Just another WordPress.com site

Posts tagged “SNSD

[Fanfiction] In Your Arms

edit-minsica

Author: @zerliinda
Casts: TVXQ Shim Changmin and SNSD Jung Jessica
Length: oneshot

==============================================================================================

Seperti malam-malam sebelumnya, malam ini Jessica hanya menangis di kamarnya. Ini sering dilakukannya semenjak beberapa tahun yang lalu. Momen-momen bersama orang yang dicintainya seakan berputar di kepalanya seperti rekaman sebuah film dokumenter. Semuanya. Tidak ada hal yang dilewatkan oleh Jessica.
Jessica sebenarnya bukan orang yang suka menangis. Tapi keadaannyalah yang memaksanya menjadi seperti itu. Ditinggalkan oleh seorang kekasih yang sangat dicintainya, itu jelas membuatnya tak bisa menahan airmatanya setiap ia teringat kembali oleh momen-momen yang diciptakan oleh mereka berdua.

“Oppa mau membicarakan apa? Kedengarannya serius sekali sampai mengajakku kesini?” tanya Jessica pada lelaki jangkung yang sekarang duduk tepat di hadapannya.
Terlihat Changmin menghela nafasnya sejenak. “Saat pertama kali Oppa melihatmu di halte, entah kenapa sejak saat itu Oppa jadi susah tidur. Yang ada di pikiran Oppa hanyalah kau, Sica. Oppa juga tidak tau kenapa. Tapi sekarang Oppa tau apa artinya itu…” Sekali lagi Changmin menghela nafasnya. “Saranghae. Maukah kau menjadi kekasihku, Sica?”
Jessica terlihat terkejut dengan pernyataan Changmin barusan. Ia tidak menyangka kalau cintanya pada lelaki jangkung ini ternyata tidak bertepuk sebelah tangan. “Nado saranghae, Oppa.” Jessica tersenyum.
“Jinjja? Apakah aku tidak salah dengar? Kau menerimaku, Sica?”
Jessica hanya mengangguk sambil tersenyum manis. “Gomawo, jagi.” ucap Changmin senang.

Jessica kembali meneteskan air matanya. Samar-samar ia mendengar lagu milik Krissy dan Ericka yang berjudul In Your Arms yang mengalun dari ruang tengah apartmentnya.

Remember those nights, we stayed up just laughing on the phone
Remember that time you said that “I would never let you go”
Remember that time when I said that we could never ever be
But I know it’s a lie because deep down inside

Refleks, ingatan Jessica kembali lagi ke masa lalu. Saat dimana ia dan kekasihnya itu masih bersama.

“Yaa Oppa?” panggil Jessica saat mereka tengah berjalan menuju apartment jessica.
“Ne, jagi?”
“Nanti malam menginap di apartmentku ya? Katanya sih nanti malam ada film bagus, aku ingin nonton dan ditemani Oppa~ mau ya?” pinta Jessica manja.
“Hmm… baiklah. Tapi nanti jangan lupa imbalannya ya~” Changmin mengedipkan sebelah matanya sambil menyeringai mesum.
Seakan menyadari apa yang dimaksut Changmin, Jessica langsung berteriak kesal. “Yah! Dasar byun!” Jessica memukul lengan kekasihnya itu.
“Aww aww. Ampun jagi, ampuun!” merasa bahwa Jessica tidak akan berhenti memukulnya, Changmin langsung memeluk Jessica. “Kalau kau terus memukul Oppa, Oppa akan menciummu sekarang.”
Jessica merasakan panas di pipinya. Ia hanya diam di pelukan Changmin yang hangat itu. Mereka melanjutkan perjalanan ke apartment Jessica sambil bergandengan tangan.

“Oppa?” panggil Jessica sambil menyandarkan kepalanya di bahu Changmin.
“Hmm?”
“Kalau misalnya tiba-tiba aku berubah menjadi jelek, gemuk, dan tidak menarik lagi, apa Oppa masih mencintaiku?”
“Mmm tergantung~”
“Tergantung apa?”
“Tergantung sejelek mana penampilanmu~”
Jessica menegakkan badannya. “Yaa apa maksut Oppa?!” tanya Jessica kesal.
Changmin terkekeh geli melihat ekspresi kesal pada wajah Jessica yang entah kenapa membuatnya terlihat lucu. Changmin menyandarkan kepala Jessica lagi di bahunya. “Tidak tidak, Oppa hanya bercanda, jagi. Oppa tidak akan meninggalkanmu walaupun kau berubah sejelek apapun.” jawab Changmin lembut sambil mengelus pelan rambut Jessica.
“Benarkah?” jessica melihat ke arah Changmin. Changmin hanya mengangguk.
“Oppa janji tidak akan pernah meninggalkanmu.” ucap Changmin lagi.
“Makasih Oppa. Hehehe.”
Suasana menjadi hening seketika. Mereka kembali melanjutkan menonton film.
Changmin merasakan hembusan nafas lembut Jessica. Ia menoleh ke arah Jessica, dan mendapatinya telah tertidur pulas di bahu Changmin. Changmin hanya tersenyum melihatnya. Perlahan ia mengangkat tubuh Jessica dan kemudian membawanya ke kamarnya. Ia menyelimuti tubuh Jessica lalu mengecup lembut keningnya. “Goodnight, princess.”

+++
Sore ini jessica hanya duduk sambil memeluk lututnya di sofa yang menghadap ke jendela. Saat ini diluar sedang hujan deras. Dan tentu saja udaranya menjadi sangat dingin. Lagi-lagi Jessica teringat oleh lelaki itu. Saat itu, dimana mereka memulai kisah manis mereka.

“Ah, sial! Aku kelupaan tidak membawa payung hari ini!” umpat jessica.
Hari ini hujan deras kembali mengguyur kota Seoul. Itu memaksa Jessica harus tertahan di halte bus. Ia harus berusaha bertahan di halte ini atau kalau tidak mencari tumpangan payung.
Jessica melirik jam yang melingkar manis di tangan kirinya. 4.30 p.m. Sudah 45 menit Jessica menunggu di halte ini, tapi hujannya juga tak kunjung reda. Baru saja ia akan nekat hujan-hujanan, tetapi sebuah suara menghentikannya.
“Butuh tumpangan payung, nona?” tanya seorang lelaki.
Jessica membalikkan badannya menatap sosok lelaki tadi. Badannya tegap, tinggi, wajahnya juga tampan. “I-iya.”
“Kalau begitu aku akan mengantarmu pulang. Ayo!” ajaknya.
Jessica sempat melamun sebentar ketika memandang wajah tampannya itu. “Nona?” lelaki tadi mengibaskan tangannya di depan wajah jessica, dan itu sukses membuat Jessica tersadar dari lamunannya.
“E-eh. Baiklah.” Jessica berjalan mendekat ke arah lelaki tadi. Jadilah mereka pulang bersama.
“Shim Changmin. Kau bisa memanggil Changmin.”
“Jung jessica. Kau bisa memanggilku Sica. Senang berkenalan denganmu Changmin-ah.”
“Nado.” ia tersenyum.
“Mmm sudah sampai rumahku. Kau mau mampir dulu?”
“Tidak usah, Sica. Aku langsung pulang saja.”
“Oh yasudah. Terimakasih ya.” ucap Jessica lalu berjalan menuju teras rumahnya.
“Sama-sama. Aku pulang dulu. Annyeong~”

+++

Jessica memutuskan untuk kembali ke apartmentnya setelah menghabiskan waktunya di pantai. Begitu ia akan beranjak dari tempatnya, seorang lelaki yang tengah berdiri membuatnya berhenti melangkah.
“Op-Oppa?!” tanya Jessica memastikan bahwa yang dilihatnya adalah benar-benar kekasihnya yang sudah lama dirindukannya.
“Ne, Sica. Ini Oppa.” lelaki tadi tersenyum. Senyum itu, senyum yang sangat Jessica suka. “Bisa kita bicara sebentar?” tanyanya dengan penuh harap. Jessica hanya mengangguk kemudian kembali duduk di tempatnya yang tadi.
“Oppa minta maaf.” ucapnya lalu menunduk.
“Untuk?”
“Maafkan Oppa sudah meninggalkanmu. Oppa sebenarnya tidak bermaksut meninggalkanmu. Oppa hanya menuruti perintah Appa untuk melanjutkan sekolah di Amerika. Dan waktu itu… Oppa tidak sempat berpamitan padamu. Maaf, Sica.”
Tanpa terasa, air mata Jessica kembali menetes. Changmin—lelaki tadi yang mendengar sebuah isakan, langsung menoleh ke arah Jessica.
“jagi, kau kenapa? Kenapa kau malah menangis? Oppa minta maaf, jagi.” Changmin yang tidak tahan melihat Jessica, langsung memeluk tubuh kecil perempuan itu.
“Aku merindukanmu Oppa, sangat.” isak Jessica dalam pelukan Changmin.
Changmin membelai lembut rambut Jessica. “Nado. Sudahlah, jangan menangis lagi, ne?”
Changmin melepaskan pelukannya. Ia menatap dalam kedua mata Jessica. Tanpa terasa jarak antara mereka semakin lama semakin dekat. Dan, cup. Sebuah kecupan hangat menghapus jarak diantara mereka.
“Oppa, berjanjilah kalau kau tidak akan meninggalkanku lagi seperti kemarin. Oppa tau? Aku hampir gila karena mengira bahwa Oppa sudah tidak ada.” ucap Jessica
“Ne, Oppa janji jagi. Maafkan Oppa ya?” pinta Changmin.
Jessica hanya mengangguk sambil tersenyum.

END


[INFO] CAFE DAUM Ranking Top 20 Kpop Idol Grup Periode November 2011

TOP 20 (untuk Idol Groups)

1. TVXQ (728.047) http://cafe.daum.net/soul48
2. Big Bang (340.266) http://cafe.daum.net/YGBIGBANG
3. SNSD (295.170) http://cafe.daum.net/milkye
4. SS501 (231.247) http://cafe.daum.net/music77
5. B2ST (228.281) http://cafe.daum.net/playb2st
6. Super Junior (213.513) http://cafe.daum.net/secondemugame
7. 2PM (185.698) http://cafe.daum.net/2PM
8. SHINee (122.174) http://cafe.daum.net/TVNDRM
9. FT Island (97.784) http://cafe.daum.net/fti5
10. Wonder Girls (97.264) http://cafe.daum.net/wg070210
11. 2NE1 (96.376) http://cafe.daum.net/2NE1
12. MBLAQ (84.597) http://cafe.daum.net/Mblaq
13. f(x) (67.117) http://cafe.daum.net/91382073
14. SG Wannabe (60.844) http://cafe.daum.net/sgwannabelove
15. INFINITE (56.150) http://cafe.daum.net/infinite7
16. 2AM (56.001) http://cafe.daum.net/2-oclock
17. KARA (55.131) http://cafe.daum.net/Dejuanholic
18. Epik High (49.120) http://cafe.daum.net/EpikHigh
19. B1A4 (44.009) http://cafe.daum.net/-b1a4
20. Brown Eyed Girls (43.621) http://cafe.daum.net/Browneyedgirls

(sebagaimana dirilis per 2 November 2011)

 

Source: NielFacts @ twitter.com
Reuploaded: ☆sunshine @ mblaqattack.net
DO NOT ADD OR EDIT CREDITS WHEN TAKING OUT OF THE FORUM!

**

SEE?! CASSIOPEIA STILL IN NUMBER ONE!!
CASSIOPEIA DAEBAK 😀


SM TOWN in “Vogue” and “W”

Photos courtesy of “Vogue Korea” and yurui.kr

via Hotshotlover30 @ soompi


FanFiction / Best Gift

Cast:

–        DBSK Junsu

–        Park Hye Jin

Other cast:

–        DBSK Yoochun

–        DBSK Jaejoong

–        DBSK Yunho

–        DBSK Changmin

–        SNSD YOONA

–        SNSD Yuri

genre: romance

author: mjjejelips

“oppa tau besok hari apaa?” tanya HyeJin sambil bergelayut manja di lenganku

“besok hari sabtu. ada apa?” jawabku tanpa mengalihkan pandanganku dari screen iPhone-ku

“oppa benar-benar tidak tau besok ada apa?” tanyanya lalu duduk dengan tegak dan melepaskan lenganku

Aku menoleh kearahnya

“tidak”

“tidakkah oppa pernah memperhatikan hubungan kita? kalau memang oppa sayang padaku, harusnya oppa mengerti besok hari apa dan tanggal berapa!” ujarnya marah lalu pergi meninggalkanku sendirian

“memang apa salahku??” tanyaku pada diriku sendiri

Aku melangkah masuk ke dalam dorm sambil menggaruk kepalaku karena masih bingung dengan apa yang dimaksut HyeJin barusan. Saat melewati ruang tamu, tak sengaja mataku melihat sebuah kalender yang terpajang di dinding.

“OMO!!” ucapku keras, terkejut dengan apa yang kulihat

“yaa ~ ada apa, Su-ie?” tanya Jaejoong hyung dan Yunho hyung yang tau-tau saja muncul di ruang tamu

“tidak apa-apa hyung” jawabku lalu berlari meninggalkan mereka di ruang tamu

“Chunnie-aa~~” ucapku begitu mendobrak pintu yang ditutup

“OMO!!” ucapku terkejut dengan apa yang kulihat. Yoochun sedang memeluk Changmin yang tertidur pulas di sampingnya, dan kulihat mereka tidak memakai atasan

“sst.. keluarlah! tunggu aku di luar!” ucapnya pelan

Sesuai dengan perintahnya, akupun keluar dari kamar dan menunggu Yoochun di depan pintu.

ceklek.

“ada apa, Su-ie? kau hampir saja membangunkan Minnie” tanya Yoochun begitu keluar dari kamar. Dan kulihat ia sudah memakai atasannya kembali.

“aku bingung, Chunnie-aa~”

“bingung kenapa?”

“tadi HyeJin marah padaku karna aku tidak ingat besok hari apa.. dan ia meninggalkanku sendirian tadi”

“memang ada apa dengan besok?”

“besok adalah hari ulangtahun HyeJin dan tanggal jadian kami”

aigoo ~ kau ini bagaimana bisa lupa dengan hal sepenting ituu?”

“entahlah.. lalu apa yang harus kulakukan?”

“memberinya hadiah, tentu saja”

“aku sudah tau itu.. masalahnya, hadiah apa yang harus kuberikan untuk HyeJin?”

“sesuatu yang spesial”

Aku memandangnya bingung

“tunjukkanlah bakatmu bermain piano! ia pasti akan sangat terkesan dengan hadiah yang kau berikan” jawab Yoochun lalu tersenyum

Kubalas senyumannya itu, dan memeluknya senang

gomawo Chunnie-aa~ kau memang sahabat terbaikku”

ur welcome, my dolphin” balasnya

Tak lama kemudian, aku melepaskan pelukanku dan mengucapkan terimakasih sekalilagi, baru kemudian aku berlari meninggalkannya.

Aku duduk di kursi piano yang terletak di ruang tengah dorm (catatan: aku adalah member sebuah boyband ternama, Dong Bang Shin Ki). Malam itu, aku mulai belajar memainkan lagu yang dulu pernah kumainkan saat SBS Gayo Daejun, My Everything milik 98 degrees.

HyeJin POV

Dia benar-benar keterlaluan! Dia benar-benar lupa dengan hari ulangtahunku yang juga bertepatan dengan tanggal jadian kami. Ya Tuhan, sebenarnya dia serius atau tidak denganku?? Aku hanya bisa berharap, kau ingat dan memberikan hadiah yang spesial untukku, oppa.

Saturday, September 10th 2010

Hari ini, merupakan hari ulangtahunku sekaligus hari jadianku yang ke 3 dengan Junsu-oppa. Tidak seperti yang kuharapkan, Junsu-oppa belum mengucapkan apapun padaku pagi ini. Menelpon saja tidak. Astaga, dia benar-benar melupakannya! Ya Tuhan, sebenarnya dia serius padaku atau tidak sih?

Walaupun aku masih marah dengannya, saat ini aku ingin sekali menghubunginya. Barangkali saja ia ingat dengan hari ini. Kuambil ponselku yang tergeletak di meja. Segera kucari nomor telpon Junsu-oppa, baru kemudian aku menekan tombol berwarna hijau.

>> Lovely Dolphin calling <<

Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif. Cobalah beberapa saat lagi.

Aish, kenapa nomor Junsu-oppa tidak aktif? Kemana dia?

Karena nomor Junsu-oppa tidak bisa dihubungi, maka kuputuskan untuk menghubungi dorm-nya saja.

“halo?” sapa seorang cowok yang kuketahui ini adalah Changmin-oppa

“Changmin-oppa?” tebakku

“HyeJin? iya, ini oppa. ada apa menelpon? tumben sekali kau menelpon ke dorm. bagaimana kabarmu?”

“kabarku baik-baik saja, oppa. bagaimana dengan oppa dan member lain? apa semua baik-baik saja?”

“aku dan yang lain baik-baik saja kok. ohya, kau ada perlu apa menelpon?”

“syukurlah. oh, itu.. oppa tau sekarang Junsu-oppa sedang ada dimana? kenapa poselnya tidak aktif?”

“Junsu-hyung sejak pagi pergi bersama Joongie-hyung, Chunnie-hyung, dan Yunho-hyung. oh, mungkin saja ponselnya sedang lowbat”

“jadi sekarang oppa sendirian di dorm? kenapa tidak ikut pergi? yaa, mungkin saja”

“iya, Yunho-hyung nyuruh oppa buat jaga dorm. ohiya!” seru Changmin-oppa tiba-tiba

“ada apa, oppa?”

“hari ini ulangtahunmu,kan? selamat ulangtahun, dongsaeng~ jadi, berapa umurmu sekarang?”

Astaga! Changmin-oppa saja ingat ulangtahunku, tapi kenapa Junsu-oppa yang statusnya sebagai kekasihku tidak ingat ulangtahunku?

“ah, terimakasih oppa. ini ulangtahunku yang ke 20”

“maaf, oppa tidak bisa memberimu hadiah. oppa tidak tau apa kesukaanmu” jawab Changmin-oppa yang dari nada bicaranya menampakkan penyesalan

“tidak apa-apa kok oppa, doa untukku saja sudah cukup kok” ucapku

“oh, maaf oppa. sepertinya aku tidak bisa berlama-lama lagi mengobrol dengan oppa. aku ada urusan. daah~” ucapku mengakhiri obrolan kami

“baiklah. daah~”

Kutekan tombol merah yang ada diponselku, untuk memutuskan telpon. Seusai mematikan telpon, aku beranjak ke tempat tidur dan kembali membaca novel yang memang belum selesai kubaca.

POV end

Junsu POV

“setelan tuxedo berwarna putih ini sepertinya cocok untukmu. cobalah!” ucap Yoochun sambil memberiku setelan tuxedo berwarna putih

“bagaimana kalau yang berwarna hitam? sepertinya kau lebih cocok menggunakan yang berwarna hitam daripada putih, Su-ie” timpal Yunho-hyung sambil memberiku setelan tuxedo yang ia pilihkan

“bagaimana kalau tuxedo putih dengan jas hitam? menurutku itu lebih cocok untukmu” ujar Joongie-hyung

“kau coba saja tiga-tiganya, Su-ie. keluarlah kalau sudah mencoba, biar kami bisa menilaimu” ucapnya lagi

Aku melangkah masuk kedalam fitting room untuk mencoba ketiga setelan tuxedo yang disarankan oleh Yoochun, Joongie-hyung, dan Yunho-hyung.

Pertama, aku akan mencoba tuxedo yang disarankan oleh Yoochun, tixedo berwarna putih. Setelah memakainya, kubuka pintu fitting room dan mempertunjukkannya pada ketiga sahabatku itu.

“bagaimana?” tanyaku

“lumayan” komentar Joongie-hyung singkat

“cukup bagus” ucap Yunho-hyung

“bagus, kau cocok menggunakan yang putih” komentar Yoochun

“sekarang, cobalah tuxedo pilihanku!” perintah Yunho-hyung

Aku kembali masuk kedalam fitting room untuk mecoba tuxedo yang dipilihkan olehh Yunho=hyung. Selesai mencoba, aku melangkah keluar untuk memperlihatkannya lagi pada ketiga temanku itu.

“bagus, kau lebih cocok menggunakan yang berwana hitam” komentar Joongie-hyung

“kau tampan” timpal Yoochun

“kau lebih tampan menggunakan yang berwarna hitam, Su-ie” ucap Yunho-hyung

“sekarang, cobalah tuxedo yang kupilihkan!”

Aku pun kembali masuk ke dalam fitting room, dan mencoba tuxedo yang dipilihkan Joongie-hyung. Aku kembali keluar setelah mencobanya. Sama seperti yang kulakukan saat mencoba tuxedo yang sebelumnya.

“perfect. sudah kuduga kau akan cocok dengan pilihanku. yakan, Yun?” tanya Joongie-hyung pada Yunho-hyung

Yunho-hyung mengangguk sambil tersenyum menjawab pertanyaan Joongie-hyung, dan kemudian berkata,

“kau lumba-lumba paling tampan” pujinya

“kau benar-benar tampan, Su-ie” puji Yoochun

Aku hanya dapat tersenyum menanggapi pujian-pujian dari ketiga sahabatku itu

“oke, saatnya kita pergi!”

POV end

HyeJin POV

Tadi sore, tiba-tiba saja SNSD Yoona-eonnie dan SNSD Yuri-eonnie mengajakku ke salon yang katanya salon itu adalah salon favorit artis-artis terkenal. Hanya membutuhkan waktu kurang dari sejam, kami sudah sampai di salon. Aku tidak tau untuk apa mereka membawaku kesini.

“tolong buatlah dia tampak special malam ini!” ucap Yoona-eonnie pada salah satu pegawai salon

“eonnie, untuk apa kalian membawaku kesini??” tanyaku akhirnya

“sudahlah, kau tidak usah bertanya. nanti malam, adalah malam special untukmu” jawab Yuri-eonnie lalu tersenyum padaku

Malam special? Apa maksutnya?

“maksutnya apa eon?” tanyaku tak menngerti

“sayaang, sudahlah. nanti kau akan tau sendiri. ngomong-ngomong hari ini ulangtahunmu,kan?” tanya Yoona-eonnie

Aku hanya mengangguk menjawab pertanyaannya

“selamat ulangtahun” ucapnya

“selamat ulangtahun juga yaa.. ngomong-ngomong berapa usiamu sekarang?” tanya Yuri-eonnie

“terimakasih. usiaku 20tahun” jawabku sebelum akhirnya aku dibawa ke sebuah ruangan oleh pegawai salon tadi

“perfect. kau cantik sekali, dongsaeng-aa~~” puji Yoona-eonnie

“aku jadi sedikit iri padamu” ucap Yuri-eonnie

“terimakasih” jawabku malu-malu

“saatnya kita ke tempat tujuan!!” seru Yoona-eonnie

“tempat tujuan? memang kita mau kemana lagi?” tanyaku bingung

“sudaah, kau ikuti kami saja. yuk!”

Aku hanya dapat mengikuti mereka dari belakang, berjalan menuju mobil.

Tak sampai sejam, kamu sampai di sebuah taman.

“sekarang, turunlah! disana ada seseorang yang menunggumu” perintah Yoona-eonnie

“sampai bertemu lagi. daah” Yuri-eonnie melambaikan tangannya padaku sebelum akhirnya mobil Yoona-eonnie pergi meninggalkanku sendirian di taman ini.

Kulihat banyak lilin yang berada di taman ini. Aku merasa kagum dengan apa yang kulihat sekarang. Tunggu, tadi kata Yoona-eonnie ada seseorang yang menungguku. Tapi, dimana orang itu berada? Belum selesai aku bingung memiirkan orang yang dimaksut Yoona-eonnie, sebuah suara menyadarkanku.

“this song is only for you. listen this!” ucap cowok yang sedang duduk di depan sebuah piano putih yang tak jauh dari tempatku berdiri sekarang.

the loneliness of night alone

the search for strength to carry on

my every hope is seemed to die

my eyes had no more tears ro cry

you like the sun shining up above

you surrounded me with your endless love

and all the things I couldn’t see

are now so clear to me

oh yor the breath of life in me

the only one that sets me free

and you have made my soul complete

all time

for all time

you are my everything

nothing your love won’t bring

my life is yours alone

the only love I never known

your spirit pulls me through

when nothing else will do

every night I pray

on bended knee

that you will always be my everything

be my everything

you are my everything

nothing your love won’t bring

my life is yours alone

the only love I never known

your spirit pulls me through

when nothing else will do

every night I pray

I’m down on bended knee

that you will always be.. my everything

oh my everything

 

 

Airmataku langsung mengalir begitu Junsu-oppa selesai memainkan piano dan bernyanyi untukku. Aku menangis. Bukan menangis karna sedih. Aku menangis karna senang! Junsu-oppa memberiku hadiah yang sangat romantis pada ulangtahunku kali ini. Ia tidak pernah memberiku kado seromantis ini.

“jagiya..” ucap Junsu-oppa sambil berjalan mendekatiku

“jagiya..” panggilnya sekali lagi. Ia sekarang sudah tepat berada di depanku

“maafkan oppa karna kemarin telah melupakan hari ulangtahunmu dan 3rd anniversary kita. oppa benar-benar mintamaaf. kau mau memaafkan oppa,kan?” tanyanya. Raut mukanya benar-benar mengharapkan jika aku memaafkannya

Aku tersenyum lalu mengangguk, dan menjawab

“tentu saja, oppa”

Junsu-oppa tersenyum senang lalu mengambil sesuatu dari saku jasnya.

“apa itu, oppa?”

“kau tidak lihat? ini kalung. ini hadiah dariku” jawabnya lalu memasangkan kalung yang berinisial HJ itu ke leherku

“HJ? apa itu, oppa?”

“HyeJin-Junsu”

“itu tanda bahwa kita akan selamanya bersama” ucapnya lagi

“ini hadiah yang paling kusuka, oppa. terimakasih” ucapku lalu memeluknya erat

Ia membalas pelukanku

“itu semua sudah cukup untuk menebus kesalahanku kemarin,kan?” tanyanya

Aku hanya mengangguk sebelum Junsu-oppa merenggangkan pelukannya dan mendekatkan wajahnya ke wajahku. Bibirnya sekarang telah menempel di bibirku. Lama kami berciuman, sampai akhirnya Junsu-oppa melepaskan bibirnya dari bibirku.

“ayo kita main piano bersama-sama!!” ajakku lalu menarik tangannya dan duduk di kursi piano itu

melakukan suatu hal bersamanya adalah hal paling indah dalam hidupku

 

.::the end::.