars could never be ANY hotter
605. The remote control car that comes out on the TVXQ Photobook
606. The fact that TVXQ has so many items for sale
607. Yuchun looking so much like Harry Potter
608. Junsu’s lovely rainbow long sleeved shirt (that he wears alot)
609. The same shirt Yuchun(RIVAL) and Yunho(HOTMAIL) wore
610. Yoojaesuk LOVES yuchun with a passion
611. Yoojaesuk LOVE yunho with a passion
612. Shinjunghwan loving yunho
613. Shinjunghwan loving yuchun
614. The TVXQ netizen thingy is so effing funny
615. Yuchun’s lovely shades in the Photobook
616. The TVXQ training outfit!
617. The fact Changmin and Yuchun drinking the same slushy
618. The lovely TVXQ character pillows
619. Yuchun crying at the end of a Mid Uh Yo perf.
620. The many lovely TVXQ pins that they sell everywhere in Korea just for fifty cents
621. Yuchun’s pimp player hat
622. JAEJOONG = SHREK
623. Changmin replying to all of his fans SMS messages
624. Yuchun’s sexy Adam’s apple
625. Changmin’s soaked-with-water face in The Way U Are MV
626. Junsu and his lovely Poccari Sweat drink
627. Yunho’s make believe “Kan Cho” Ad
628. How TVXQ was is Bonsang of their first year of debut
629. Because TVXQ are doing better than a lot of the singers that have been out there for years
630. How TVXQ has the potential to love little kids
631. Yuchun’s fuzzy scarf in the Magic Castle outfits
632. Yuchun’s fuzzy jacket which makes him look like a eskimo
633. Yuchun’s face expression that makes him look constipated
634. All of the TVXQ members playing basketball makes them look sexy
635. Junsu’s doggie is also cute (RICHIE…the name of the dog…)
636. Yunho’s doggie is also cute too
637. Micky saying “Everyone~ I think I’ve fallen in love. With all of my
fans” before performing Whatever They Say at a Ting concert
638. TVXQ’s ability to make three girls sneak in the boys bathroom stalls just to
see TVXQ (Xiah was in there?
639.TVXQ still taking signatures in a position of which they were sorta uncomfortable
640. Yunho crying after a stupid girl flicking him off
641. Yunho’s sexy dance at Nol Luh Wah
642.TVXQ dance Lee Mario Dancing Steps!
643. Junsu and Jaejoong practicing Lee Mario dance at the Hair Salon
644. TVXQ singing “Sa Rang Hab Nee Dah” by Tim
645. The sexyness in all of the TVXQ members when wearing school uniforms
646. Changmin and Yunho and Junsu’s hair after riding the bungee jumping sorta thing at LA
647. TVXQ’s sexy Hollywood Bowl perf.
648. Yuchun trying to tell everyone a secret but the other members blocking him (and how yuchun keeps coming back)
649. Yuchun’s gangster self back in Virginia
650. One of Junsu’s nicknames being Chicken
651. TVXQ kissing other TVXQ members when sleeping
652. They mentioned TVXQ in Bom Nal!
653. TVXQ’s poster was in the drama Kweh Girl Choong Hyang
654. Shinjunghwan trying to do Yunho’s lovely robot dance
655. How Shinjunghwan’s dance is somewhat similar but not really
656. Jaejoong’s Bae Bah Jih in his baby pictures
657.Jaejoong and Changmin trying to feed us(the fans..) cereal!!!
658. Three TVXQ storybooks
659. Two Korean singles
660. Their lovely Japanese song “Stay With Me Tonight”
661. How TVXQ looks so photoshopped on the cover of SWMT but are amazingly still hot
662. Jaejoong is pretty cause his older sisters
663. How Jaejoong sometimes acts feminine
664. Junsu and Junho are ferternal twins
665. Cassiopeia fluffy hats!Changmin models for it.
667. The way Yunho says “Jang Nan Ggooh Ruh Ggeee!”
668. When Yunho said that Tony, Kim Jaedong, and someone else that they’re old on Xman
669. Yuchun’s disco(?) sorta dance on Xman
670. Yunho’s sexy collar bones
671. Yuchun’s sexy collar bones
672. Changmin’s sexy sweating
673. TVXQ getting into that stupid accident and fans supporting them
674. How TVXQ has a lot of anti’s but TVXQ tries to handle it as best as possible!
675. Changmin trying to look serious
676. How Junsu acts like a little kid
677. How Junsu says “I Love Ooh yoo!”
678. How Yunho acts like a little kid
679. How Yuchun kisses at the camera screen
680. How Yuchun acts like a little kid
681. How Changmin is the youngest but sometimes acts the oldest
682. How they dance
683. How TVXQ always practices
684. Junsu’s awesome laughingQ
685. How Changmin always reads his fanletters when he has time!
686. Changmin’s most memorible gift was a whole box of fanletters sent from the fans!
687. Junsu get caught watching porn
688. Junsu taking pictures with his camera
689. Junsu trying to copy Usher but ends up hitting his face with his necklace
690. TVXQ came out on MiSa for like a minute in the TV behind So Ji Sup!
691. Junsu proposing to Yuchunnn
692. Junsu’s 100 Questions & Answers
693. Changmin’s 100 Questions & Answers
694. Yuchun’s 100 Questions & Answers
695. Jaejoong’s 100 Questions & Answers
696. The fact that Changmin is always smiling even he doesnt feel good
697. Changmin is good at crying
698. Jaejoong babbled on him crying
699. Changmin is good at eating. VERY good
700. Changmin is an over-acheiver in everything he does
701. How Jaejoong is always looking at the camera
702. Changmin’s head jerking thing in Hug Perf.
703. How Yunho tries to do it also but ends up hurting his neck
704. How Changmin pushed Yunho out of the way to show him how it’s done?
705. Changmin’s cute/weird expressions toward the camera
706. How Jaejoong has a passionate love towards H.O.T(H.O.T = High Five Of Teenagers…)
707. How TVXQ tried copying Shinhwa
708. TVXQ’s no smoking jingle was so cute
709. Junsu’s head rocking thing is crazy
710. Jaejoong’s ability to look like he is really crying in the Ting CF
711. Yunho’s ability to jump REALLY high
712. TVXQ jumping all together in front of a theater in LA
713. Yunho jumping off a swing set nonstop like 826275256198 times
714. How Junsu always listens to his fans
715. Yunho is yet TVXQ’s leader
716. TVXQ first said they didn’t have a leader, but Yunho is it anyway
717. Yunho is from KwangJoo
718. Yunho’s sexy self riding a motorcycle in Nonstop5
719. Junsu is Christian
720. Jaejoong is Christian
721. Yuchun is Christian
722. Yunho is Christian
723.Changmin is the only non-christian person in TVXQ(he is buddist )
724. Junsu moonwalks… EVERYWHERE (even to the bathroom!)
725. Micky saying Aegiyah in a sexy way
726. Junsu saying Aegiyah in a baby way
727. Yunho saying Aegiyah in a cute way
728. Changmin accidentally saying a curse word in korean
729. Jaejoong is good at drinking
730. Changmin screaming in Tri-Angle
731. How Jaejoong looks so hot in a wife-beater
732. How Jaejoong offering ME roses in Hug MV
733. How Yunho winks at ME in Hug MV
734. Jaejoong brushing his teeth with Pjs!
735. Junsu’s attepmt to try to touch his nose with his tongue
736. Yunho trying to play drums on Junsu’s head XD
737. Jaejoong’s ability to keep laughing at absolutely nothing
738. Jaejoong’s sexy fake tatoo (he has it in somewhere bottom of the stomach…)
739. Jaejoong’s sexyness when wrapping a snake around his neck
740. Changmin is a GREAT student in school (his parents were teachers?)
741. TVXQ trying never to leave anyone out
742. Changmin’s cool kneeling down on the stage when screaming part in Tri-Angle
743. Changmin likes moonwalking
744. TVXQ and 7Princess took pictures together
745. Junsu is sucha blonde
746. Junsu’s mother was a former Miss Korea

Credit: Asianfanatics


DBSK – Love In The Ice (indotrans)

Kecil dingin tanganmu dan
gemetarnya bibirmu
mampu membawa bahwa tidak
terjadi apa-apa
apakah kamu takut mengingat
seseorang ? Berjuang untuk menelan kata-
kata yang muncul di bibirmu
pemandangan punggungmu sama
seperti jatuhnya salju putih
meleleh sedikit demi sedikit layaknya seperti bintang yang
tidak dapat meninggalkan langit
gelap
kita akan membawa mimpi ini
bersama slamanya
dengan Cinta dan Kepercayaan jika Aku adalah orang itu
sekali lagi
aku memeluk dengan erat hati
kerasmu didalam lenganku
s’lamanya
menentang tembok kenyataan bahkan dinginnya hati
Pada akhirnya air mata mengalir
Cahaya yang mengalir bagai bulu
menerangi dengan terang
dikegelapan
melewati,melalui waktu itu mampu merasakan hangat tubuh
masing-masing Didalam jantung yang berhenti
bernafas
setiap orang mempunyai bekas
dan helaan berat
Aku mencoba untuk menemukan
celah ketika Aku dapat menggambarmu didalam
pelukanKu Aku tidak dapat percaya hanya
dengan berbisik padamu,membuat
aku sangat gugup.
Hingga kita dapat bersama
diduniaKu Sendiri diakhir waktu, .
Hatiku, .
Jika kamu ditinggal sendiri, .
Jangan takut, .
Hingga akhir waktu aku akan
membiarkan kamu, . Tahu akan cintaKU, .
Aku akan melindungimu, .
Kamu tahu,karena AKU
MENCINTAIMU,AKU akan
membiarkan MU mengetahui
cintaku, . Layaknya seperti bintang yang
tidak dapat meninggalkan langit
gelap, .
Kita akan membawa mimpi ini
bersama s’lamanya, .
Dengan Cinta dan Kepercayaan, . Jika AKU adalah orang ITU, .
Sekali lagi, .
Aku memeluk dengan erat hati
kerasmu didalam LenganKU
s’lamanya


FanFiction / GoodBye Shim Changmin

Cast: all DBSK members

Length: oneshot

Author: mjjejelips

 

 

Malam itu, seluruh member DBSK sedang bersenang-senang merayakan keberhasilan mereka dalam menyelesaikan konser tour keempat mereka yang berakhir diJapan,

 

“akhirnya kita berhasil menyelesaikan konser ini! ” seru Yunho, leader DBSK

“dan sekarang saatnya kita bersenang-senang! ” sambung Yoochun

 

Semua member melakukan chers untuk merayakan keberhasilan mereka. Tetapi tidak bagi Changmin. Ia terlihat menjadi pendiam malam itu.

 

“Changmin-a! ” panggil Yunho

Changmin menoleh kearah Yunho

“apa kau sakit? Kenapa kau menjadi pendiam malam ini? ”

“aniyo. Aku hanya takut hyung.. ” jawab Changmin lesu

“mwo? Takut? Taukut apa Changmin-ssi? ”

“aku takut kalau setelah ini kita tak bisa berssengsenang bersama lagi”

“aigoo ~ kau jangan berpikiran aneh seperti itu, changmin-a! ” ujar Jaejoong

“geurae, sebaiknya kau membuang pikiran aneh itu dan ikut bersenang-senang. Kkajja! ” ajak Yunho

“ne, gomawo hyung”

 

Kemudian, Changmin mulai bergabung bersama keempat member lain.

 

Next Day @ DBSK’s Dorm

“sarapan siaap! ” ujar Jaejoong sambil membawa semangkuk sayur

“selamat makaan! ” ucap Junsu yang telah duduk dikursi meja makan

 

Kemudian, seluruh member DBSK memakan sayur yang sudah dibuatkan oleh Jaejoong itu.

 

“hyung, apa hari ini kita libur? ” tanya Yoochun setelah selesai makan

“sepertinya” jawab Yunho singkat

“hm.. jaejong hyung! ”

“waeyo chunnie-a? ”

“mau main bola berang tim? ”

“aniyo, kali ini aku tak bisa ikut. Aku mau menemani Yunho”

Yoochun manyun lalu menoleh pada Junsu yang sedang asik membaca majalah

“Junsu-a! ”

“wae? ”

“mau main bola sama timku? ”

“mm.. boleh. Kapan? Sekarang? ”

Yoochun mengangguk

“ne, kkajja! Kita berangkat sekarang! ” Yoochun beranjak lalu menarik tangan Junsu

“annyeong~ ” pamit Junsu

 

Setelah Yoochun dan Junsu pergi, sekarang tersisa 3member di dorm.

 

“Yunho-ssi, kita jadi berangkat? ”

Yunho mengangguk lalu menghampiri Jaejoong dan berjalan keluar dorm

“eit, tunggu. Bagaimana dengan Changmin? ”

Jaejoong menarik lengan Yunho lalu barjalan menuju kamar Changmin

 

Ya, setelah sarapan tadi, Changmin langsung kembali kekamarnya. Entah mengapa, setelah konser itu selesai, Changmin menjadi pendiam dan selalu berbicara aneh.

Seperti halnya kemarin malam saat akan tidur, Changmin mengatakan sesuatu pada Yoochun,

“hyung, sepertinya sebentar lagi kita tak dapat merasakan kebahagiaan ini bersama lagi”

Yoochun yang memang sudah merasa ngantuk, tak menghiraukan ucapa Changmin malam itu.

 

“Changmin-ssi! ” Yunho memanggilnya pelan saat melihat Changmin sedang tidur membelakangi pintu kamarnya

Changmin menoleh kearah Yunho dan Jaejoong

“apa kau sakit? ”

Changmin hanya menggeleng

“Minnie, kami mau pergi. Kau mau ikut atau tetap tinggal di dorm sendirian? ” sekarang giliran Jaejoong yang bertanya

“aku dirumah saja hyung” jawab Changmin pelan

“gwenchanayo? Kenapa kau akhir-akhir ini tampak pucat? ” tanya Jaejoong lagi

“aku hanya takut hyung.. ”

“takut? Takut apa, minnie-ssi? ” tanya Yunho penasaran

“aku takut kalau kita tak bisa bersenang-senang lagi setelah ini”

“aigoo ~ hentikanlah omongan anehmu itu, Changmin-ssi! kau selalu saja bicara aneh sparti itu sejak semalam” ucap Yunho sedikit keras karena emosi

“mian.. ” ucap Changmin lalu kembali mambelikkan badannya membelakangin Yunho dan Jaejoong

“sudahlah Yunho-ssi. lebih baik, kita tinggalkan Changmin sendirian. Mungkin ia butuh waktu untuk sendiri” ucap Jaejoong

“ne” Yunho pun angsung mebalikkan badannya dan berjalan keluar dari kamar Changmin

“gomawo Joongie hyung” ujar Changmin sambil menoleh kearah Jaejoong

Jaejoong hanya tersenyum lalu melangkahkan kakina keluar kamar dan menutup kamar Changmin

 

Setelah Jaejoong dan Yunho pergi, Changmin beranjak dari kasurnya dan berjalan menuju mejabelajarnya lalu menulis sesuatu,

 

Kenapa semua hyungku menganggapku aneh? Apa sekarang wajahku berubah? Apa seorang penyihir merubah wajahku? Aish, itu semua tak mungkin.

Setelah konser itu, aku merasa sesuatu akan dating untuk mejemputku. Entahlah, itu benar atau tidak. Mungkin tak sampai seminggu sesuatu itu akan dating.

Grup, ketenaran, fans, orangtua, dan sahabat. Mungkin semua itu akan kutinggalkan. Mianhae.. jeongmal mianhae. Maaf kalu aku telah berbuat slah pada kalian semua.

Mungkin “ia” akan datang jika hari sedang tak cerah. Dan hari ini adalah hari yang cerah. Jadi, “ia” tak mungkin datang hari ini. Ah, babo sekali aku ini. Mana mungkin aku bisa mengatur kapan “ia” akan datang. Aigoo ~ Changmin baboya!

Selamat tinggal semua, Yunho hyung, Jaejoong hyung, Chunnie hyung, dan Junsu hyung. Aku akan selalu ada disambping kalian semua. Dan aku berharap grup kita, Dong Bang Shin Ki akan selalu sukses. Aku akan selalu mendukung kalian semua. Kalian semua adalah the best hyung yang aku miliki. Kalian sudah kuanggap seperti kakak kandungku sendiri. gomawo untuk semuanya.

Yunho appa, Joongie umma, Chunnie ahjussi, Junsu ahjuma, dan Minnie si anak bungsu. Itulah keluarga kita, keluarga Dong Bang. Aku takkan melupakan itu. Sekali lagi, aku ingin mengucapkan terimaksih untuk semuanya.

aigoo ~ sekarang langit tampak mendung. Tuhan, jangan turunkan hujan sekarang. Kasihan Chunnia hyung dan Junsu hyung yang sedang bermain bola.

Dari dalam, kulihat angin berhembus sangat kencang. Apa mungkin ini akan terjadi? Ah, tidak mungkin, itu masih lama.

Sudahlah, rasanya badanku lelah sekali hari ini. Padahal daritadi aku tak melakukan apapun kecuali sarapan dan tiduran. Aku ingin tidur sekarang. Selamat tidur semua ~

Annyeong ~

 

Kemudian, Changmin berjalan menuju kasurnya dan mulai memjamkan matanya. Sesaat kemudian, ia telah tertisur. Tidur dalam kedamaian.

 

ChunSu POV

“aigoo ~ Junsu-a, ayo kita pulang! Sebentar lagi hujan akan turun” ujar Yoochun

“ne, kkajja hyung! ”

“annyeong ~ ” pamit Yoochun sebelum mereka berdua pulang

 

@ DBSK’s Dorm

“apa Jaejoong hyung dan Yunho hyung belum pulang? ” tanya Junsu begitu mereka sampai dorm.

Sepi. Itulah yang mereka berdua rasakan ketika sampai di dorm

Yoochun hanya mengangkat bahunya dan menjawab,

“mungkin belum”

“apa Changmin ikut bersama mereka? ”

Yoochun menghela nafas

“Junsu-a! ” panggilnya

“hm..?! ” Junsu menoleh dengan wajah innocentnya

Sebenernya Yoochun gemes sama dongsaengnya yang satu ini. Gimana engga? Junsu selalu bertanya dengan wajah innocent seperti anak kecil yang membuat Yoochun gemes ngeliatnya

“tadikan, kita pergi duluan, jadi hyung juga gatau Changmin ikut meraka atau enggak”

“oiya yah.. ” Junsu menggaruk kepalanya sambil nyengir geje

Yoochun yang ngeliat makin nafsu pegen ngabisin tu anak -______-

 

Sesaat kemudian, Jaejoong dan Yunho masuk dengan keadaan setengah basah karena kehujanan.

 

“Yunho hyung, mana Changmin-ssi? ” tanya Junsu begitu Yunho dan Jaejoong masuk

“Changmin? ” Yunho balik bertanya

“ne. kalian idak bersamanya? ” kini giliran Yoochun yang bertanya

“aniyo, dia sedang dikamarnya. Mungkin ia butuh waktu untuk sendiri” jwab Jaejoong

“kalau gitu, aku akan menghiburnya sekarang” ucap Junsu lalu tersenyum cute

Lagi-lagi Yoochun menghela nafas lalu berkata,

“shirreo Junsu-ssi. changmin butuh waktu untuk sendiri, jadi biarkan dia sendiri. arasseo? ”

Junsu hanya ngangguk-ngangguk

 

Sebenernya Yoochun bingung, “sebenernya siapa sih yang jadi maknae? ”, itu adalah pertanyaan Yoochun sejak masuk di DBSK

 

“aku akan memasakkannya bubur” ucap Jaejoong lalu berjalan menuju dapur

“eh? Jaejoongie! ” Yunho menahan tangan Jaejoong

“wae? ”

“mau aku bantuin? Kau pernah bilang, kalau kau sedang memasak selain garam, aku juga penting” tawar Yunho sambil senyumsenyum menggoda Jaejoong

“boleh. Kkajja! ” Jaejoong menarik tangan Yunho #kyaa ~ YunJae moment XD

Yoochun yang ngeliat YunJae couple langsung mual, sedangkan Junsu sedang asik pengang-pegang hidungnya #ini sebenernya yang jadi maknae siapa sih?

 

Setelah selesai membuat bubur, Jaejoong membawa buburnya dan berjalan menuju kamar Changmin. Dibukanya pintu secara perlahan. Ia menemukan si maknae sedang tidur. Kali ini ia tak tidur membelakangi pintu, tapi ia tidur telentang.

 

“Changmin-ssi, ireona! ” Jaejoong mengguncangkan bahu Changmin pelan

Changmin hanya diam

“Minnie, ireona! ” Jaejoong bersaha membangunkannya lagi

Changmin masih tetap tak bergeming

“Changmin-ssi! ” ucap Jaejoong sedikit keras

Sama seperti tadi, Changmin tetap diam

 

Karena ketakutan, akhirnya Jaejoong keluar dengan sedikit berlari menemui ketiga temannya, Yunho, Yoochun, dan Junsu.

 

“Joongie-a! waeyo? ” tanya Yunho yang heran melihat Jaejoong ketakutan

“kenapa kau lari-lari? ” tanya Yoochun

“dan juga kenapa hyung tampak ketakutan? ” Junsu ikut menimpali

“eum.. aku sudah membangunkan Changmin berkali-kali, tapi ia tetap tak mau bangun”

“yasudah, biar kubangunkan” Yunho berjalan menuju kamar Changmin bersama Jaejoong

“ikut hyung ~ ” ujar Junsu dan Yoochun lalu berjalan mengikuti Yunho dan Jaejoong kekamar Changmin

 

@ ChangMin’s Room

“Changmin-ssi, ireona! ” Yunho mencoba membangunkan Changmin

Namun, Changmin hanya diam

“Minnie, ireona! ” Yoochun ikut membantu Yunho membangunkan Changmin

Changmin tetap saja diam tak bergeming

“hyung, sepertinya Minnie menulis sesuatu sebelum tidur” Junsu mengambil sebuah buku yang terbuka

“berikan padaku! ” perintah Yunho

 

Lalu, Yunho membaca tulisan dalam buku itu,

 

“TIDAK! INI TIDAK MUNGKIN!! ” teriak Yunho

“waeyo Yunho-ssi? ” tanya Jaejoong lalu mengambil buku yang ada ditangan Yunho dan membacanya bersama Junsu dan Yoochun

“m..mwo? ini tak benarkan? ” mata Jaejoong mulai berkaca-kaca

“Minnie ~ ” ucap Junsu lirih

“Changmin-a! changmin-a! hentikan permainanmu ini ssekarang! Bangunlah Changmin-a! ” Yochun mengguncangkan badan Changmin lebih keras sambil berteriak

Tetap saja Changmin diam tak bergerak

 

Jaejoong mencoba memegang kening Changmin, dingin. Ya, kening dan badan Changmin sudah dingin. Airmata Jaejoong pecah. Sekarang dicobanya memeriksa denyut nadi Changmin. denyut nadi Changmin sudah tak berdetak. Airmata Jaejoong sudah mengalir deras di pipinya. Dilihatnya Changmin yang sudah pergi. Diwajah Changmin terdapat sebuah senyuman, senyuman kedamaian.

 

“Changmin-a! Changmin-a! ” teriak Yunho

Jaejoong berusaha menengkan Yunho yang mulai menangis melihat kepergian teman mereka

“ia sudah tenang disana” bisik Jaejoong

“aniyo! Ini tidak mungkin! Jaejoongie, katakan kalau ini semua hanya mimpi ! ” teriak Yunho keras. Ia benar-benar tak rela kehilangan Changmin. Bukan hanya Yunho, namun semua member juga tak rela dengan kepergian Changmin

“Yunho-ssi, uljjima! ” ucap Jaejoong dengan suara yang bergetar karena menahan airmatanya

“Minnie, hyung mintamaaf karena tadi sudah membentakmu. Hyung tidak tau kalau tadi adalah pertemuan terakhir kita” ucap Yunho. Ia sudah tampak lebih tenang daripada sebelumnya

“Minnie ~ ” ucap Junsu lirih, airmatanya sudah mengalir deras di pipinya

“Minnie, hyung mintamaaf karena kemarin hyung tak menghiraukan ucapanmu” ucap Yoochun lirih, airmatanya juga sudah mengalir deras di kedua pipinya

 

Yunho, Jaejoong, Junsu, dan Yoochun hanya bisa membiarkan airmata mereka pecah meratapi kepargian teman sekaligus dongsaeng mereka itu. Mereka benar-benar tak rela apabila Changmin meninggalkan mereka. Tapi, apa boleh buat, Changmin sudah tenang disana.

Apa artinya Dong Bang Shin Ki tanpa seorang Max Changmin?

 

 

Dong Bang Shin Ki adalah keluargaku, kehidupanku, dan temanku. Aku berharap grup kita akan selalu bersinar sepanjang masa.

Untuk fans, terimakasih telah menjadi seorang Cassiopeia. Aku tak akan bisa setenar ini kalau bukan karena kalian. Tetaplah menjadi Cassie yang selalu mendukung DBSK, oke?

Untuk para hyungku, tetaplah menjaga persahabatan kita. Aku tak ingin melihat masingmasing dari kita. Kita adalah 5 menjadi 1. jadi, aku tak harap kita tak akan berpisah.

Mianhae.. jeongmal mianhae

 

– Shim Changmin –


FanFiction / Best Gift

Cast:

–        DBSK Junsu

–        Park Hye Jin

Other cast:

–        DBSK Yoochun

–        DBSK Jaejoong

–        DBSK Yunho

–        DBSK Changmin

–        SNSD YOONA

–        SNSD Yuri

genre: romance

author: mjjejelips

“oppa tau besok hari apaa?” tanya HyeJin sambil bergelayut manja di lenganku

“besok hari sabtu. ada apa?” jawabku tanpa mengalihkan pandanganku dari screen iPhone-ku

“oppa benar-benar tidak tau besok ada apa?” tanyanya lalu duduk dengan tegak dan melepaskan lenganku

Aku menoleh kearahnya

“tidak”

“tidakkah oppa pernah memperhatikan hubungan kita? kalau memang oppa sayang padaku, harusnya oppa mengerti besok hari apa dan tanggal berapa!” ujarnya marah lalu pergi meninggalkanku sendirian

“memang apa salahku??” tanyaku pada diriku sendiri

Aku melangkah masuk ke dalam dorm sambil menggaruk kepalaku karena masih bingung dengan apa yang dimaksut HyeJin barusan. Saat melewati ruang tamu, tak sengaja mataku melihat sebuah kalender yang terpajang di dinding.

“OMO!!” ucapku keras, terkejut dengan apa yang kulihat

“yaa ~ ada apa, Su-ie?” tanya Jaejoong hyung dan Yunho hyung yang tau-tau saja muncul di ruang tamu

“tidak apa-apa hyung” jawabku lalu berlari meninggalkan mereka di ruang tamu

“Chunnie-aa~~” ucapku begitu mendobrak pintu yang ditutup

“OMO!!” ucapku terkejut dengan apa yang kulihat. Yoochun sedang memeluk Changmin yang tertidur pulas di sampingnya, dan kulihat mereka tidak memakai atasan

“sst.. keluarlah! tunggu aku di luar!” ucapnya pelan

Sesuai dengan perintahnya, akupun keluar dari kamar dan menunggu Yoochun di depan pintu.

ceklek.

“ada apa, Su-ie? kau hampir saja membangunkan Minnie” tanya Yoochun begitu keluar dari kamar. Dan kulihat ia sudah memakai atasannya kembali.

“aku bingung, Chunnie-aa~”

“bingung kenapa?”

“tadi HyeJin marah padaku karna aku tidak ingat besok hari apa.. dan ia meninggalkanku sendirian tadi”

“memang ada apa dengan besok?”

“besok adalah hari ulangtahun HyeJin dan tanggal jadian kami”

aigoo ~ kau ini bagaimana bisa lupa dengan hal sepenting ituu?”

“entahlah.. lalu apa yang harus kulakukan?”

“memberinya hadiah, tentu saja”

“aku sudah tau itu.. masalahnya, hadiah apa yang harus kuberikan untuk HyeJin?”

“sesuatu yang spesial”

Aku memandangnya bingung

“tunjukkanlah bakatmu bermain piano! ia pasti akan sangat terkesan dengan hadiah yang kau berikan” jawab Yoochun lalu tersenyum

Kubalas senyumannya itu, dan memeluknya senang

gomawo Chunnie-aa~ kau memang sahabat terbaikku”

ur welcome, my dolphin” balasnya

Tak lama kemudian, aku melepaskan pelukanku dan mengucapkan terimakasih sekalilagi, baru kemudian aku berlari meninggalkannya.

Aku duduk di kursi piano yang terletak di ruang tengah dorm (catatan: aku adalah member sebuah boyband ternama, Dong Bang Shin Ki). Malam itu, aku mulai belajar memainkan lagu yang dulu pernah kumainkan saat SBS Gayo Daejun, My Everything milik 98 degrees.

HyeJin POV

Dia benar-benar keterlaluan! Dia benar-benar lupa dengan hari ulangtahunku yang juga bertepatan dengan tanggal jadian kami. Ya Tuhan, sebenarnya dia serius atau tidak denganku?? Aku hanya bisa berharap, kau ingat dan memberikan hadiah yang spesial untukku, oppa.

Saturday, September 10th 2010

Hari ini, merupakan hari ulangtahunku sekaligus hari jadianku yang ke 3 dengan Junsu-oppa. Tidak seperti yang kuharapkan, Junsu-oppa belum mengucapkan apapun padaku pagi ini. Menelpon saja tidak. Astaga, dia benar-benar melupakannya! Ya Tuhan, sebenarnya dia serius padaku atau tidak sih?

Walaupun aku masih marah dengannya, saat ini aku ingin sekali menghubunginya. Barangkali saja ia ingat dengan hari ini. Kuambil ponselku yang tergeletak di meja. Segera kucari nomor telpon Junsu-oppa, baru kemudian aku menekan tombol berwarna hijau.

>> Lovely Dolphin calling <<

Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif. Cobalah beberapa saat lagi.

Aish, kenapa nomor Junsu-oppa tidak aktif? Kemana dia?

Karena nomor Junsu-oppa tidak bisa dihubungi, maka kuputuskan untuk menghubungi dorm-nya saja.

“halo?” sapa seorang cowok yang kuketahui ini adalah Changmin-oppa

“Changmin-oppa?” tebakku

“HyeJin? iya, ini oppa. ada apa menelpon? tumben sekali kau menelpon ke dorm. bagaimana kabarmu?”

“kabarku baik-baik saja, oppa. bagaimana dengan oppa dan member lain? apa semua baik-baik saja?”

“aku dan yang lain baik-baik saja kok. ohya, kau ada perlu apa menelpon?”

“syukurlah. oh, itu.. oppa tau sekarang Junsu-oppa sedang ada dimana? kenapa poselnya tidak aktif?”

“Junsu-hyung sejak pagi pergi bersama Joongie-hyung, Chunnie-hyung, dan Yunho-hyung. oh, mungkin saja ponselnya sedang lowbat”

“jadi sekarang oppa sendirian di dorm? kenapa tidak ikut pergi? yaa, mungkin saja”

“iya, Yunho-hyung nyuruh oppa buat jaga dorm. ohiya!” seru Changmin-oppa tiba-tiba

“ada apa, oppa?”

“hari ini ulangtahunmu,kan? selamat ulangtahun, dongsaeng~ jadi, berapa umurmu sekarang?”

Astaga! Changmin-oppa saja ingat ulangtahunku, tapi kenapa Junsu-oppa yang statusnya sebagai kekasihku tidak ingat ulangtahunku?

“ah, terimakasih oppa. ini ulangtahunku yang ke 20”

“maaf, oppa tidak bisa memberimu hadiah. oppa tidak tau apa kesukaanmu” jawab Changmin-oppa yang dari nada bicaranya menampakkan penyesalan

“tidak apa-apa kok oppa, doa untukku saja sudah cukup kok” ucapku

“oh, maaf oppa. sepertinya aku tidak bisa berlama-lama lagi mengobrol dengan oppa. aku ada urusan. daah~” ucapku mengakhiri obrolan kami

“baiklah. daah~”

Kutekan tombol merah yang ada diponselku, untuk memutuskan telpon. Seusai mematikan telpon, aku beranjak ke tempat tidur dan kembali membaca novel yang memang belum selesai kubaca.

POV end

Junsu POV

“setelan tuxedo berwarna putih ini sepertinya cocok untukmu. cobalah!” ucap Yoochun sambil memberiku setelan tuxedo berwarna putih

“bagaimana kalau yang berwarna hitam? sepertinya kau lebih cocok menggunakan yang berwarna hitam daripada putih, Su-ie” timpal Yunho-hyung sambil memberiku setelan tuxedo yang ia pilihkan

“bagaimana kalau tuxedo putih dengan jas hitam? menurutku itu lebih cocok untukmu” ujar Joongie-hyung

“kau coba saja tiga-tiganya, Su-ie. keluarlah kalau sudah mencoba, biar kami bisa menilaimu” ucapnya lagi

Aku melangkah masuk kedalam fitting room untuk mencoba ketiga setelan tuxedo yang disarankan oleh Yoochun, Joongie-hyung, dan Yunho-hyung.

Pertama, aku akan mencoba tuxedo yang disarankan oleh Yoochun, tixedo berwarna putih. Setelah memakainya, kubuka pintu fitting room dan mempertunjukkannya pada ketiga sahabatku itu.

“bagaimana?” tanyaku

“lumayan” komentar Joongie-hyung singkat

“cukup bagus” ucap Yunho-hyung

“bagus, kau cocok menggunakan yang putih” komentar Yoochun

“sekarang, cobalah tuxedo pilihanku!” perintah Yunho-hyung

Aku kembali masuk kedalam fitting room untuk mecoba tuxedo yang dipilihkan olehh Yunho=hyung. Selesai mencoba, aku melangkah keluar untuk memperlihatkannya lagi pada ketiga temanku itu.

“bagus, kau lebih cocok menggunakan yang berwana hitam” komentar Joongie-hyung

“kau tampan” timpal Yoochun

“kau lebih tampan menggunakan yang berwarna hitam, Su-ie” ucap Yunho-hyung

“sekarang, cobalah tuxedo yang kupilihkan!”

Aku pun kembali masuk ke dalam fitting room, dan mencoba tuxedo yang dipilihkan Joongie-hyung. Aku kembali keluar setelah mencobanya. Sama seperti yang kulakukan saat mencoba tuxedo yang sebelumnya.

“perfect. sudah kuduga kau akan cocok dengan pilihanku. yakan, Yun?” tanya Joongie-hyung pada Yunho-hyung

Yunho-hyung mengangguk sambil tersenyum menjawab pertanyaan Joongie-hyung, dan kemudian berkata,

“kau lumba-lumba paling tampan” pujinya

“kau benar-benar tampan, Su-ie” puji Yoochun

Aku hanya dapat tersenyum menanggapi pujian-pujian dari ketiga sahabatku itu

“oke, saatnya kita pergi!”

POV end

HyeJin POV

Tadi sore, tiba-tiba saja SNSD Yoona-eonnie dan SNSD Yuri-eonnie mengajakku ke salon yang katanya salon itu adalah salon favorit artis-artis terkenal. Hanya membutuhkan waktu kurang dari sejam, kami sudah sampai di salon. Aku tidak tau untuk apa mereka membawaku kesini.

“tolong buatlah dia tampak special malam ini!” ucap Yoona-eonnie pada salah satu pegawai salon

“eonnie, untuk apa kalian membawaku kesini??” tanyaku akhirnya

“sudahlah, kau tidak usah bertanya. nanti malam, adalah malam special untukmu” jawab Yuri-eonnie lalu tersenyum padaku

Malam special? Apa maksutnya?

“maksutnya apa eon?” tanyaku tak menngerti

“sayaang, sudahlah. nanti kau akan tau sendiri. ngomong-ngomong hari ini ulangtahunmu,kan?” tanya Yoona-eonnie

Aku hanya mengangguk menjawab pertanyaannya

“selamat ulangtahun” ucapnya

“selamat ulangtahun juga yaa.. ngomong-ngomong berapa usiamu sekarang?” tanya Yuri-eonnie

“terimakasih. usiaku 20tahun” jawabku sebelum akhirnya aku dibawa ke sebuah ruangan oleh pegawai salon tadi

“perfect. kau cantik sekali, dongsaeng-aa~~” puji Yoona-eonnie

“aku jadi sedikit iri padamu” ucap Yuri-eonnie

“terimakasih” jawabku malu-malu

“saatnya kita ke tempat tujuan!!” seru Yoona-eonnie

“tempat tujuan? memang kita mau kemana lagi?” tanyaku bingung

“sudaah, kau ikuti kami saja. yuk!”

Aku hanya dapat mengikuti mereka dari belakang, berjalan menuju mobil.

Tak sampai sejam, kamu sampai di sebuah taman.

“sekarang, turunlah! disana ada seseorang yang menunggumu” perintah Yoona-eonnie

“sampai bertemu lagi. daah” Yuri-eonnie melambaikan tangannya padaku sebelum akhirnya mobil Yoona-eonnie pergi meninggalkanku sendirian di taman ini.

Kulihat banyak lilin yang berada di taman ini. Aku merasa kagum dengan apa yang kulihat sekarang. Tunggu, tadi kata Yoona-eonnie ada seseorang yang menungguku. Tapi, dimana orang itu berada? Belum selesai aku bingung memiirkan orang yang dimaksut Yoona-eonnie, sebuah suara menyadarkanku.

“this song is only for you. listen this!” ucap cowok yang sedang duduk di depan sebuah piano putih yang tak jauh dari tempatku berdiri sekarang.

the loneliness of night alone

the search for strength to carry on

my every hope is seemed to die

my eyes had no more tears ro cry

you like the sun shining up above

you surrounded me with your endless love

and all the things I couldn’t see

are now so clear to me

oh yor the breath of life in me

the only one that sets me free

and you have made my soul complete

all time

for all time

you are my everything

nothing your love won’t bring

my life is yours alone

the only love I never known

your spirit pulls me through

when nothing else will do

every night I pray

on bended knee

that you will always be my everything

be my everything

you are my everything

nothing your love won’t bring

my life is yours alone

the only love I never known

your spirit pulls me through

when nothing else will do

every night I pray

I’m down on bended knee

that you will always be.. my everything

oh my everything

 

 

Airmataku langsung mengalir begitu Junsu-oppa selesai memainkan piano dan bernyanyi untukku. Aku menangis. Bukan menangis karna sedih. Aku menangis karna senang! Junsu-oppa memberiku hadiah yang sangat romantis pada ulangtahunku kali ini. Ia tidak pernah memberiku kado seromantis ini.

“jagiya..” ucap Junsu-oppa sambil berjalan mendekatiku

“jagiya..” panggilnya sekali lagi. Ia sekarang sudah tepat berada di depanku

“maafkan oppa karna kemarin telah melupakan hari ulangtahunmu dan 3rd anniversary kita. oppa benar-benar mintamaaf. kau mau memaafkan oppa,kan?” tanyanya. Raut mukanya benar-benar mengharapkan jika aku memaafkannya

Aku tersenyum lalu mengangguk, dan menjawab

“tentu saja, oppa”

Junsu-oppa tersenyum senang lalu mengambil sesuatu dari saku jasnya.

“apa itu, oppa?”

“kau tidak lihat? ini kalung. ini hadiah dariku” jawabnya lalu memasangkan kalung yang berinisial HJ itu ke leherku

“HJ? apa itu, oppa?”

“HyeJin-Junsu”

“itu tanda bahwa kita akan selamanya bersama” ucapnya lagi

“ini hadiah yang paling kusuka, oppa. terimakasih” ucapku lalu memeluknya erat

Ia membalas pelukanku

“itu semua sudah cukup untuk menebus kesalahanku kemarin,kan?” tanyanya

Aku hanya mengangguk sebelum Junsu-oppa merenggangkan pelukannya dan mendekatkan wajahnya ke wajahku. Bibirnya sekarang telah menempel di bibirku. Lama kami berciuman, sampai akhirnya Junsu-oppa melepaskan bibirnya dari bibirku.

“ayo kita main piano bersama-sama!!” ajakku lalu menarik tangannya dan duduk di kursi piano itu

melakukan suatu hal bersamanya adalah hal paling indah dalam hidupku

 

.::the end::.